bab 9

503 47 0
                                    

Happy reading~

FIAT POV

Sore ini setelah tadi berenang kita berempat pergi menuju villa. Aku berjalan seiringan dengan langkah kaki p jun. Rasanya aku tak lagi punya masalah. Mungkin semua tentang nya atau tentang kejadian" pahitku seakan aku relakan. Saat ini mungkin menjadi perasaan yang aku inginkan. Perasaan dimana aku mencintai lelaki untuk kedua kalinya. Dan rasa itu terbalas. Sangat tulus aku rasa.

Tangan yang lebih besar itu kini menggenggam tanganku. Begitu hangat hingga menjalar di hatiku. Dia menoleh dan tersenyum kepadaku. Aku pun membalasnya. Hati ini tak mau lagi untuk tetap berdetak normal. Selalu saja berdetak lebih kencang saat bersama dia. Membuat rasa sakit didadaku.

Beberapa langkah lagi kami memasuki kawasan villa yang kami tempati. Aku dan krist ikut masuk kamar nya p jun dan p singto. Mereka menyuruh kami untuk datang kesana.

"Krist... sini!" Kata p singto.

Krist berjalan mendekatinya dan ditariknya krist untuk duduk dipangkuan p singto. Aku pun hanya menggelengkan kepala. Kami sedang merencanakan akan pergi kemana nanti malam. P jun mengusulkan untuk pergi ke "lampion garden", p singto mengusulkan untuk tetap di villa alasannya agar dia bisa menjaga krist karena katanya tadi krist habis jatuh dan kakinya keseleo. Kalau aku..... 'terserah'.

"Krist, kita disini aja ya."

"Hmm gue juga ingin pergi p , tapi kaki gue masih sakit buat jalan"

"Oke fix gue sama krist di sini. Kalian berdua aja ok?"

Aku dan p jun bertatapan beberapa detik.

"Oke aku sama fiat ke lampion garden. Awas nyesel gak ikut kita"

P singto menatap p jun sambil mengeluarkan lidahnya. Mereka lucu. Aku hanya tertawa kecil. Setalah ini kita berempat menuju ruang makan. Karena kita pesan kamar sepaket dengan jatah makan. P jun, krist dan P singto sudah berganti baju. Sedangkan aku. Tetap memakai baju yang sama. Baju yang aku beli untuk renang tadi masih basah. Jadi aku masih memakai baju yang sama dengan yang saat kita berangkat.

-

Aku dan lainnya menuruni tangga menuju ruang makan. Disana tersedia berbagai macam hidangan. Semua itu asli makanan khas indonesia. Ada nasi goreng, nasi kebuli, nasi kuning, nasi bakar, nasi putih, rendang, mie goreng, bihun, pecel, gado gado, sate ayam, ayam bakar, soto, rawon, sop dan lain lain. Setelah mengambil beberapa makanan kita duduk berempat. Aku suka nasi goreng jadi aku mengambilnya sedikit lebih banyak dari porsiku. Ayam bakar pun tak lupa aku ambil. Sangat menikmati makanan ini, karena sudah lama aku tak merasakanya. Bosan menu dirumah hanya menu" kebaratan. Semua itu karena papa dan alm. Mama lebih memilih masakan luar negeri dari pada lokal.

Kalo aku sih lebih cinta masakan indonesia.

"Makan lu banyak banget kaya sapi"
Suasanya yang tenang dan hanya terdengar lentingan benda makan kini dirusak oleh suara krist.

"Terus?" Aku memutar kedua bola mataku. Kulanjutkan lagi memakan ayam bakar dihadapanku.

"Ishh... makanmu juga banyak sayang. Pantes aja lemaknya pindah ke pipi" Kini p singto yang berbicara. Kita tertawa lepas. Hanya krist saja yang ngambek sambil cubitin tangan nya P singto.

Saat semua sudah selesai makan. Aku dan p jun pamit keluar. Kita akan menuju ke lampion garden sesuai omongannya. P jun dan aku mengendari mobilnya agar cepat sampai. Namun ditengah perjalanan kita belok ke pengisian karena bensin mobil p jun habis. Di sana ada minimarket. Aku turun, membeli snack, 2 susu dan 2 ice cream. Dan kembali lagi ke mobil p jun yang sudah selesai mengisi bensin.

PATNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang