18. Prewedding 1

3.1K 145 1
                                    

" Ketika bibir tak mampu mengeluarkan kata-kata. Namun hati terus berucap. Maka satu hal yang harus kau lakukan adalah beristighfar di dalam hati mu "

***

Aliya membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, ia menuju suatu tempat.

Sementara Firman, ia sedang berfikir apa yang sedang direncanakan Aliya untuk mereka. Dengan gelagat Aliya saat tiba dirumahnya, menunjukan bahwa tidak ada kekecewaan sama sekali di wajah Aliya.

Tak lama bunyi klakson mobil terdengar nyaring di halaman rumah Firman.

Seketika ketiganya pun mendongkak " Nah itu Aliya, dia bawa sahabatnya. Jadi kau tidak perlu khawatir Tin " ucap Risa dengan bangga

Terdengar salam yang lembut di ruangan pertama, karena diluar sudah terlebih dahulu dibuka kan pintu oleh ART Firman. Suara langkahan kaki pun menuju ruang  besar tempat Firman, Fatin dan Risa berada.

" Assalamualaikum " ucap Aliya pada Risa yang lebih dahulu menghampirinya

" Wa'alaikumsalam, ini sahabat mu ? " tanya Risa menatap seorang wanita disamping Aliya

" Iya oma, perkenalkan dia mbak Hana, selain sahabat, dia juga adalah bagian dari keluarga kita "

" Oh ya, namanya anggun seperti orangnya. Kamu tetap terlihat cantik meskipun masih dalam balutan cadar ini nak " ucap Risa menyentuh kulit wajah Hana

Hana menunduk, ia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa. Aliya tidak sama sekali memberi tahunya.

" Oh ya Firman sudah menunggu mu Aliya " ucap Risa kembali pada Aliya

deg, Hana mulai bergetar. Aliya merasakan itu. Karena tangan kanan Aliya masih menggandeng tangan kiri Hana.

Aliya menatap Hana, Hana pun sama meminta penjelasan. Masih berkutat dengan itu, Fatin dan Firman muncul dihadapan mereka. Mata Aliya terbekak menatap Firman yang menatap Hana.

" Ini saat nya. Kenyataan pahit harus ku telan kembali " batin Aliya

" Karena sahabat Aliya sudah ada disini. Jadi Aliya dan mas Firman pergi lebih dahulu tante, oma, kalian tenang saja. Semua pasti lancar dengan baik "

Risa dan Fatin pun mengizinkan mereka untuk pergi tanpa pengawasan pihak keluarga.

Setelah menjauh dari pandangan Risa dan Fatin, Firman berbisik pada Aliya. " Al, apa maksud semua ini. Ini bukan main-main Al "

Aliya mendongkak menatap Firman " Aku tidak main-main mas " ucap nya lalu menatap lurus kedepan kembali

" Kita perlu bicara " ujar Firman Kembali

" Kita sudah bicara " jelas Aliya singkat

" Kita perlu bicara berdua " ulang Firman

Firman melangkah lebih dahulu menuju perbatasan mobil nya dan mobil Aliya. Aliya mengikuti langkahnya. Sementara Hana yang mendengar perbicangan Firman, menghentikan langkahnya. Meskipun pelan, namun suara Firman masih bisa ia tangkap dengan jelas.

" Aliya apa maksud mu mendatangkan dia " ujar Firman menunjuk Hana

" Aku ingin acara pernikahan ini tetap berjalan mas, jangan kecewakan tamu undangan yang sudah di beri tahu via lisan. Ini juga menyangkut keluarga kita " ujar Aliya

" Coba mas pikir, keluarga mas sudah menyebar berita pernikahan ini kemana pun. Dan apa mungkin acara ini akan di batalkan. Tidak mungkin mas. Kamu bisa di usir orang tua mu karena mempermalukan mereka " lanjut nya

MAHLIGAI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang