22. Ikhlas ?

3K 130 0
                                    

" Ketika Kita Lemah Maka Ingatlah Kalimat " Hasbunallah wanikmal wakil - Cukup Allah yang menjadi penolong kami " " La tahzan innallaha ma'na - Jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita " "Innallah ma'asshobirin - sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar "

@ lupa dapat dari mana kata-katanya. Tapi bukan dari aku sendiri

***

Aliya lagi-lagi menatap secangkir hot chocolate didepannya. Sesekali ia senyapukan pandangannya untuk mencari keberadaan Maryam.

" Siapa yang baik hati memberi ku hot chocolate ini, apa dia tidak tahu jika aku tidak suka coklat " batin Aliya

" Maryam, kau dimana, apa tidak ada yang akan memberiku keajaiban untuk tidak meminum chocolate ini "

" Tapi sepertinya ini enak, aromanya juga nikmat. Tapi bagaimana jika ada yang berbuat jahat dengan secangkir minuman ini "

Lagi-lagi Aliya menyapu tempat sekitar dengan pandangannya. Namun ia tidak menemukan bahwa ada orang yang ia kenal. Semua asing baginya.

Ia kembali menatap cangkir tersebut. " Kenapa aku suudzon. Bukan kah itu tidak baik. Mungkin saja ia tahu bahwa aku tidak suka chocolate. Maka dari itu dia ingin memberi tahu ku bahwa coklat itu nikmat " batin Aliya kembali

Dengan basmalah dan do'a Aliya mengambil cangkir chocolate tersebut, dan mulai menghirupnya dengan sedikit memejamkan matanya. Ia kembali menatap cangkir itu. " Nikmat sekali, ini coklat apa?. Kenapa rasanya begitu nikmat " gumamnya

***

Sementara di perjalanan, Maryam mendumel karena macet melanda.

" Pasti Aliya sudah ada disana menunggu ku. Aku kan tidak terbiasa dengan terlambat. Bisa-bisa dia mengecapku sebagai tukang terlambat "

" Ya ampun " eluhnya

Maryam memutuskan untuk keluar dari sebuah taksi yang membawanya. Dengan berjalan cepat ia mencari alternatif untuk berjalan menelusuri ruko-ruko di samping jalan agar tidak terlalu panas.

Brukk..

" Ya ampun, berapa kali lagi kesialan yang harus menimpa ku hari ini " ujar Maryam dengan sedikit merasa kesakitan di bagian kepalanya

" Maaf dek, saya tidak sengaja " ujar laki-laki yang berada di depan Maryam. Dia adalah orang yang telah menabraknya

Maryam mengela nafas panjang, dan menatap laki-laki yang baru saja mengatakan maaf padanya. 

" Kalau jalan berhati-hati bisa - kan" ucapannya terhenti ketika matanya berpadu dengan mata laki-laki tersebut.

" Ya Allah makhluk mu satu ini kenapa tampan sekali, matanya begitu indah. Ahh tidak-tidak, bisa jadi dia sudah beristri, atau sudah memiliki calon. Aku belum sekuat Aliya jika bermain dalam perasaan " dalam hati Maryam

" Dek, saya minta maaf "

Laki-laki itu tersenyum dan lagi mengucapkan maaf nya.

" Ti-tidak apa-apa " ucap Maryam mulai gugup dan ingin pergi meninggalkan orang itu

" Maaf saya tidak sengaja " ucapnya kembali

Maryam kembali berbalik dan tersenyum manis. " Tidak apa-apa mas. Maaf saya hampir saja ingin memarahi mas "

" Oh iya, boleh saya bertanya? " ucap nya lagi kepada Maryam

" Tanyakan saja, mungkin saya bisa bantu "

MAHLIGAI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang