bab 8

480 53 0
                                    

AUTHOR POV

1 bulan berlalu, semenjak ibu dari fiat meninggal dunia, fiat dengan rajin seminggu sekali mengunjungi makam ibunya. Lain hal dengan sang ayah, dia sudah tidak peduli lagi karena yang dibencinya sudah meninggalkan dunia. Kini ia telah mengencani wanita lain, yang mana fiat juga tahu.

Hari demi hari fiat lalui dengan tenang. Seperti biasa ia sudah menggunakan sepeda motor ke sekolah dan pergi ke studio dance dengan rutin. Hubungan tanpa status yang di jalani fiat dan oaujun masih berjalan hingga sekarang. Tentang rencana mereka untuk berpergianpun batal karena fiat saat itu masih dalam keadaan berduka.

-

Hari ini hari sabtu. Krist mengajak sahabatnya itu pergi jalan jalan. Hanya sekedar mencari angin. Karena krist tau, fiat tak akan pergi kemana mana sendiri. Tepat setelah fiat keluar gerbang rumahnya, oaujun terlihat barusan datang menggunakan mobil hitam. Di kursi penumpang ada krist dan singto. Krist membisikkan sesuatu kepada fiat bahwa ini adalah kejutan.

Fiat masuk kedalam mobil. Ia duduk di depan bersama dengan oaujun yang sedang menyetir.

"Kita mau kemana?" Tanya fiat.

"Ke malang" jawab krist dengan antusias.

Fiat tampak tidak percaya. Pasalnya ia tidak membawa perlengkapan seperti baju dan lain2. Yang ia bawa hanya ponsel dan dompet saja. Namun ia tetap senang. Sudah beberapa tahun ia tidak bepergian dengan orang orang yang ia sayangi.

SINGTO POV

Gue sekarang berada di dalam mobil dengan sahabat gue, pacar gue, dan sahabat pacar gue. Gue awalnya berencana pergi hanya berdua dengan krist, tapi pacar gue yang manjah itu minta agar bisa mengajak sahabatnya. Dengan krist mengajak fiat, gue juga ingin ngajak Jun. Akhirnya kami pun berangkat untuk bepergian di pegunungan malang.

Baru beberapa menit di mobil, krist terlihat ngantuk, kepalanya pun sender di bahu gue.

"P, krist tidur ya..."

"Dasar!! Belum juga setengah jam udah teler minta tidur. Mending aku tidurin"

"UHUKKK!!" Fiat tersedak. Ups! Gue lupa kalo ada orang lain selain gue dan krist.
Kan..... gue udah firasat. Si Jun melototin gue lewat kaca mobil. Mampus gue!!.

Akhirnya gue pura pura gak tau keadaan dan main nyosor ke bibir krist. Gue paling suka dengan hal itu. Krist yang mengantuk pun mengerang saat gue nyium bibir ranum nya. Mata krist pun kembali terbuka. Dia memajukan wajahnya dan ingin mencium bibir gue. Sepertinya (mendekati mungkin dan mendekati pasti) si krist juga gak sadar kalo dimobil ada fiat dan oaujun.

"Brengsek" umpatan kecil yang gue juga denger karena gue bukan tuli terlontar dari mulut si Jun. Haha... sepertinya dia tidak ingin memperlihatkan adegan gue dan krist didepan fiat.

Ups!! Terlihat wajah fiat yang memerah. Mungkin dia......

Cukup! Beralih ke pacar gue yang cantik nan imut ini. Krist terlihat mengantuk sekali hingga posisi kami saat ini sedikit awkward. Kenapa? Karena setelah kita ciuman yang panas krist langsung ambruk dan kini wajahnya menghadap 'junior' gue. Kakinya pun meringkuk menghadap sandaran kursi.

Ah... posisi yang nikmat!!

Disini gue gak bisa apa apa. Gue gak ingin bangunin pacar gue. Gue hanya bisa menyisir rambut nya dengan tangan gue.
Sampai beberapa menit gue tertidur.

-2jam kemudian-

"Woii udah sampe, bangun lu."

Sial! Jun nepuk jidat gue dengan keras. Gue yang sedari tadi ketiduran gak sadar kalau kita sudah sampai. Tujuan pertama kami di sebuah villa yang tak jauh dari pemandian air panas. Mau gak mau gue harus keluar dari mobil untuk membantu Jun dan krist menurunkan barang. Kami bertiga masing masing membawa sebuah koper ukuran sedang. Sedangkan fiat, dia tak membawa apa apa. Haha...

PATNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang