en fuite

29.9K 2.4K 575
                                    

BGM :
Secret Love Song - Little Mix
Perfect - Ed Sheeran
.
.
.
.


Kicau burung gereja yang seolah bercengkrama di cela-cela ventilasi beradu dengan suara riang anak-anak yang tengah bernyanyi sebelum kelas berakhir, Taeyong berdiri dengan senyum mengembang di depan kelas memastikan anak-anak muridnya menemukan sepatunya masing-masing dan memakainya kemudian keluar kelas dengan tertib. Seperti biasa hari ini adalah jadwal rutin Taeyong untuk mengajar di Taman Kanak-kanak yang dikelola Yayasan nya, setiap hari selasa dan kamis lelaki mungil itu meluangkan waktunya dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang untuk ikut mengajar anak-anak dan membantu para guru yang mulai kewalahan karena anak murid yang setiap tahun terus bertambah. Rutinitas ini sudah ia jalani sejak belum menikah dan terus ia lakukan sampai sekarang. Lelaki mungil itu merasa selalu bahagia tiap kali bertemu dengan anak-anak muridnya yang menurutnya jadi hiburan tersendiri karena tingkah polos dan polah lucu mereka.

Taeyong bangkit dari kursinya setelah selesai membereskan beberapa Alat Peraga Pelajaran kedalam laci dan segera beranjak meninggalkan kelas, langkahnya yang pelan menggema di sekitar koridor yang mulai sepi karena sebagian besar anak-anak sudah berhambur keluar gerbang dan dijemput orang tuanya masing-masing, kepala karamelnya celingukan kesana kemari memastikan bahwa tidak ada anak yang masih tertinggal dikelas, kakinya kemudian dibawa menuju ke taman permainan outdoor yang juga sudah lengang, ia tersenyum setelah memastikan sudah tidak ada murid yang berkeliaran disana. Ibu satu anak itu baru hendak melangkahkan kakinya lagi, sebelum derit ayunan dan suara seperti kaki dihentak-hentakkan menyapa pendengaran nya. Taeyong menoleh dan segera mendekat ke ayunan yang terletak di ujung taman, tepat dibawah pohon maple seorang anak tengah duduk sambil melipat tangannya, kakinya dihentak-hentakkan dengan seragam yang sudah keluar dari dalam celananya, bibir anak itu mengerucut lucu

"Hei? Kenapa belum pulang?"

"....."

Taeyong bertanya sembari memperbaiki kacamata bacanya, anak itu tidak menjawab tapi justru semakin melengkungkan bibirnya kebawah

"Belum dijemput orang tuamu?"

"......"

"Siapa yang biasa menjemput? Eomma atau Appa?"

Anak itu masih saja diam, lebih memilih memandangi sepatu bergambar minion nya daripada menatap ataupun menjawab pertanyaan Taeyong yang berjongkok dihadapannya

"Baiklah, mau kutemani sampai orang tuamu datang?"

Taeyong tersenyum kemudian mendudukan dirinya di salah satu ayunan kosong disisinya,tubuhnya ikut berayun sambil terus memandangi anak laki-laki disebelahnya yang masih memanyunkan bibirnya

"Mau susu kotak?"

Anak itu menoleh, menatap Taeyong yang menyodorkan sekotak susu sambil tersenyum ke arahnya sambil bekedip-kedip lucu

"Ambilah" Taeyong menarik tangan anak itu dan meletakkan susu diatas telapak tangan nya karena anak itu tampak ragu-ragu menerimanya.

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Senyum Taeyong mengembang melihat betapa lahapnya anak itu menyedot susunya hingga kandas dalam sekali hisap, pipinya jadi menggembung karena mulutnya penuh dengan susu sangat lucu dimata Taeyong membuatnya tiba-tiba teringat sang anak yang sedang dititipkan dirumah Nenek.

"Siapa namamu?"

"Xiao De Jun"

"Apa kau berasal dari luar negeri?"

"Luar negeri itu apa Songsaenim?"

Anak itu bertanya dengan polosnya pada Taeyong yang kemudian menatapnya jenaka, lelaki itu mengacak surai hitam anak disampingnya dengan gemas

Summer, Mom and Watermelon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang