"Siap?"
"-ya"
"Masukan perlahan.."
"Sebentar-sebentar! Aku gemetaran"
"Biar aku saja!"
"Tidak, aku saja!"
"Kau gemetaran"
"Aku sedang berusaha!"
"Rilex Jaehyun.."
"Iya sayang, tapi aku sudah tidak sabar!"
"Seharusnya lebih lebar, jadi mudah memasukkannya"
"Sttt! Diamlah, nah! masuk"
"Apakah sudah terlihat?"
"Tunggulah sebentar lagi"
"Bagaimana?"
"Sabar.."
"Aku tidur dulu ya, bangunkan aku jika sudah terlihat"
"Astagaa Jung idiot Jaehyun!"
"Iya iyaa"
"Nah, nah sudah terlihat"
"Dua! ada dua, Apa artinya?"
"Positif Jaehyun.."
"Positif yang bagaimana?"
"Positif aku hamil bodoh!!"
Jaehyun langsung memeluk Taeyong dengan erat begitu testpack yang dipegangnya menunjukkan dua garis sejajar. Pengakuan Taeyong akan kehamilannya semalam membuat Jaehyun benar-benar bahagia, paginya seolah ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dialaminya semalam bukanlah mimpi lelaki itu sengaja bangun sangat pagi dan merengek pada Taeyong untuk segera pipis agar ia bisa mendampingi istrinya melakukan testpack yang untuk yang kedua kalinya. Bukannya tidak percaya, supaya lebih afdol jika berdua katanya.
Maka disinilah mereka, saling memeluk didalam genangan air bathtub yang membasahi tubuh telanjang keduannya dan Jaehyun yang tak henti-hentinya memberikan kecupan seringan bulu disepanjang bahu dan punggung mulus istrinya. Jaehyun begitu senang karena melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sang istri benar-benar positif berbadan dua.
"Aku tak sabar ingin memberi tahu Mark bahwa sudah ada adik didalam sini"
Tangan Jaehyun mengusap-usap perut rata Taeyong dari dalam air, sang istri tertawa kemudian menoleh untuk memberinya kecupan dibibir.
"Aku merindukan Minhyungie.."
Taeyong meraih bebek karet yang sedari tadi mengapung menemani suasana Cuddling pagi mereka, bebek itu adalah milik Mark yang setiap hari selalu dimainkannya ketika mandi.
"Sepi sekali jika tidak ada dia ya.."
Si kecil dalam pelukan mengangguk, mengiyakan ucapan sang suami. Rumah dua hari tanpa Mark serasa sangat sepi. Tidak ada suara teriakkan, tangisan dan tawa lugu anak itu membuat Taeyong dan Jaehyun merasa kesepian. Biasanya jika pagi begini mereka sudah disibukkan dengan segala tingkah laku lucu Mark yang menolak untuk dimandikan oleh Daddy nya, lalu si Daddy akan mengadu pada Mommy dan pada akhirnya mereka mandi bersama sama karena Mark dengan anarkisnya akan membuat baju keduanya basah dengan tangan kecilnya yang menepuk-nepuk air mandi dengan riang.
"Kita akan periksa ke dokter lalu menjemputnya ya?"
Air bathtub bergelombang seiring dengan pergerakan Jaehyun yang sedang menyamankan dagunya di bahu Taeyong dan ikut memainkan bebek karet yang dipegang sang istri.
"Tidak kekantor memangnya?"
"Setelah ke dokter"
Aroma Cytrus menguar semerbak ketika Taeyong membusakan shampo pada helaian rambut tebal Jaehyun. Sang suami menurut, ekspresinya persis sekali seperti Mark jika sedang dimandikan, cengengesan sambil memandang wajah Mommy nya.