20. Wujud Baru

38.2K 3.1K 276
                                    

Starla, Limar dan Malven berdiri di depan lapangan markas besar RIA. Disaksikan oleh ribuan pasukan rahasia dari RIA, LIA, SIA, AR21 dan lainnya, mereka akan dilantik dengan pangkat yang lebih tinggi satu tingkat dari semula.

Berbagai upacara pelepasan para pejuang yang gugur, dimaknai dengan tembakan ke udara. Menghormati yang telah berjuang untuk negara, jauh lebih penting daripada upacara pelantikan itu sendiri. Walau bagaimanapun, mereka yang gugur jauh lebih berjasa.

"Sebelum memulai pelantikan untuk Team Abjad yang telah berjasa. Terlebih dahulu kita akan menyambut Panglima baru dari Markas AR21 yang akan menggantikan posisi Tersangka Gerindra." Panglima Besar RIA mengumumkan sesuatu yang di luar dugaan.

Saat semua orang mengira posisi itu masih dikosongkan dikarenakan belum ada calon yang tepat, ternyata Panglima Besar telah memiliki pilihannya sendiri.

Semua menantikan dengan penasaran, siapa yang akan diangkat menjadi Panglima Besar AR21 selanjutnya.

"Andai Black masih hidup, gue yakin dia yang akan menempati posisi itu," bisik Starla pada Limar dan Malven.

Limar dan Malven mengangguk haru. Black pantas mendapatkan posisi itu. Dia pejuang yang hebat.

"SEMUA BERSIAP UNTUK PENGHORMATAN. HORMAT SENJATAAAA!!"

Para pasukan yang berbaris langsung mengangkat senjata memberikan penghormatan.

Starla, Limar dan Malven memberikan penghormatan dengan tangan mereka di kepala.

Drap.

Drap.

Drap.

Derap langkah dari beberapa pasukan mengiringi datangnya Panglima Besar AR21. Semua mata menoleh ke sana.

Deg!

Tubuh Starla lemas seketika. Jantungnya seakan ingin berhenti berdetak. Nafasnya tercekat di tenggorokan. Dia menoleh ke Limar dan Malven, dua orang itu juga menampakkan kekagetan yang sama, yang artinya apa yang Mata Starla lihat adalah kebenaran.

Angkasa?

"KAPTEN AR22 MENERIMA PERINTAH UNTUK MASUK. HORMAT PADA PANGLIMA BESAR!" Sosok mirip Angkasa itu memberikan hormat senjata pada Panglima Besar CIA.

Agen Rahasia 22 adalah Agen yang bertugas untuk memata-matai dengan tingkat kesulitan yang jauh lebih berbahaya. Seperti Angkasa, yang menyamar menjadi kelompok para teroris dan ikut serta dalam semua kejahatan mereka.

Agen Rahasia 22, Agen yang sangat ditakuti dan dihormati oleh semua pasukan dari Agen mana saja.

"HORMAT DITERIMA!"

Tuhan... Apa ini?

"KAPTEN AR22, SAUDARA ANGKASA SAMUDERA. MULAI HARI INI ANDA DINYATAKAN SEBAGAI PANGLIMA BESAR AR21. PERINTAH DIBERIKAN!"

"PANGLIMA BESAR AR21, PERINTAH DITERIMA!"

Tangan Starla terkulai lemas di sisi tubuhnya.

Dia benar Angkasa.

Angkasa masih hidup.

Angkasa hidup dalam wujud yang baru.

"Oh my God, jadi dia bukan penjahat? Dia sebenernya...?" Limar tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Dia Kapten AR22 yang menyamar?" Timpal Malven.

"K..." Limar menatap Starla yang terlihat sangat shock. Dia yakin, sedikit saja dia menyenggol Starla, cewek itu akan tumbang. "Dia kembali..." Bisik Limar.

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang