Jam 5 pagi di kediaman Jung
Sebuah pagi yang masih terlalu pagi bagi Jaehyun untuk membuka mata terutama dihari libur sekaligus menjadi rekor terbarunya karena bisa bangun lebih awal dari dering jam weker yang biasa menjerit-jerit tak dianggap diatas nakas. Ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada suara cempreng Taeyong sang istri tercinta yang dengan sangat baik hati berteriak kencang tepat di gendang telinganya. Sebenarnya teriakan enam oktaf Taeyong sudah biasa dialami Ayah satu anak ini setiap akan mengawali hari, dan reaksi Jaehyun akan tetap sama
berguling,
bergumam,
tutup telinga dengan bantal,
tarik selimut sampai kepala,
tidur lagi.
Pria tinggi itu tidak memperdulikan Taeyong yang berteriak lagi bagai tarzan untuk membangunkan nya, Jaehyun tak bergeming dan tetap melanjutkan aksi ngoroknya tanpa ada niat untuk bangkit dari kegiatan tidur tampan nya. Tapi pagi ini ia dengan sangat terpaksa membuka mata sipit nya lebar-lebar begitu mendengar apa yang barusan diteriakkan istrinya diambang pintu
"Kau serius menyuruhku dan Mark pergi ke Gangwon lebih dulu?"
"Kau tega Sayang??"
"Kenapa mendadak sekali, bukankah kita sudah sepakat liburan"
"Kenapa tidak dibatalkan saja jadwalmu?"
"Lalu aku bagaimana disana?"
"Aku makan apa?"
"Aku tidur dengan siapa?"
"Siapa yang akan mencuci pakaianku?"
"Siapa yang akan mengganti popok Mark jika dia pup?"
"Siapa yang akan menemaniku bermain?"
Oke—pertanyaan terakhir terdengar ambigu..
Taeyong masih menulikan telinganya, ia masih sibuk kesana kemari memilah beberapa barang untuk dimasukkan kedalam koper berukuran sedang. Merasa diabaikan, Jaehyun segera beringsut turun dari ranjang kemudian terduduk dilantai memeluk kaki jenjang Taeyong yang sedang berdiri memilih pakaian dari lemari gantung.
"Tidak. Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini. Andwae! kajima jebal kajimaaa"
"Bagaimana kelangsungan hidupku?"
"Bagaimana aku harus menjaga Mark sendiri?"
"Aku akan menyusulmu besok Jaehyun"
"Aniyaaaaa!!"
Jaehyun masih merengek, menggelayuti kaki Taeyong yang putih nan mulus berbalut celana pendek yang menurutnya lebih seperti hotpants anak gadis super pendek kurang bahan dan super sialan. Ia sudah merasa migrain mendadak mendengar kabar buruk akan ditinggal berdua dengan sang anak ditambah dengan pemandangan yang Taeyong sajikan didepan matanya membuat serangan tambahan bagi kepala Jaehyun kecil yang lain nya.
Matahari bahkan belum terbit, tapi kenapa udara sudah begitu panas..
Sedangkan Taeyong masih tak bergeming, ia sudah kebal akan rengekan manja Jaehyun. Tadi saja lelaki itu pura-pura tuli dan mendengkur bagai kerbau ketika Taeyong membangunkannya biar saja sekarang gantian Taeyong yang cuek pura-pura tidak dengar, si
mungil itu kemudian mendengus jengkel