Terdapat rasa canggung diantara kita selama perjalanan tadi, dan akhirnya.
"Maafin gue udah nyalahin lo atas kepergihan Kalva," ujarku memecah keheningan diantara kami.
"Gapapa, gue juga minta maaf udah ngambil Kalva dari lo. Gue yang udah bikin dia ninggalin lo, ini semua salah gue," ujarnya yang masih fokus dengan jalan yang didepan.
"Ini bukan salah lo! itu kemauan Kalva sendiri buat ngedonorin ginjalnya," ujarku yang melihat wajah sedu milik Kevin.
Sebenarnya Kevin adalah pria yang baik, bahkan dia selalu menolongnya meskipun aku benci dengannya.
"Al, lo mau kan balikan lagi sama gua kaya dulu?" tanya Kevin yang meraih tangan ku.
Aku diam, apakah aku harus memberi Kevin kesempatan untuk kedua kalinya?
"Al, please answer my question.Yes or No??" tanyanya lagi.
"Yes, " ucap ku,
Kenapa aku? Rasanya otak ini tidak singkron, kenapa aku menjawaba iya.
"Are you sure??"
"Yes, I'm sure" ujar ku tersenyum.
Oh tidak, ini kedua kalinya aku menjawab iya, padahal aku tidak memikirkan hal itu, tapi kenapa mulut ini berbicara sendiri tanpa perintahku.
Dasar Aluna Bodoh, bodoh!
Kevin meraih tanganku dan mencium punggung tanganku. Ini sama seperti saat aku menerimanya dulu, dia tak pernah berubah.
"I promise, I will not make you sad again"
"Prove it!"
Sekarang aku kembali bersamanya, entah apa yang membuat ku mudah untuk menerima cintanya kembali.
Tapi memang, ia adalah salah satu pria yang memiliki kekuatan magic, sehingga mampu meluluhkan hati semua wanita.
The important thing, I'm always happy with him.
Aku pulang di antar Kevin hingga sampai depan gerbang,
And he's like a rainbow that come after the rain has gone.
"See you Al,!"
"See you too,"
Aku tersenyum tak menyangka jika hal ini terulang kembali.
"Ekhm," suara siapa itu?
"Cie, yang udah balikan, cie,cie!" goda Bang Satya dari teras atas.
"Bang Satya nguping ajah si!" ujarku kesal.
"Mah, Pah anaknya ni lagi jatuh cinta. Dia abis balikan Pah, Mah!" teriak Bang Satya masuk ke dalam rumah.
Aku pun mengejarnya ke dalam rumah,"Bang Satya nyebelin banget si!" teriak ku.
"Kenapa si Satya, Luna main kejar- kejaran mulu kaya anak kecil!" ujar Papah.
"Ini Pah, si Miss drama yang tadinya nangis-nangis udah bahagia lagi!" ujar Bang Satya menyenggol ku.
"Maksudnya?" ujar Mamah yang tiba- tiba datang dari dapur.
"Si Miss Drama udah balikan lagi sama Kevin," celoteh Bang Satya.
"Aduh putri Mamah, pantes kamu abis pergi sama Kevin langsung bahagia gini," ujar Mamah mencium ku.
"Apasi Mah!" ujarku malu.
"Sekarang kamu udah ga kesepian lagi kan? Karna ada Papah, Mamah, Bang Satya dan Kevin yang selalu ada disamping kamu," ucap Mamah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen FictionKau adalah bagian dari hidup ku, Bahkan sedikitpun Aku tak pernah menyangka jika musuh ku yang membuat sahabat ku tiada, dan telah merubah ku menjadi badgirl. Kini dialah yang menjadi pacar ku. Dan akankah dia tetap menjadi pacar ku? Walau segalanya...