Aku tak mau jika Kevin membawaku tanpa ada siapa pun di rumahnya,
walau kini dia berstatus sebagai pacar ku tetap saja aku belum sepenuhnya percaya padanya.Karna kadang manusia suka khilaf.
"Sudah sampai, ayo masuk!" Ajaknya.
Aku pun mengikuti Kevin masuk ke dalam rumahnya, dan di sana seperti yang di bilang Kevin yaitu Bi Santi yang menyambut kami saat tiba dirumahnya.
"Aku ganti baju dulu ya!" ujar Kevin meninggalkanku.
Aku? Tak salah dengar Kevin menggunakan kata Aku, sepertinya ada yang salah.
"Non pacarnya Mas Kevin yo?" tanya Bi Santi.
"Emang kenapa Bi?" tanyaku.
"Soalnya, baru kali ini Mas Kevin bawa perempuan ke rumah Non. Sebelumnya nda ada," ujar Bi Santi.
"Jangan ngomong macem-macem ya Bi, nanti perempuan ini kepedean!" ujar Kevin yang tiba-tiba menghampiriku dan Bi santi.
"Al, ke teras belakang yuk!" ujar nya menarik tangan ku.
Aku duduk di ayunan yang ada di teras belakang rumahnya, dengan suasana yang begitu tenang.
"Al, kamu mau minum apa?" tanyanya karena Bi Santi menanyakan hal itu.
"Apa ajah Vin," ujarku.
Sebelum Kevin berbalik badan ke Bi Santi aku lebih dulu bertanya padanya.
"Vin, tumben ngomongnya aku kamu?" tanyaku heran.
"Kan biar kaya orang pacaran," ujarnya.
"Bukanya Mas Kevin sama Non nya udah pacaran yo?" tanya Bi Santi mendengar percakapan kami.
"Emang gitu Bi, Kevin suka gak ngakuin," ledekku.
"Masnya gimana to? Orang Non nya cantik ko malah gak diakuin pacar," ujar Bi Santi membelaku.
"Bibi juga cantik ko, kalo Bibi mau sama Kevin ambil aja Bi!" ledekku
"Wesh Non, Bibi si mau ajah tapi Mas Kevin pasti nda mau sama saya to," ujar Bi Santi memelas.
"Udah-udah, saya pacaran ko Bi sama Nonnya. Mending sekarang Bi Santi bikin minuman yang spesial yo buat kita!" ujar Kevin mengikuti gelagat Bi Santi.
Aku hanya tertawa dengan situasi lucu ini, apalagi saat Kevin mengikuti cara bicara Bi Santi yang medok.
"Nih, buat kamu!" ujar Kevin memberikan coklat padaku.
"Kamu tau ajah kalo aku suka coklat," ujar ku kegirangan.
"Tau dong, ko ngomongnya jadi aku kamu juga?"
"Kan biar romantis, tapi aku gak tau kesukaan kamu apa Vin?" tanya ku karna memang semenjak pacaran dengan Kevin aku belum mengetahui apa kesukaannya.
"Yang aku suka cuma kamu, Aluna Geitara." ujarnya mengenggam sebelah tangan ku dan tersenyum.
"Dasar gombal!" ujarku menepis tangannya karna aku malu dengan Bi Santi yang tiba- tiba datang.
"Waduh romantis banget Non sama Masnya, kan saya jadi cembokur!" ujar bi santi meletakkan minuman dan cemilan untuk kami.
"Cemburu kali Bi!" ujarku dan Kevin yang menertawai tingkah Bi Santi.
Hari semakin malam, aku pun diantar pulang oleh Kevin hingga sampai rumah.
"Makasih ya!" ujarku yang sudah turun dari mobil Kevin.
"Sama-sama Al," ucapnya lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen FictionKau adalah bagian dari hidup ku, Bahkan sedikitpun Aku tak pernah menyangka jika musuh ku yang membuat sahabat ku tiada, dan telah merubah ku menjadi badgirl. Kini dialah yang menjadi pacar ku. Dan akankah dia tetap menjadi pacar ku? Walau segalanya...