bab 12

404 44 0
                                    

Selamat membaca~

Btw di part ini ada yang HOT loh.... Aku beri tanda tulisan yg di bold di italic dan diunderline..... ^^

FIAT POV

Aku berjalan menuju studio setelah memarkirkan sepeda motorku diparkiran belakang. Langkah kakiku sungguh berat. Banyak pesan yang masuk di hp ku dan semua itu dari p jun. Tentu saja aku tak membalasnya, sungguh aku masih marah dan kecewa. Disekolah tadi pun krist duduk didepanku tapi dia tak berbicara apapun padaku hari ini.

"Hei bro!"

Penjaga studio menyapaku ramah. Aku hanya tersenyum dan memamerkan gigiku padanya, yang aslinya saat ini tidak sedang dalam keadaan gembira. Aku tidak mau orang lain tahu masalah yang kuhadapi. Aku membuka pintu studio. Aku masuk dan melihat sekitar. KOSONG. Syukurlah disini tidak ada orang. Aku menekan tombol on pada sound music yang memang tersedia di studio. Menancapkan kabelnya pada lubang di hp ku. Aku memutar lagu
Fake Love -BTS dan berlatih dance ku. Sedikit bisa menikmati suasana saat ini karena aku sendirian. Bebas rasanya dalam suatu ruangan dimana kau bisa melakukan apapun tanpa malu.

I'm so sick of this fake love, fake love, fake love
I'm so sorry but it's fake love, fake love, fake love

I wanna be a good man just for you
Sesangeul jwossne just for you
Jeonbu bakkwosseo just for you
Now I don't know me, who are you?
Urimanui sup neoneun eopseosseo
Naega wassdeon route ijeobeoryeosseo
Nado naega nuguyeossneunjido jal moreuge dwaesseo
Geoureda jikkeoryeobwa neoneun daeche nuguni

Lelah ya, padahal aku hanya berlatih 1 lagu saja. Aku duduk didepan kaca. Mempertanyakan apa jawaban dari semua ini. Ingatan tentang kemarin masih lekat sekali. Perempuan itu siapa? Kok dia memeluk lengan p jun. Apa dia pacar barunya? Atau jangan jangan dia memang player? Jadi selama ini aku salah pilih orang? Tidak mungkin. Perasaan ini nyata benar benar nyata. Murni dari hatiku. Oh tuhan... mengapa penghianatan terus menerus terjadi di kisah hidupku.

Air mataku jatuh bergantian. Aku memeluk kaki yang ku tekuk. Membenamkan wajahku disana. Apa memang harus seperti ini?. Sepertinya aku lelah dengan kata yang biasa disebut cinta. Aku telah dibutakan olehnya. Dihancurkan juga olehnya.

Tak lama aku tertidur.
-

Kurasakan hangat menyelimuti tubuhku, nyaman. Bau ini yang aku suka. Menambah kenyamanan dalam tidurku. Aku tertidur pulas hingga aku menyadari sesuatu yang berhembus di pucuk kepalaku. Aku sedikit menggeliat. Kelopak mataku perlahan membuka.

Aku terkejut mendapatkan wajah tepat dihadapanku. P jun disana. Aku segera memposisikan tubuhku untuk duduk menjauh darinya.

"Kenapa pesan aku gak kamu bales sayang?"

"......"

"Kok diem sih. Kenapa?"

"P gausah deketin fiat lagi kalau p akhirnya selingkuh juga" kini air mataku kembali menetes .

"Maksud kamu apa? P gak selingkuh sayang"

"Halah bohong. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. P dipeluk oleh wanita lain iya kan??!! Kalau bukan selingkuh lantas apa namanya hah?! Cukup buat fiat patah hati lagi."

"P gak pernah dekat dekat dengan wanita lain. P berani sumpah. Kamu ini ngomong apa?! P gak tau apa yang kamu omongin"

Jelas jelas dia selingkuh dibelakang ku. Kenapa dia membela diri. Padahal aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri. Dia kira aku bodoh apa.

"Fiat.... p mau tanya. Kamu lihat p dipeluk wanita dimana? Hari apa? Jam berapa?"

"Kemarin sore dirumahmu. Kenapa p gak jujur aja. Gak usah disembunyikan lagi"

PATNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang