Prolog

84.4K 3.6K 74
                                    

Note:
Sebelum membaca, aku mau kasih tau dulu cara membaca nama dari tokoh di sini.
K = dibaca Kei (Starla Jingga)
L = dibaca EL (Limar)
M = dibaca Em (Malven)
B = dibaca Bi (Beno)
(Abjad dalam bahasa Inggris)

****

"Gue mau Lo semua jalanin tugas ini sesuai dengan Rules yang udah gue kasih. Jangan gegabah. Kali ini kita nggak sekedar menghadapi tikus, tapi Kucing. Kucing lebih berbahaya dari macan. Jadi hati-hati," Black mem-breefing semua agent yang akan dikirimkannya untuk menjalankan misi rahasia.

Misi rahasia kali ini adalah membongkar sindikat penjualan Narkoba yang terjadi di SMA Atlas. SMA International tersebut seolah dijadikan markas besar oleh gembong Narkoba yang masih tergolong di bawah umur. Transaksi jual beli Narkoba di sana seakan luput dari pantauan pihak sekolah. Untuk itulah Agen Rahasia 21 diterjunkan.

"Black, apa kita masih pantas memakai pakaian SMA?" Tanya B, cowok kribo, hitam kelat dan old face.

L menahan tawanya mendengar pertanyaan itu. Dia sangsi kalau B dianggap pantas untuk memakai pakaian SMA, mengingat wajah nya yang lebih cocok sebagai abang-abang tukang bakso ketimbang anak SMA.

"K, Lo pimpinan kali ini. Gue percaya kemampuan Lo," mengabaikan pertanyaan B, Black menatap serius kearah K. Cewek cantik berwajah dingin yang sangat irit bicara.

K mengangguk.

"M Lo tangan kanan. L Lo tangan kiri. Tangan kiri dan kanan harus selalu di dekat K," titah Black lagi. "Kalian mengerti?"

M dan L mengangguk penuh.

"Terus tugas gue apa?" Tanya B sedikit tersinggung. Dia seakan nggak dianggap oleh Black padahal dia diikutsertakan dalam Misi kali ini.

"Lo bakal masuk ke SMA Atlas sebagai OB."

"Hmppp Buahahaha," tawa L seketika pecah. Dia sudah sejak tadi menahan tawa dan kali ini semburan tawa itu sulit untuk dibendung.

"Ah gila Lo black. Tiba yang susah Lo kasih ke gue," protes B.

M sendiri ingin tertawa tapi takut dosa. Jadi, dia hanya bisa mengulum senyum dan menekan kedua bibirnya dengan keras.

Sementara K, dia tetap diam tanpa ekspresi sama sekali. Seperti namanya, L sering bilang singkatan K itu berarti Kulkas, yang artinya dingin.

"Oke, gue udah atur semua berkas kalian di SMA Atlas. Mulai besok kalian akan masuk ke sana."

Seketika, K, L, M, and B memasang wajah serius. Mereka mengangguk mantap dengan keputusan Black selaku pemimpin dari Misi Rahasia ini.

"Oh ya Black, kita pakai nama siapa di sana?" Tanya M.

Black menatap serius keempat orang yang sedang bersikap siap di depannya itu. "Nama asli kalian. Hanya dengan cara itu identitas kalian nggak akan terbongkar."

Semua saling menatap dengan ekspresi tak terbaca. Ada keseriusan yang sulit diutarakan dari penilaian mereka tentang Misi kali ini.

Menjadi anak SMA.

Memakai nama asli.

Target masih dirahasiakan.

Jika biasanya mereka dikirimkan ke tempat-tempat keramat semacam markas para gembong pengedar narkoba yang terletak tersembunyi dari dunia, maka kali ini mereka akan dikirimkan ke sebuah sekolah untuk pertama kalinya.

Nama asli, selama berapa kali mereka menjalankan Misi, mereka tak pernah memakai nama asli. Baru kali ini, mungkin mulai besok mereka harus terbiasa. Karena selama bersama dalam satu team, mereka sudah dibiasakan dengan panggilan nama samaran.

Dan jika biasanya mereka akan langsung tau siapa target yang akan mereka buru, maka kali ini mereka belum mendapatkan informasi apapun.

"Besok pagi sebelum kalian tiba di sekolah itu, gue bakal kirim siapa yang akan menjadi target pertama kalian."

***

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang