"Jennie bisa pergi ke luar negeri, tapi masih harus menunggu dua minggu lagi." Peter mendesah kecewa, pasalnya ia juga sangat antusias untuk acara liburan yang Alana tawarkan beberap hari yang lalu.
Mereka ber-enam sedang berkumpul dirumah klasik milik Sean dan Alana. Ini kali pertama Lea bertemu dengan Jennie namun mereka sudah tampak akrab.
Azalea adalah seorang dokter spesialis anak, pembawaannya sangat riang membuat siapa saja menyukainya dengan mudah.
"Lea dan aku orang sibuk, tidak seperti kalian para pengangguran banyak acara." Alfa berkata dengan santai sembari mengunyah kentang goreng yang ia beli. "Jadi waktu dan tempat harus ditentukan dengan sebaik mungkin."
Sean memutar bola matanya jengah. "Kau pikir rumah sakit dan kantor mewah yang kau urus itu milik siapa wahai Alfa yang maha sombong."
"Tentu saja milikmu, dan sebentar lagi akan jatuh ketanganku lalu kau akan jatuh miskin lalu kau akan--
"Astaga sayang, bisa tidak kau jangan terlalu berlebihan dalam menghadapi Sean? Kalian terlihat sama gilanya." Lea menghela nafas jengah karena tingkah Alfa dan Sean.
"Tak apa jika harus menunggu dua minggu lagi, aku ingin Jennie dan babynya ikut.." Alana mengusap pelan perut Jennie sambil tersenyum riang
Sean mengangguk setuju. "Waktunya hanya diundur sebentar, kita akan menunggu."
Jennie dan Peter sangat bahagia, pasalnya liburan kali ini juga sekaligus menjadi pesta lajang, sebelum mereka menikah dalam waktu dekat.
"Aku dan baby akan sangat bahagia sekarang. Kau tahu sepertinya kami sama sama pecinta liburan." Jennie meringis karena kakinya terasa kram, buru buru Peter beranjak kesamping wanitanya itu lalu mengusap pelan pergelangan kaki Jennie.
"Wah wah wah, si tua bangka ini rupanya sudah benar benar menemukan pawangnya." Sean tergelak setelah berhasil membuat Peter membulatkan matanya
Alfa meringis merasakan cubitan keras dilengannya saat akan ikut meledek salah satu sahabatnya itu, "Sakit Lea! Cubitanmu itu sama seperti gigitan gajah. Terasa sampai ke tulang."
"Memangnya kau pernah digigit gajah? hah? Dasar hiperbola!" Lea mendelik tajam
"Pernah, bahkan sering! Ini lihat. bibirku sampai robek begini. "Alfa memperlihatkan luka dibibir bawah bagian dalamnya.
Sontak semua orang tertawa kecuali Lea, perempuan itu memberi tatapan membunuh pada Alfa. membuat pria itu meringis dan menggaruk canggung tengkuknya.
"Aku kira Alfa sudah dewasa, ternyata jika dipancing ia akan tetap bersikap kekanakan dengan mengadu ke sana kemari." Peter terbahak begitu pula dengan Sean ia tertawa sambil memegangi perutnya
"Aku ingat, saat usiaku tujuh tahun, daddy membelikan aku eskrim cokelat. Itu merupakan eskrim kesukaan uncle Alfa. Karena tidak dibelikan juga oleh daddy, ia merajuk hingga berhari hari dan mengadu pada grannie!" Alana menambahkan semangat
Alfa melebarkan matanya yang kecil kearah Alana. Ia semakin kesal karena Lea juga ikut menertawakannya.
"Sayang jangan ikut tertawa!" Alfa merengek menyebalkan pada kekasihnya
"Ah.. Meskipun aku baru mengenal uncle, aku bisa menyaksikan sendiri betapa kekanakan sikapmu itu.. tapi menggemaskan, sungguh aku ingin baby memiliki sifat yang sama denganmu." Jennie tertawa lalu tersenyum lembut ketika mengusap perutnya yang masih rata itu.
Peter nampak tidak terima Jennie ingin anaknya memiliki sifat seperti Alfa, "Tidak. Aku sangat amat keberatan jika baby memiliki sifat seperti Alfa, kau tahu sayang, itu akan sangat merepotkan. Sungguh."
Sean mengangguk pertanda bahwa ia setuju dengan apa yang diucapkan oleh Peter. "Dia benar, jika baby memiliki sifat yang sama dengan Alfa, kau bisa terkena stroke ringan."
"Ck! uncle Alfa tidak seburuk yang dikatakan oleh dua manusia raksasa ini Jennie." Alana memberi tatapan tajam baik pada Sean maupun Peter.
Tapi memang terkadang dia suka merepotkan." Sambungnya sembari tertawa ringan
Lea mengusap rambut Alfa dengan sayang. "Sabar sweetheart, Aku tidak bisa membelamu karena ucapan mereka semua itu fakta."
"Aku akan marah pada kalian semua. lihat saja, aku akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Tunggu saja!" Alfa berkata dengan nada yang berapi api membuat semua orang terbahak karenanya.
Terkadang bahagia memang sesederhana ini, tertawa bersama dengan orang orang yang kita cintai tanpa beban. Saling melempar lelucon satu sama lain tanpa bermaksud menyakiti, dan berbagi dalam segala kondisi. Bahagia memang sederhana, hanya saja cara untuk mendapatkan yang sulit.
***
Let's meet with Alfa's girlfriend
-Kintan Manika Azalea-
She's a doctor anyway❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
DragosteI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William