2. Penguntit

44.6K 3.2K 93
                                    

Hari kedua di SMA Atlas berjalan sebagaimana hari pertama. Starla masih menjadi topik pembicaraan para kaum Adam. Seketika namanya melonjak masuk ke daftar the most wanted girl di SMA tersebut.

"Starla?"

Starla mengerutkan kening menatap cowok yang menyapanya itu. Wajah cowok itu terasa nggak asing di matanya, tapi dia lupa pernah melihatnya dimana.

"Hay, gue Kailendra Ketua OSIS Atlas," Kailendra mengulurkan tangannya meminta berjabat tangan.

Ah, Kailendra.

Starla tersenyum, membalas uluran tangan tersebut dengan hangat. Kailendra sepertinya cukup bisa membantu Starla untuk mencari informasi soal Angkasa. Maka dari itu...

"Seneng bisa kenal Lo," wajah Starla berubah sangat bersahabat. Senyum "maut" nya yang jarang ia pamerkan pada siapa pun, ia tunjukkan pada Kailendra.

"Sori kemaren gue nggak sempet nyapa Lo. Gue banyak banget kerjaan di OSIS," Kailendra nampak sangat bersemangat dengan keramahan Starla.

"Iya nggak papa. Lo kelas berapa?"

"Kelas 11 IPA 3."

"Oh, berarti kelas kita sebelahan dong."

"Yup. Sayangnya otak gue nggak nyampe buat bisa masuk 11 IPA 2 kayak lo. By the way Lo tau kan kalo kelas Lo itu kelas unggulan?"

Wajah Starla seketika meringis. Dia baru tau. Dengan Angkasa berada di dalam kelas itu, benarkan 11 IPA 2 disebut kelas unggulan?

"Starla," Kailendra mengikuti lengan Starla yang nampak melamun.

"Ah, iya. Kenapa?"

"Nggak papa. Cuma mau ngebangunin Lo aja, bahaya ngelamun di sekolah nanti kesurupan," canda Kailendra.

"Hahaha," bisa aja lo.

"Starla, Lo beneran dari Bandung?"

Starla mengangguk.

Lalu ada jeda hingga membuat Starla menoleh dan bertanya, "emang kenapa?"

Kailendra menoleh, "oh enggak. Heran aja, logat Lo kayak Lo udah lama tinggal di Jakarta. Nggak ada logat khas Bandung nya sama sekali."

Kelar hidup Lo Starla, bohong tanggung-tanggung sih. Kenapa nggak riset dulu cara ngomong orang Bandung gimana. Salah Black ini sih!

"Gue di Bandung nggak lama kali. Aslinya ya gue orang Jakarta. Bolak-balik gitu ngikutin tugas orangtua." Berbohong lah demi kebaikan bersama.

"Emang orangtua lo kerja apaan?"

Dan sekali Lo bohong, maka Lo akan menutupi kebohongan itu dengan berbohong lagi.

"Emm..."

TRIIIINGGGGGG!

Selamat hidup Lo Starla.

"Gue masuk duluan ya, udah bel." Pas banget juga mereka udah berdiri di depan kelas Starla.

"Oh iya."

Starla segera berbalik untuk masuk ke dalam kelas.

"Starla!" Panggil Kailendra sebelum Starla masuk lebih dalam.

Starla menoleh.

"Nanti jam istirahat pertama kita ke kantin bareng ya!" Ajak Kailendra.

Tanpa perlu berpikir dua kali Starla mengangguk. Kailendra nampak tersenyum senang lalu pergi dari situ.

"Ehmm, cieee yang pedekate sama Ketos Atlas." Limar sudah duduk di bangku milik Angkasa dan menggoda Starla.

"Ngapain Lo di sini? Nggak denger bunyi bel?" Ketus Starla.

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang