Fingers walk your tigh
Breathe my love, get high!
i am crazy about your angelic touch
.
.
.
..
.
.
.Sebagai Suami sekaligus Ayah dari seorang Putra yang masih balita, Jaehyun menyadari betapa sulit dan repot dirinya untuk dapat memenuhi kualifikasi sebagai Ayah yang sempurna. Pada umurnya yang hampir menginjak 27 tentu hal tersebut akan menjadi pengalaman hidup tersendiri karena di umurnya yang masih terhitung muda ia akan segera menimang anak kedua yang memiliki jarak dari si sulung kira-kira hanya 21 bulan.
Hal ini tentu diluar ekspektasinya yang mengira ia hanya akan memiliki satu anak disepanjang pernikahan nya dengan Taeyong, nyatanya Tuhan masih memberikannya kepercayaan untuk dapat memiliki momongan lagi.Menjadi seorang Suami dari Istri yang sedang mengandung juga bisa menjadi sesuatu yang begitu luar biasa ketika Jaehyun melewati tahap-demi tahap prosesnya, berbagai kejadian tak terduga sering terjadi mulai dari jam biologisnya yang berubah seratus delapan puluh derajat, waktu istirahat yang kurang, hilangnya "me time" dari agenda sehari-harinya bahkan kadang Jaehyun merasa stress dengan ulah wow Istrinya. Jaehyun tentu bukan kali pertama merasakan hal semacam ini, ia sudah pernah melewati siklus random ini ketika Taeyong mengandung Mark.
Tapi yakinlah dari pengalaman-pengalaman nya dulu mendampingi kehamilan Taeyong, bisa jadi kehamilan ini lah yang benar-benar menguras kesabaran nya sebagai seorang Suami. Tak hanya perubahan fisik yang dialami Istrinya, namun emesis dan perubahan hormonal serta emosi fruktuaktif yang dialami Taeyong membuat Jaehyun pusing tujuh keliling. Orang bilang Istri hamil muda adalah sebuah "Neraka" bagi si calon Ayah dan benar Jaehyun sangat setuju akan istilah itu karena ia telah secara nyata mengalaminya. Istrinya itu menjadi lebih perasa, mudah tersinggung dan sedikit-sedikit menangis karena hal sepele membuat Jaehyun kudu ekstra sabar dan hati-hati jika berbicara dengan Taeyong, salah sedikit Induk Kucing Bunting itu akan menjambaknya kemudian menangis sejadi-jadinya dan baru berhenti jika Jaehyun meminta maaf berpuluh-puluh kali sambil mengusap-usap punggungnya yang sudah mulai merasakan pegal.
Seperti kemarin, kurang lebih seminggu yang lalu Taeyong ditemukan tengah menangis didalam kamar sambil memeluk Mark tertidur dipangkuan nya. Jaehyun yang baru saja pulang kerja tentu kaget bukan main melihat Istrinya menangis sesegukan, pikiran nya sudah memikirkan hal yang tidak-tidak dikira Taeyong kenapa-kenapa, ternyata ketika ditanya mengapa menangis alasannya hanya karena Taeyong yang merasa terganggu dengan suara bising yang berasal dari rumah tetangga sebelah yang sedang direnovasi, Jaehyun sweat drop mendengarnya dan hanya bisa memeluk Taeyong untuk menenangkan. Ya mau bagaimana lagi masa Jaehyun harus melarang tetangganya itu merenovasi rumah hanya dengan alasan berisik? yang benar saja.
Akhirnya Jaehyun lah yang mengalah, memilih mengungsikan Taeyong selama seminggu ke rumah Ibunya untuk mendapat suasana yang lebih tenang. Dan Taeyong sangat betah, betah sekali malah karena dirumah mertuanya ia diperlakukan seperti ratu, setiap harinya hanya makan terus bobo cantik tak perlu ke dapur yang menjadi black list area nya semenjak hamil, setiap ke dapur pasti Taeyong merasa mual kemudian muntah padahal niatnya ingin menguatkan diri supaya bisa memasak untuk sang Suami tapi mau bagaimana lagi emesis ini benar-benar membuatnya K.O sebagai ibu rumah tangga. Jaehyun sih maklum-maklum saja tapi tetap saja Taeyong tak enak hati karena membuat suaminya harus membuat makanan sendiri dan mengerjakan pekerjaan rumah yang sudah jadi kewajiban nya.