24

201 20 1
                                    

Selamat membaca~

"Jadi, gimana?"

"Apanya?"

"katanya uda minta ijin bunda?"

"ijin kemana?'

"ah!!!! tauk ah, mau pulang aja!"

jun terkekeh mendengar rajukan fiat. fiat benar benar kesal karena jun menanggapinya dengan bercanda, padahal ia ingin tau bunda merestui hubungan mereka atau tidak.

"sayang, mau aku ceritain cerita horror ga?"

"random banget phi jadi orang"

jun berdiri menuju saklar lampu dan mematikannya. Temaram, namun masih dapat melihat dengan jelas karena jendela kamar itu ia buka air conditioner didalam kamar menunjukkan suhu 20 celcius. Dingin sekali hingga fiat bersembunyi dibalik selimut oaujun yang tebal. suasananya pun sedikit berbeda dari biasanya karena diluar juga sedang mendung.

Melihat kekasihnya menutupi diri membuat jun berpikir ingin usil. Ia dengan sergap membungkus fiat dengan selimut. Jadi yang sebelumnya fiat hanya 'tertutup' selimut kini menjadi kepompong karena jun menggulungnya. fiat masih diam saja menaggapi kelakuan jun. Ia harus ekstra sabar saat kekasihnya itu kadang memang kelakuannya tidak bisa ditebak.

"ngapain deket deket?" fiat melihat gelagat jun

"biar kamu gak takut, kan aku mau cerita horror"

"maless ih, jauh jauh sana"

fiat berusaha keras melepaskan gulungan selimut yang melingkar dibadannya. Ia duduk bersila sambil menatap kebawah.

"phi, fiat massih kepikiran, setelah ini fiat bakal sibuk persiapin ujian nasional, terus fiat juuga kepikiran mau lanjut kuliah dimana. fiat juga gak tau rencana krist. fiat pengen bareng bareng tapi rasanya berat juga, papa walaupun udah restuin kita tapi sebenernya masih ingin fiat untuk lanjut kuliah diluar negri. Ah pusing mikirin nya"

"Belajar yang bener dulu deh, mikir kuliahnya ntar aja. Nikmatin dulu waktunya, apalagi kalo sama aku. Ya siapa tau kalo besok2 kita nya ldr" kata jun tanpa ragu.

Mereka berdua lanjut membicarakan banyak hal. Hingga fiat ingin pulang karena sudah lebih dari jam 9 malam.

Melihat bunda yang kebetulan melewati dapur, fiatpun pamit pulang.

"Hati hati, besok besok kesini lagi ya" kata bunda oaujun dengan senyum ke ibuan nya.

Jun mengantar fiat menggunakan mobil silver miliknya. Saat sampai di depan, penjaga rumah fiat langsung membukakan gerbang karena jun sudah mendapat izin keluar masuk rumah megah itu.

Dilihatnya fiat sudah tertidur disebelahnya. Ia tidak tega membangunkan jadinya jun menggendong tubuh kecil itu dengan bi sum yang membuka pintu kamar fiat.

"Terima kasih sudah mengantar den fiat"

"Iya bi, sama sama" jawab jun dengan sopan dan langsung meninggalkan rumah fiat.

-

Seminggu sebelum UNas

"eh bocil, phi singto makin lama makin ngeselin sih, heran"

"Bocil teriak bocil"

Fiat menunggu pembicaraan dari krist.

"Gak deh males cerita, mending gue siap siap les. Ya ampuun mau meledak ini kepala dicekokin biologi terus"

"Yeu, ngapain ambil UN bio kalo males afalan"

"Ya lu bayangin coba, gue tu lebih males ngafalin rumus fisika apalagi afalin partikel yang ga bisa gue liat"

PATNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang