Soulmate

31.5K 2.3K 766
                                    

"Jen...Jeno! Sttt, kemari nak. Sini!"

Dari atas ranjang suara rendah Jaehyun memanggil-manggil anaknya yang sedang asik tengkurap sambil mem 'vroom-vroom' kan mobil-mobilannya di atas karpet. Dengan iseng lelaki itu menyingkap baju tidur istrinya untuk mengerjai Taeyong seperti biasa. 

Melihat apa yang dilakukan ayahnya pun Jeno dengan kecepatan maksimal bangkit dan berlari naik keatas ranjang, menimpa dada ibunya dan langsung dipertemukan dengan separuh hidupnya yang tersaji dengan topping merah muda favoritnya.

Jaehyun tertawa setan saat Taeyong memukulnya dengan bantal, amat kesal istrinya itu dengan tingkah usil suaminya padahal baru beberapa menit yang lalu Jeno lepas dari nenennya tapi lelaki itu malah kembali menawarinya. Jika sudah begini bisa dipastikan, butuh setengah jam lagi baginya untuk dapat lepas dari cengkraman koala kecil yang satu ini dan pastinya berimbas dengan pekerjaan rumahnya yang akan sedikit terbengkalai.

Padahal kemarin-kemarin Jaehyun yang gembar-gembor akan menyapih Jeno. Mulai dari pakai lipstik sampai akar pahit dioleskan di dadanya dengan tujuan agar Jeno takut menyusu, tapi seolah kebal dengan warna mencolok lipstik yang seperti darah dan pahitnya puting sang ibu karena diolesi tumbukan akar, anak itu tetap saja melanjutkan kegiatan menyusunya sampai hari ini.

Terlihat senyum Jeno yang mengembang ketika Jaehyun menciumi kakinya. Anak itu nom-nom-nom dengan semangat, bahkan ia membawa mobil mobilannya untuk di 'vroom-vroom' di wajah ibunya yang bersender pada kepala ranjang.

"Daddy!"

Mark  berlari dengan kecepatan super ke kamar tanpa repot-repot menutup pintu. Dia berbalik untuk melihat ayahnya. Wajah anak itu bersinar-sinar seperti pohon Natal.

"Daddy! Mommy! Aku mendapat PR!" Mark berteriak dengan senyum lebar.

"Tutup pintunya, Sayang," Taeyong dengan lembut mengingatkan putranya. Jika ia tidak mengingatkannya sekarang, ia yakin Mark akan lupa.

"Daddy, aku harus menggambar!" kata Mark tak mengindahkan perintah ibunya.

"Mark, kau dengar apa kata Mommy? Tutup pintunya," 

Mark berkata 'ups' dan spontan menutup mulutnya dengan tangan saat ia melihat ke wajah tegas ayahnya. "Ya, Daddy," Jawabnya dengan cengiran kemudian berbalik dan menutup pintu kamar.

Bocah itu melompat ke tempat tidur tepat di samping ayahnya. "Daddy!" Ia berteriak lagi lalu mencium hidung Jaehyun tanpa alasan. Pria yang lebih tua itu mengerang dan menaikan satu alisnya, begitu pula Taeyong dan Jeno.

Ditatap aneh oleh ketiga orang di kamar tersebut membuat Mark  melemparkan dirinya ke atas tubuh ayahnya dengan cekikikan kemudian memeluk Jaehyun erat. 

"Mengapa kamu tidak memeluk Mommy lebih dulu?" Tanya Jaehyun sambil menciumi pipi kemerahan milik Mark sampai-sampai rambut pirang bocah itu menggelitik hidung mancungnya.

Mark cemberut. "Tidak. Hari ini kan hari Ayah."

"Hah?"

"Dia milikmu hari ini, Daddy.  Jadi Mommy bisa pergi ke spa," terdengar suara mengantuk Taeyong di sampingnya. 

Jaehyun menoleh ke istrinya, kedua matanya membola lalu membawa Mark berbaring di antara mereka. "Sejak kapan 'Hari Ayah' berarti ibu mendapat libur?" Tanyanya.

"Sejak hari ini, tentu saja." Jawab Taeyong enteng sembari memindahkan posisi Jeno ke sebelahnya dan Jaehyun mendengus.

"Baiklah kalau begitu, di hari ayah ini kita akan mengisinya dengan tidur." Ujarnya mencoba menggoda Mark kemudian ikut berbaring telentang dan menutup matanya.

Summer, Mom and Watermelon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang