Pagi itu, semua siswa SMA Palapa langsung berkumpul di aula setelah mendapat pengumuman dari sang ketua OSIS.
Jinjin Nicholas. Seorang siswa kelas 12 IPA 2. Berambut hitam dan pemilik senyuman manis yang betugas sebagai ketua OSIS tahun ini. Kemampuan Leader-ship yang ia miliki membuatnya dinobatkan menjadi siswa kepercayaan seluruh warga SMA Palapa.
Bisa dilihat dari nama belakangnya, Jinjin adalah kakak laki-laki Sanha. Usia mereka terpaut 1 tahun. Namun sayangnya, banyak sekali orang yang terbalik. Mereka sering kali menduga bahwa Jinjin adalah sang adik dan Sanha adalah sang kakak. Dan tentu saja, mereka menebaknya dari perbedaan tinggi mereka berdua yang cukup jauh.
Belum lagi perbedaan sifat yang mereka miliki. Kalau kata Rocky, Jinjin dan Sanha diibaratkan sebagai ferrero rocher dan remahan rengginang.
Jinjin adalah ketua OSIS yang dianggap sebagai panutan seluruh siswa SMA Palapa. Sedangkan Sanha adalah siswa ternakal yang selalu menjadi bahan pembicaraan semua guru di ruang guru.
Jinjin selalu datang tepat waktu dan memakai pakaian yang rapi, serta tidak pernah sekalipun melanggar peraturan sekolah. Sedangkan Sanha? Mungkin selama hampir 1,5 tahun bersekolah di SMA Palapa, anak itu datang tepat waktu hanya sekitar 2 kali. Sanha juga tidak pernah rapi dalam berpakaian dan hampir pernah melanggar seluruh peraturan dari 45 peraturan yang ada di sekolahnya.
Keduanya memang sangat bertolak belakang.
"Test test.. 1 2 3"
Semua siswi yang berkumpul di ruang aula langsung berteriak histeris saat seorang siswa berwajah sangat tampan mulai mencoba mic yang akan digunakan.
Namanya Eunwoo Davin. Sahabat karib Jinjin sekaligus wakil ketua OSIS SMA Palapa. Semua orang memang mengakui bahwa dirinya tampan, sangat tampan. Eunwoo juga merupakan mantan kapten basket SMA Palapa tahun lalu.
Sama seperti Jinjin, Eunwoo adalah siswa yang disegani di sekolah. Ia sering mengikuti Olimpiade Matematika serta Bahasa Inggris melawan murid dari SMA seluruh Indonesia, dan pulang dengan membawa medali emas ataupun perak.
"Jung, ini ada apaan sih? Masih pagi juga, gue kan pengen tidur di kelas." Doyeon yang berada di samping Lucy dan Yoojung mengoceh sambil tidak berhenti menguap.
Jika dulu Yoojung dan Doyeon selalu berdua dan bersama kemanapun sampai dikatakan lesbi, sekarang tidak lagi. Mereka berdua selalu mengajak Lucy kemanapun, dan setia menemani gadis itu. Meskipun terkadang, Lucy tetap lebih suka sendirian.
"Selamat pagi Palapalovvv!"
Lucy langsung terkejut ketika seluruh siswa bersorak ria dengan kompak saat sang ketua OSIS memberikan salam. Lucy sedikit terkagum atas kekompakan siswa SMA Palapa dari 3 angkatan ini. Padahal di sekolah lamanya dulu, para siswa dan siswinya sama sekali tidak kompak, dan sangat malas untuk berkumpul seperti sekarang.
"Cy, itu Kak Jinjin. Ketua OSIS sekaligus kakaknya Sanha." Ujar Yoojung menjelaskan kepada Lucy.
Lucy langsung menaikkan kedua alisnya tanda tidak percaya, dan tak berhenti memandangi Jinjin yang berada di atas panggung.
"Emang beda banget mereka cy. Kakaknya anak baik, adeknya bobrok." ucap Doyeon setelah melihat ekspresi bingung Lucy.
"Kuy ke warung, bosen gue disini."
"Kakak lo noh! Dengerin dulu kek, jangan main kabur aja!"
Ketiga gadis cantik itu langsung menoleh kearah sumber suara. Tak jauh dari mereka, terdapat Sanha serta Rocky dan Inseong yang sedang berdiri malas sambil menyenderkan tubuh mereka ke dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heterochromia Irridium || Yoon Sanha
Fanfiction"Lo itu unik. Gue sama sekali gak ada niatan buat ngehina perbedaan yang lo punya. Justru karena itu, gue jadi tertarik buat lebih deket sama lo." Itu kalimat yang selalu dilontarkan Sanha kepada Lucy, si gadis pemilik warna iris mata yang berbeda...