22

89 20 15
                                    

Hari terakhir liburan di Bali, setelah beberapa hari aku dan Kevin lalui dengan hal yang romantis, dan kini ia malah mengajak ku taman.

Jangan tanya kali ini aku ke taman dengannya naik apa, yang pasti kita berdua ga naik mobil lagi. Kevin memutuskan untuk naik sepeda memboncengi ku ke taman.

“Mau minum?” tanya ku padanya setelah kami sampai di taman yang dihiasi bunga warna- warni.

“Boleh,” ujarnya sambil memarkirkan sepedanya itu.

Aku pun segera membelikan dua buah minuman, sementara Kevin menunggunya disana. Setelah aku kembali ke tempat tadi, batang hidung Kevin tidak tampak hanya ada sepedanya disini. Sekarang dimana dia?

“Al,” panggil nya dengan membawakan sesuatu yang ia sembunyikan di balik tubuhnya.

“Vin, kamu aku cariin juga!” ujarku yang kini duduk di kursi taman.

“Aku punya sesuatu Al buat kamu!” ucapnya sambil mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya.

“Kamu buat sendiri Vin???” tanya ku karna dia memberikan mahkota bunga yang membuat kesan romantis.

“Iyadong,” ucapannya penuh senyum tulus itu, bahkan siung pipitnya saja membuatnya terlihat lucu.

Dia mengenakan mahkota itu di kepala ku, dan aku pun memberikan minuman yang ku beli tadi padanya.

Tak lama “Hey, kan sudah ditulis dilarang memetik tanaman disini!” teriak seorang pria yang sepertinya penjaga taman disini.

Melihat itu Kevin pun langsung mengajak ku naik ke atas sepedanya  pergi dari taman dengan cepat, takut jika tukang taman disini mengejar kami. Aku hanya tertawa, akan kejadian tadi. Sungguh jika melihat muka Kevin yang segitu tegang nya lucu sekali.


Sekarang Kevin membawa ku ke sebuah tempat yang pastinya jauh dari taman, kalian tau ini tempat apa?

Aku saja tidak tau ini tempat apa, yang pasti tempat ini sungguh menarik sepertinya ini tempat barang- barang antik. Untuk apa Kevin membawanya kesini?

Setelah masuk ke dalam, mata ku tertuju pada suatu benda yang membuat mataku tertarik padanya. Itu sebuah buku tua yang bercover seseorang yang sedang bergandengan tangan. “Kamu suka sama bukunya?" Suara Kevin mendekat ke arah ku.

Aku pun mengangguk, dan akhirnya Kevin membelikan buku itu untuk ku. Setelah membeli buku itu kami pun keluar dari sana, terdapat seorang gadis kecil yang sepertinya ia menjual sesuatu. Membuat langkah ku terhenti, aku merasa kasian dengan gadis itu membuat ku membeli salah satu barang dagangannya yang ia jual.

Aku memilih untuk membeli sebuah gelang lelaki yang sepertinya bisa ia beri ke Kevin.

Kau punya sesorang yang sangat mencinta mu, dia akan selalu setia dengan mu sampai kapan pun, walau kau pergi jauh darinya dan kau pasti akan kembali ke pelukannya.” ujar gadis itu.

“Terimakasih,” ucapku menghampiri Kevin yang sudah berjalan lebih dulu dariku.

Setelah selesai liburan aku dan Kevin pun kembali ke hotel karna sebentar lagi adalah jam keberangkatan kami, sementara Bang Satya dan Ka Rina sudah pergi lebih dulu tadi pagi.

Kini aku sudah duduk dibangku pesawat, dengan pria yang telah menemaninya selama liburan.” Ini bukunya simpan baik-baik jangan sampai rusak sedikit pun apalagi ilang!” ujarnya memberikan buku yang ia belinya untuk ku.

Aku mengambil buku itu dan mengeluarkan sebuah bolpoin dan menulis sebuah kata di bagian akhir halaman buku itu. “always together with me,"

“Oh iya Vin, aku punya sesuatu buat kami ya walaupun gak sebanding sama apa yang kamu kasih ke aku selama ini Vin,” ujarku mengeluarkan gelang khusus lelaki dari saku jaket yang ku pakai.

“Tapi ini gelangnya bagus ko, makasih ya!” ujarnya mengambil gelang pemberian ku.

Setelah sampai di Jakarta, Kevin pun mengantarku hingga sampai rumah. Namun setelah itu ia pergi karna banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang