11. Cerita

3.1K 140 0
                                    

" Jadilah wanita yang sabar dalam mengahadapi cobaan, yang tangguh didalam penjagaan, yang tenang meski sedih terus menyambar, yang manja namun tetap terjaga "

***

Di sepertiga malam, Aliya bangun untuk melakukan Qiyamul lail tepatnya pukul 03 : 05 WIB.

Aliya masih dilanda kebingungan karena ucapan Ilham, Ia berdo'a dengan khusuk disertai dengan tangisan. Aliya mengis dengan perasaannya sendiri yang masih menginginkan suami dari sepupunya. Sementara ada orang lain yang sudah mengkhitbahnya.

Aliya juga merasa kesal karena perasaan yang belum bisa menerima Firman di dalam hatinya, bahkan ketika ia sedang mencoba memasukan Firman, Ilham menggoda kembali agar tidak melakukan itu. Apa maksud Ilham. Entah lah, Aliya tidak tahu karena belum mendengar pernyataan dari mulut Ilham secara detail.

Matahari mulai menyapa seluruh isi ciptaan Allah Shubhanahuata'ala di bumi. Aliya sudah siap dengan pakaian rapih menuju kampus yang terletak di Jakarta. Dering iphone Aliya berbunyi nomor tak di kenal.

Aliya menggeser tanda menerima telpon yang masuk

" Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsalam, Aliya ya " ucap seseorang di seberang telpon Aliya

" Iya, dengan siapa ya? " tanya Aliya dengan ramah

" Ini tante Fatin, Aliya sedang apa, tante ganggu tidak? " 

" Emm tidak kok tante, Aliya baru saja mau berangkat ngajar "

" Oh, ya sudah tante tutup ya. Selamat beraktivitas calon menantu. Jangan lupa di save nomor tante Aliya "

" InsyaAllah tante " jawab Aliya

" Assalamualaikum cantik "

" Wa'alaikumsalam warahmatullah tante "

Aliya meletakkan kembali handpone nya di dalam tas setelah menyudahi telpon dari mama Firman. Ada rasa bangga di hatinya karena keluarga Firman menerima semua dengan baik, meski status ekonomi mereka masih terpaut jauh.

Sepulang dari mengajar di kampus, Aliya kembali bertemu dengan Firman karena permintaan Firman kepadanya.

" Mas, boleh tanya dengan mu " ucap Aliya

" Apa pun akan aku jawab setiap pertanyaan mu Al, jangankan hanya satu atau dua. Seribu pun akan aku selahkan waktu menjawabnya "

" Kenapa kamu memilih aku? "

Firman terdiam sejenak " Karena kamu sumber bahagianya aku "

" Oh ya, lalu bagaimana dengan setatus ekonomi kita? " tanya Aliya kembali

" Kenapa harus mempermasalahkan itu, aku bukan tipe laki-laki yang memandang orang lain karena status ekonominya "

" Lalu bagaimana dengan wanita-wanita yang sering menyatakan perasaan mereka pada mas? "

" Aku suka kalau kamu cemburu " ucap Firman seraya terkekeh tanpa menjawab pertanyaan kembali dari Aliya

" Cemburu, aku tidak cemburu mas. Hanya saja apa mungkin gadis-gadis itu akan menerima laki-laki pujaan mereka menikah dengan wanita seperti aku "

" Al, dengar kan aku. Kamu itu special di mata aku, aku yakin akan bahagia dengan mu. Dan percayalah aku akan bersamamu untuk melupakan masalalu kita berdua "

" Kamu akan menerima semua kekurangan aku mas? "

Belum saja Firman menjawabnya, dering iphone Firman mengalihkan perhatian mereka berdua. Firman menatap nomor yang memanggil di handpone nya, seketika wajah Firman berubah dengan ketidak sukaan. Firman memasukan kembali telponnya setelah memencet icon menolak di layar handpone tersebut.

MAHLIGAI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang