bab 5

620 76 3
                                    

Selamat membaca~

FIAT POV

Pagi ini aku bangun siang. Aku terbangun karena merasakan sesuatu yang dingin berada di kening ku. Rupanya itu adalah kompres demam. Jadi.... aku sakit. Kemarin aku diantar krist pulang kerumah dengan keadaan tak sadar diri. Mungkin aku ketiduran atau engga ya pingsan.

Sepertinya kemarin adalah hal yang memalukan buatku. Mengapa aku menunjukkan kelemahanku akan petir kepada P Jun. Kenapa juga aku takut petir, menyebalkan. Aku sungguh malu. Kemarin p Jun juga menggandeng tanganku, mengelus elus rambutku. Aku ingin menolak tapi hatiku berkata lain. Mungkin saat ini wajahku semerah tomat. Aku tak tau harus apa. Tuhan..... rasa apa ini.

'Aku rasa aku menyukaimu fiat'

Dan aku rasa hatiku juga berkata seperti itu p jun.

Ddrrttt ddrrrttt

Hp ku bergetar.
'From PAPA
Mama kamu sudah sadar. Cepat urusi dia. Merepotkan sekali!'.
Aku melihat teks yang terpampang di layar hp ku. Syukurlah mama sadar. Aku dengan segera pergi keluar kamar dan menaiki sepeda motor lalu melaju ke rumah sakit. Aku tak peduli walaupun kepalaku sedikit pusing.
-
Aku membuka ruangan dimana mamaku berada. Ia terlihat sedang duduk sambil melamun.

"Mama.... fiat disini" aku mencoba untuk berkomunikasi dengan mamaku. Aku rindu. Aku juga mencoba mengusap tangannya tapi tanganku sudah ditampis olehnya. Mama aku ingin memelukmu.

Mataku berkaca kaca, mama menatap kosong kedepan. Beliau sudah tak memperdulikan ku lagi. Aku keluar ruangan. Membiarkan mamaku sendirian didalam.
Tuhan... kuat kan lah aku.

Kepalaku mendadak sakit. Pening sekali rasanya. Aku mencoba berdiri. Namun tak mampu. Seketika tubuhku merosot ke lantai dan semuanya gelap.

AUTHOR POV

Setelah fiat diberi rasa kebahagiaan nya dengan oaujun, timbul masalah lagi. Ia diberitahu papanya bahwa mamanya yang sedang sakit sudah sadarkan diri. Fiat bersyukur akan hal itu. Fiat bergegas hingga sampai dirumah sakit dengan keadaan yang masih demam. Fiat begitu menghawatirkan mamanya. Ia ingin semua baik baik saja. Namun hal yang menyedihkan kembali terjadi. Fiat tahu bahwa fiat sudah tidak dipedulikan orangtuanya.

Fiat tidak kuat lagi menahan tangisnya. Kepalanya dipenuhi beban pikiran, membuatnya merasa sakit. Ia keluar ruangan dan dia jatuh tak sadarkan diri. Waktu itu kebetulan pembantu rumah nya datang membawa baju ganti untuk mama fiat. Dia melihat fiat yang terjatuh di luar ruangan. Dengan segera ia memanggil dokter dan dibawanya fiat ke ruangan untuk pasien umum.

Dokter telah memeriksa keadaan fiat yang mengenaskan. Dokter bilang bahwa fiat kekurangan asupan makanan dan terlalu banyak pikiran yang membuat daya imunnya menurun. Kantung mata yang samar terlihat juga menandakan mengapa ia jadi seperti ini. Pembantu rumah fiat mencoba menghubungi sang kepala rumah tangga untuk memberi tahu tentang keadaan fiat. Namun tak kunjung mendapat balasan telfon atau sekedar pesan.

Wanita paruh baya itu bingung. Akhirnya ia memutuskan mengambil hp fiat untuk menghubungi krist yang sudah ia kenal sebagai teman majikannya itu.

Krist kaget mendengar berita bahwa temannya itu dirawat dirumah sakit. Ia segera menghubungi singto untuk menjemputnya dan pergi menjenguk fiat dirumah sakit. Krist sungguh khawatir akan keadaan sahabatnya itu. Beberapa kali singto terlihat menenangkan sang pacar namun krist tetap tidak bisa tenang.

Saat mereka berdua sampai di ruangan fiat, krist meminta singto untuk menghubungi oaujun. Singto dengan sigap langsung menelfon nya.

'Aku segera kesana'

PATNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang