34. Final Misi

29.8K 2.1K 75
                                    

Cklek.

Begitu pintu dibuka dari luar, mata keempat orang di dalam langsung waspada. Madona yang paling ketakutan, dia begitu gemetar karena pintu dibuka sangat perlahan, sehingga sulit untuk mengetahui siapa yang datang.

Tuk. Tuk. Tuk.

Suara heels tinggi terketuk di lantai berlapis parkit yang diinjak oleh seorang wanita berkaki kekar.

Mami Sandra, dia masuk berlenggok pinggang sambil tersenyum puas karena matanya menatap ke empat manusia yang nampak kaget dengan kedatangannya. Mami nggak sendirian, di belakangnya berdiri banyak Algojo bersenjata yang siap menyerang bila Mami memberikan perintah.

"Bagus, kalian semua berkumpul di sini," suara laki-laki Mami langsung keluar. "Madona... Madona... Kamu itu kesayangan aku," Mami membelai rambut setengah basah Madona, menakut-nakutinya. "Kenapa sayang, kamu sampai melakukan ini, hah?"

"Ma-mami.. ak-aku..." Madona sangat gemetar, bibirnya sampai bergetar dan pucat pasih.

"Shhhh, jangan takut sayang," Mami kembali membuat gerakan yang bisa membuat sekujur tubuh Madona merinding ngeri.

"Bawa dia ke tempat yang seharusnya," suruh Mami pada salah satu Algojo yang langsung menarik paksa Madona hingga handuk cewek itu terlepas.

"Satriaaaa tolong, kamu udah janji. Tolooonggg," jerit Madona.

Satria langsung terpancing ingin membantu Madona, dia mencengkram kerah kemeja Algojo itu dan langsung menonjoknya. Si Algojo lengah dan dia menarik Madona ke belakang tubuhnya, sambil memakaikan handuk pada wanita yang menangis ketakutan itu.

Mami tertawa geli, dia menggeleng lucu pada beberapa anak muda yang begitu berani menentangnya.

"Satria... Kamu itu pelanggan kesayangan Mami. Mami tau kamu seorang Agent rahasia, tapi Mami diam karena selama ini Mami nggak melihat ada gerak gerik mencurigakan dari kamu. Mami melihat kamu memang membutuhkan wanita-wanita Mami di sini." Mami menceritakan kekecewaannya.

"Hey Starla, kamu pikir masuk ke sini itu semudah kamu membalikkan telapak tangan? Apa gadis bernama Citra itu masih belum cukup Mami buat menderita sehingga kamu penasaran dan ingin ikut merasakan penderitaan seperti dia?"

Starla langsung emosi mendengar nama Citra disebut. "Lo itu nggak pantes disebut manusia!!!" Teriak Starla bersiap menyerang Mami. Namun Angkasa langsung mencegah Starla begitu suara senjata api yang pelatuknya ditarik terdengar kompak mengarah pada Starla.

Mami tertawa, dia mendekati Angkasa lalu membelai dada bidang cowok itu dengan penuh godaan. "Kamu itu nggak cukup pintar untuk mengelabuhi Mami, Darling."

Puas menceramahi keempat anak muda di sana, Mami langsung berjalan memunggungi mereka semua, mendekat ke pintu. "Amankan mereka semua," suruhnya.

Semua Algojo langsung masuk, menodongkan senjata agar ketiga jagoan di sana tak berkutik. Mereka dibekuk dengan sangat mudah, digiring ke sebuah tempat dengan mata tertutup.

Begitu penutup mata dibuka, Angkasa terkejut melihat Medina sudah terikat di sebuah kursi. Wajah wanita itu babak belur, dia ditelanjangi.

"Meydina!" Panggil Angkasa, demi apapun dia merasa sangat marah melihat wanita yang begitu baik seperti itu diperlakukan dengan cara seperti itu. "Bangsat kalian semua!!!"

Semua Algojo tertawa melihat Angkasa yang begitu emosi namun tak bisa berbuat apa-apa.

"Ini akibatnya kalau kalian berani mengkhianati Mami," suara Mami terdengar beserta orangnya yang langsung mendekati Meydina. "Dan kamu Madona, sebentar lagi akan bernasib sama seperti dia," gertak Mami pada Madona yang sudah gemetar ketakutan.

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang