19. Prewedding 2

3K 132 0
                                    

" Ketika kita di jatuhkan pilihan mengikhlaskan atau memperjuangkan. Maka hanya satu jawabannya, Allah lah yang tahu. Karena yang berhak membolak-balikannya hanya lah Dia "

***

Dengan langkah gontai Aliya berjalan mendekati Hana dan sang fhotografer yang sedang menunggu. Ia pun di ikuti langkah Firman. Aliya menyentuh tangan Hana untuk menyadarkannya.

Aliya menganggukan kepalanya kepada Hana. Hana pun mengerti maksud Aliya. Fhotografer itu pun awalnya tidak mengerti, namun setelah Aliya memerintahnya, ia mulai melakukan pekerjaannya.

Potretan pertama masih jauh dari kata baik. Tidak ada yang salin menatap, jelas terlihat jika Hana gugup sementara Firman terus menatap mata Aliya.

Potretan kedua dan ketiga masih sama hingga potretan ke dua puluh. Tidak ada yang bisa dikatakan bahwa itu adalah photo prewedding. Hana dan Firman bahkan terlihat sedang bermusuhan.

" Bagimana bang? " tanya Aliya kesekian kalinya pada Atar sang photografer yang disewa Firman

" Masih belum pas mbak, sepertinya kita break terlebih dahulu, memfreskan pak Firman dan pasangannya "

" Sepertinya terlalu kelamaan bang, ini udara nya semakin panas " gumam Aliya

Ia berinisiatif untuk mendekati keduanya yang masih sama-sama diam karena tidak ada arahan dari Atar.

" Mas kasian dong sama bang Atar kalau mas tidak serius "

Aliya berbalik pada Hana " Sabar sedikit lagi mbak " ucapnya 

Akhirnya Atar kembali memberi arahan, Aliya meminta Firman untuk melakukannya dengan bersungguh-sungguh.

Aliya mengarahkan posisi Hana dan Firman. Ada perasaan sakit di dadanya

1.. 2.. 3.. clek

" Ya Allah, tidak pernah ku impikan hal seperti ini. Aku harus mengurus jalannya pernikahan yang harusnya aku yang menjalaninya " bathin Aliya

" Senyum " ujar bang Atar pada keduanya

" Nah, ini baru bener " gumamnya kembali

" Bagus bang? " tanya Aliya

" Ya lumayan, dari pada yang tadi "

" Lihat bang " ujar Aliya

" Lihat bang " ujar Aliya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" It's ok lah. Dapet mesranya " gumam Atar

Sakit.. itulah yang Aliya rasakan. Tetapi itulah kenyataannya saat ini. Ia harus mengikhlaskan.

" Kali ini lebih menyakitkan, kau telah menggoreskan luka ku yang belum sempat tertutup mas Firman. Kau tahu masalahku tetapi mengapa kau juga yang menambahnya " ucap dalam hati Aliya. Ia menatap Firman yang baru saja ingin mendekatinya.

MAHLIGAI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang