Happy reading ~
AUTHOR POV
Setelah kejadian tragis yang dialami fiat, kini ia tengah berada dihalaman rumahnya dengan ditemani oleh sosok kekasih, Oaujun. 1 minggu, dokter sudah memperbolehkan fiat untuk meninggalkan rumah sakit. Banyak hal yang ingin oaujun tanyakan kepada pria kecilnya itu. Namun ia urungkan karena ia takut mengingatkan fiat kembali tentang kejadian buruk ini. Mungkin ia akan menanyakannya lain waktu.
Mereka tengah berbincang tentang hal hal kecil yang membuat fiat sedikit bisa tertawa lagi. Tangan kecil milik fiat berada dalam genggaman oaujun. Kepala fiat pun kini menyender di pundak oaujun, menambah kesan romantis yang menghangat.
"Kau tau, aku sedang merindu" oaujun mengawali perbincangan.
"Siapa yang kau rindukan?" Hati fiat mendadak jatuh. Ia berfikir bahwa oaujun tidak mencintainya lagi karena oaujun memberi tahu nya bahwa ia merindukan seseorang. Dan sudah pasti bahwa seseorang yang dikatakannya itu termasuk ORANG SPESIAL dalam hidup oaujun.
"Orang itu cantik. Aku jatuh cinta padanya. Kau tahu fiat, dia adalah orang yang berhasil membuatku merelakan seluruh hidupku untuknya. Dia sangat imut. Suka sekali dengan hal yang manis walaupun ia menutupi nya. Aku ingin menikahinya segera. "
"Pria jahat" fiat menegakkan tubuhnya dan melepaskan genggaman tangan dari oaujun. Ia berlari menuju dalam rumah dan ingin segera mengunci diri dikamar. Setetes air mata jatuh di pipi pria mungil itu. Untuk apa selama ini ia menuangkan cinta pada oaujun jika oaujun akhirnya memilih bersama orang lain. Fiat masih belum bisa menerima kejadian beberapa menit yang lalu.
Ceklek!!
Pintu kamar fiat terbuka. Oaujun mendekati pria mungil nya itu. Ia duduk dibelakang fiat dengan menghadap ke arah yang sama. Tangan nya tak hanya diam, ia menyelinap melalui kedua tangan fiat dan memeluknya. Dagu nya pun ia letakkan dipundak fiat sebelah kiri.
"Fiatku...... " oaujun menggantungkan kalimatnya. Sedangkan fiat, ia tengah bersedih. Pelupuk matanya basah. Ia masih memikirkan apa yang oaujun tadi katakan.
"Hei.... menengok lah kebelakang, tatap mata P"
Bukannya ia menoleh namun ia semakin menunduk. Untuk apa ia menengok, apakah dia tidak sadar telah membuat sedih hati pangeran kecilnya ini.Oaujun berpindah posisi dan mengangkat fiat untuk ditidurkannya di ranjang. Saat ini mereka bertatap muka dengan tubuh tidur menyamping. Air mata fiat mencelos turun melewati tulang hidungnya. Mengapa tak ada satu hubungan terkait cinta yang bisa fiat pegang untuk masa depannya. Mengapa semua seolah memperlakukan fiat dengan sama, membahagiakan fiat sementara lalu ia menjatuhkan seperti ranting yang di injak, patah.
"Kamu kenapa sedih. Apa aku salah? " jun menanyakan yang sedari tadi ia pikirkan. Ia bingung ada apa dengan kekasihnya ini. Padahal ia telah memuji bagaimana perasaan yang ia punya terhadap fiat. Jun ingin menghabiskan seluruh umurnya hanya untuk fiat. Ia benar benar dikalahkan oleh pesona fiat yang begitu besar sehingga ia mabuk akan rasa membuncah nya.
Fiat hanya diam. Ia meringkuk dan menutup mata. Sedangkan oaujun kini mendekap fiat lalu mencium kening nya. Hingga kini wajah fiat sepenuhnya tenggelam dalam dada Jun dan ia pun tertidur. Jun hanya tersenyum simpul sambil mengelus punggung fiat dan menciumi rambut fiat yang wangi.
-
Pangeran kecil, kini terbangun saat tengah malam. Ia mencari seseorang yang telah mendekapnya saat ia tidur. Namun hasilnya nihil. Kepalanya kembali berputar putar mencari sebuah benda berbentuk segi panjang. Setelah ia temukan, ia mulai menekan tombol power dan ia melihat beberapa notifikasi dari LINE.
LINE P'Jun ♡ mengirimkan pesan
"Maaf sayang, phi ga bisa nemenin tidur mu. Phi dapat kabar jam 8 tadi kalau bunda masuk rumah sakit karna beliau terjatuh di kamar mandi. Kepalanya terbentur lantai lumayan keras. Dokter bilang bunda mengalami gagar otak ringan namun kondisinya masih sangat lemah. Maaf ya sayang.... i love you :* "