I can't know everything about the endless world
But my heart is looking for something
This unfamiliar nervousness has no name
But it keeps running in my heartEven if this isn't the right path
I'll figure it out once I start walking
Even if everyone tells me no
I think I know the answer of loveI think I know the answer...
.
.
.
.
"Ddaa~"
"Ddadaa!
"Hm?"
"Dah!"
"Sudah?"
Jaehyun bangkit dari duduknya kemudian menuju pintu kamar mandi untuk melihat Mark yang sedang pup di pispotnya, balita itu sedang diajari oleh ayahnya pup sendiri dipispot agar tidak terus terusan menggunakan popok mengingat usianya yang sudah satu tahun dan agar tidak merepotkan mommy nya juga sih.
"Aigoo pintarnya anak daddy, sekarang kita mandi ya? lalu kita akan pulang kerumah oke?"
Jaehyun melucuti pakaian Mark satu persatu kemudian menyemplungkan putranya itu kedalam bak mandi perlahan agar Mark tidak gelagapan terkena air. Lelaki itu dengan telaten menyabuni setiap inci tubuh gembul anaknya untuk memastikan tidak ada satupun bagian yang terlewat.
Jaehyun tidak menyangka jika putranya Mark akan tumbuh dengan sehat dan gembul seperti sekarang, padahal dulu jika diingat ketika Jaehyun menunggui Mark yang baru lahir tidur dalam incubator tubuh anak itu bahkah tak lebih besar dari sebuah botol air mineral dan sedang meringkuk dengan selang selang yang menempel ditubuh merahnya yang rapuh membuat Jaehyun kadang berkaca-kaca jika mengingatnya.
"Mark sayang daddy tidak?"
Jaehyun membasuh rambut Mark perlahan, tapi si anak malah memberenggut karena busa dikepalanya jadi hilang
"Ddaadiii!"
Mark menempelkan busa ke wajah Jaehyun kemudian tertawa
"Apa daddy sudah mirip santa haraboji?"
Mark mengangguk dengan tawa yang sama melihat dagu ayahnya penuh busa mirip santa