41. MOPD Terakhir

31.8K 1.9K 94
                                    

Malamnya, Starla langsung balas dendam terhadap kesibukannya. Seharian dia nggak bisa berkomunikasi dengan Angkasa. Pas bisa, malah ada Nathan di dekatnya. Starla merindukan kekasihnya itu, baru dua hari berpisah tapi rasanya udah kayak dua tahun.

Video Call menjadi pilihan paling pas untuk hubungan jarak jauh seperti mereka.

"Kemana aja baru ngehubungin?" Sapaan pertama Angkasa. Cowok itu terlihat kesal karena memang sejak pulang sekolah ada 78 Miskol dan 29 Pesan yang dikirimkannya tapi nggak direspon sama sekali oleh Starla.

"Maaf, hari pertama aku bener-bener sibuk," ujar Starla dengan wajah sangat menyesal.

"Sibuk pacaran?"

"Apaan sih kamu."

"Ngapain pakek acara jalan segala sama target kamu? Mau mulai main api lagi? Aku nggak suka ya..." Wajah Angkasa smterlihat sangat serius mengatakan ketidak sukaannya itu.

"Angkasa, itu kan bagian dari Misi ini. Aku cuma..."

"Aku nggak minta kamu buat pacaran ya sama dia. Rules nya nggak kayak gitu. Awas aja kalo sampe ada apa-apa antara kamu sama dia. Aku nggak main-main loh Starla."

Starla menggigit bibirnya.

"Aku serius, aku nggak mau kamu bermain terlalu jauh. Nggak harus dengan cara itu buat bongkar kedok mereka. Jalan-jalan tadi itu yang terakhir, awas kamu ulangin."

Niat ingin melepas rindu malah diajak berantem. Starla merasa nasibnya sangat sial malam ini. Dia diceramahi abis-abisan oleh Angkasa.

"Kenapa cemberut gitu?" Tanya Angkasa.

"Abisnya kamu marah Mulu. Aku nelpon kan karena kangen," Rajuk Starla.

"Abisnya kamu. Siapa yang nggak marah coba, ceweknya ditelpon puluhan kali nggak diangkat. Eh ternyata lagi jalan sama cowok lain."

"Ya kan aku cuma... Ah udahlah."

"Udah makan?" Angkasa pun memilih untuk nggak membahasnya lagi.

"Udah tadi. Kamu beneran sebulan di sana?"

"Kenapa, kangen banget?"

Starla nggak bisa berbohong, jawabannya tentu iya. Tapi mulut dan hati memang nggak sejalan. "Nggak. Cuma nanya aja."

"Ya udah berarti aku nggak usah pulang. Nggak ada yang kangen juga."

"Nyebelin ih!"

Angkasa terlihat hanya mencebik.

"Iya aku kangen. Puas?!"

"Hahahaha," layar bergerak karena Angkasa tertawa. "Aku juga kangen, sayang. Pengen pulang rasanya."

"Pulang kalo gitu."

"Jangan nantangin, nanti aku beneran pulang di tengah pekerjaan."

"Eh jangan!" Starla langsung menyesal. Angkasa itu orangnya nggak bisa ditantang, pasti bakal dia jabanin. Bisa-bisa dia di-skors karena melanggar peraturan.

Angkasa nampak diam. Matanya terlihat turun, entah sedang memperhatikan apa dari wajah Starla.

"Ngeliatin apa?"

"Kangen pengen cium bibir kamu," jujur Angkasa.

"Nih," Starla memonyongkan bibirnya.

"Nanti kalo ketemu aku bikin berdarah-darah."

"Angkasa mulutnya serem ih!"

"Hahaha."

🔫🔫🔫

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang