bab 6

536 68 0
                                    

Happy reading~

KRIST POV

Waktu menunjukkan pukul 7 tepat. Seseorang yang terduduk di bangku kelas sudah pasti gue tau siapa dia. 'YO fiat' gue menyapanya namun dia hanya diam. Matanya sembab pipinya merah. Sebenarnya apa apa dengannya.

"Ei... lu kenapa??? Hei fiat?? Heei??"
Pasti ada sesuatu buruk terjadi. Gue menepuk nepuk punggungnya dan menenangkannya. Sesekali terdengar sesenggukan dari mulut fiat.

"Krist..... aku ingin pulang".

"Lu kenapa? Heii liat gue... "

"PRIA BRENGSEK ITU KESINI KRIST!!!! DIA MENAMPARKU. AKU CUKUP SAKIT DIBUATNYA!!" Ucap fiat dengan teriak, gue bisa merasakan bagaimana sakitnya karena dia mengakatakan itu hingga air matanya mencelos turun kebawah.

Astagaa....
Apa mungkin yang fiat maksud pria brengsek itu mantan pacarnya. Dia sangat mengenaskan hari ini. Gue ga tega. Banyak banget masalah di hidupnya. Gue kembali menatap muka fiat. Nafasnya memburu. Dia bangkit dari kursinya, mengambil tasnya dan pergi keluar kelas.

Gue membiarkan fiat pergi. Gue tahu dia butuh sendiri saat ini.

Dari awal mulai pelajaran bahasa sampe akhir pelajaran fisika, otak gue putus nyambung. Sembari nyimak guru, pikiran gue melayang ke fiat. Apa harus gue beri tahu p jun aja ya. Biar si fiat ada yang jagain saat ini.

*'To: P' Oaujun

'P... fiat kabur dari sekolah. Gue gatau di kemana. P tolong cariin fiat ya. Jagain dia juga. Gue cemas disini. Ah iya p jun coba cari ke taman kota kalau engga ya di studio dance nya. Tolong ya p.'

Gue barusan ngirim sms ke p jun. Siapa tau p jun bisa bantu nyari fiat.

Drrtt drrtt...
"My hubby is calling"

P singto nelfon gue. Saat ini gue izin guru buat ke kamar mandi.

"Hallo p?"

"Sayang, fiat kenapa? Aku lihat si jun mukanya aneh terus dianya langsung keluar ruangan. Padahal 30 menit lagi dosen nya masuk. Aku lihat dia tadi baca sms dari kamu. Tapi aku gatau isinya"

"Iya p, fiat tadi disekolah nangis. Dia ketemu mantannya. Brengsek tuh orang, dia berani berani nya nampar fiat. Duh p.... gue takut fiat kenapa napa. Dan barusan fiat kabur dari sekolah "

"Oke oke.... kamu tenang dulu ya. Biar jun yang cari fiat. Kamu sekolah dulu. Fiat butuh sendiri sayang"

Akhirnya gue nyerah, gue berharap p jun bisa nemu in fiat secepatnya. Gue takut kalo fiat macem macem sama dirinya sendiri.

-

Saat gue mau pulang sekolah, gue lihat mantan pacarnya fiat berdiri didepan gerbang sekolah. Seakan dia sadar akan tatapan gue, dia berjalan kearah gue berdiri.

"Mau apa lu kesini. Belum cukup nyakitin sahabat gue?!. Pergi lo sana."

"Wooe, santaaii gue nyari pacar gue bukan lo ! "

"Hah ?! Pacar?! MUNAFIK LO! Jangan berani lagi deketin fiat. Awas aja lu"

Gue narik kerah pria itu. Gue udah muak melihatnya. Tangan gue udah siap buat nonjok muka busuknya. Tapi saat itu juga seseorang narik tangan gue. Gue menoleh. P singto membuat gestur menggelengkan kepala. Akhirnya gue lepasin tangan gue dari pria itu. Dia pun pergi begitu saja.

P singto menggandengku hingga masuk dalam mobilnya. P singto menempelkan bibirnya ke bibirku. Ia menyapunya dengan lembut. Tangannya menelusup masuk kedalam kemejaku
Nggghh...

"P jangan sekarang. Aku cukup emosi dibuatnya."

P singto melepaskan tangannya dari kemejaku. Matanya menatap lurus mataku.

PATNIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang