Teruntuk suamiku,
Jung Jaehyun
Kukirimkan sesobek kertas penuh aroma dengan cinta disetiap goresan nya
Bangkitlah sejenak dari singgasana rajamu, dan luangkan sedikit waktu untuk mengeja tulisan jelek ku
Ku tulis ini ketika pertama kali membuka mata dengan kertas berwarna paling manis yang kupunya, beraromakan mawar liar
maaf pagi tadi tak sempat menghidangkan secangkir kopi, nyatanya aku bangun lebih siang dari mentari dan tak mendapatimu di sisi
pagi buta kau sudah pergi ke peraduan mencari rejeki, sedangkan aku masih terdampar diatas kasur mengais sisa-sisa birahi
merasakan gelenyar tetes manismu yang mengisi lubang surgawi yang geloranya masih mengoyak sanubari
memutar memori akan pergumulan hebat malam tadi, syahwatmu yang tepat menumbuk ulu hati mengantarkanku pada langit di puncak tertinggi
kau tinggalkan aku dalam ketelanjangan dan kekosongan akan kejantanan yang semalam kau tancapkan, alunan Versace on the Floor masih mengalun membakar naluri ketika aku mulai menulis surat ini
Sudahlah, akan terlalu erotis jika dilanjutkan.. karena pada dasarnya kemanisan kehidupan bercinta kita tidak bisa diungkapkan dengan tulisan bahkan sampai sampai aku lupa mengucapkan salam,
Selamat pagi untukmu suamiku yang mungkin saat ini sedang duduk tersipu..
Kemari, duduk disini bersamaku di ayunan reyotku menatap mentari yang kian ke barat menuju
Kemari...rebahkan kepalamu di pangkuanku untuk membilas harimu yang dirundung jemu
Rehatlah sebentar dan sapalah anak-anakmu yang mulai protes karena "Ayah tak punya waktu"
Jangan melulu memikul sembilu akan pekerjaanmu yang tak kunjung berujung dan rampung
lepaskan jerat pita hitam yang mencekik lehermu, nyamankan tubuhmu dalam pangkuanku
Tak terasa ya hari-hari kita kayuh bermodalkan kepercayaan yang kian hari kian tumbuh
Untuk waktu yang tidak sebentar, kita belajar saling mengenal saling menggenapkan kekurangan satu sama lainnya
Meniti hari dengan pembawaanmu yang tenang dan hangat
Dekap dan pelukanmu adalah caramu mengutarakan bahwa cintamu luas tanpa batas
Aku bahkan kadang merasa jumawa dan seolah tak membutuhkan apapun di dunia ini selain cinta dan dekap hangatmu
Seiring waktu berlalu kita sama sama tahu bahwa ada banyak kebiasaan kecil yang kita adopsi satu sama lain nya yang justru memunculkan sebuah warna baru dalam rumah tangga kita
Kau si pendiam dan aku yang bising bukan kepalang, anehnya kebisinganku menular padamu dan kediamanmu jadi panutanku
Lucu bukan?
Kadang aku terfikir, apa sih yang aku miliki sampai kau rela mengejar dan bertahan bersamaku hingga sekarang?
Karena sungguh, kadang aku masih merasa belum punya apa-apa dan bukan siapa-siapa untuk dirimu yang punya segalanya.
Tapi kehadiran dan pengertianmu lah yang menenangkanku, melengkapiku dan memahamkanku hingga aku menemukan sesuatu yang baru, dimana aku tidak bisa sendiri, aku membutuhkanmu dan kau membutuhkanku dalam mengarungi bahtera ini agar tetap utuh
Kau adalah suami sekaligus ayah yang begitu ku kagumi akan jerih payahmu untuk terus membahagiakan kami.
Berangkat bekerja di pagi hari, pulang malam hari dengan segudang pekerjaan yang menanti
Tak kenal letih walau langkah kadang tertatih
Kau melakukan itu semua untuk kami, tiga lumbung hati yang harus kau nafkahi sampai mati,
walaupun sebelum meminangku kau telah mencukupkan segalanya sebagai upayamu memantaskan diri
Namun kau tetap saja tidak bisa diam dan terus mencari
Padahal yang kita miliki sekarang sudah lebih dari cukup untuk membahagiakan anak cucu hingga cicit nanti
