14 ; outbond

690 123 13
                                    

"BANGGG GUE PINJEM SEPATU ELO YAA"

"Pake ajaa, ampe kotor sama rusak gue minta ganti gamau tau."

Teriakan menggelegar dari seorang Sanha Nicholas di atas loteng. Meminjam sepatu Jinjin adalah hal yang hampir setiap hari ia lakukan, melihat abangnya satu itu memang suka mengoleksi sepatu hype masa kini.

Hari ini seluruh siswa kelas 11 SMA Palapa akan mengadakan Outbond di puncak selama 2 hari 1 malam.

Semua siswa telah bersiap-siap menunggu hari ini, karena mereka akan bersenang-senang dan melupakan pelajaran di sekolah sejenak, termasuk Sanha.

Sanha, si bandel dan tukang malas belajar senang karena kegiatan ini mengurangi waktu belajar membosankan di sekolah.

Tak hanya itu, ia juga sangat bersemangat karena ini akan menjadi kesempatan baginya untuk bisa berduaan dengan sang pujaan hati, Lucy.

"Heh, inget ya, ati ati disana, jangan mojok ntar digangguin mba kunti lo." ujar Jinjin sesaat setelah menurunkan Sanha di sekolah. Sanha sengaja tidak membawa sepeda sendiri, lalu meminta diantar menggunakan mobil oleh kakaknya dengan alasan barang bawaannya banyak, padahal hari itu adalah hari libur siswa kelas 12 untuk persiapan ujian nasional.

Sanha mendengus kesal. "Lo kira gue ga modal gitu harus mojok di hutan? Sorry sorry aja nih ya, gue udah pernah ajak Lucy ke dufan." saut Sanha, yang diiringi oleh teriakan Jinjin dari dalam mobil.

"Gue cab--"

Belum selesai Jinjin berbicara, nyatanya manusia yang diajak bicara pun sudah hilang, menghampiri seorang gadis berpakaian merah yang baru saja turun dari mobil.

"Sa ae ngalusnya tuh bocah." seru Jinjin setelah melihat sang adik yang merebut tas dari tangan Lucy, berniat untuk membantunya.

Jinjin tersenyum, lantas menginjak pedal mobilnya untuk pergi dari sana. Adik kecilnya yang masih ingusan, sekarang sudah bisa jatuh cinta.

"Sanha, tas aku berat, sini biar aku sendiri aja yang bawa." Lucy berusaha untuk menarik kembali tasnya yang tadi direbut secara tiba-tiba oleh Sanha. Namun apa daya, cowok tinggi itu malah mengangkat tasnya diatas kepala agar Lucy tidak bisa merebutnya.

"Tas kamu kok kecil?" tanya Sanha, lalu memajukan dagunya kearah Rina dan gerombolannya. "Itu cewek-cewek pada sampe bawa koper gede. Gila, dikira mau traveling ke luar negeri apa, bawa koper segede gaban."

Lucy menggelengkan kepalanya. Dari dulu, ia memang tidak suka membawa barang terlalu banyak jika berpergian seperti kebanyakan gadis yang membawa catokan, hair dryer, seluruh peralatan makeup, dan sebagainya.

Sedangkan Lucy, ia lebih nyaman untuk tampil sederhana saja. Apalagi, outbond kali ini adalah acara tahunan sekolah, bukan untuk liburan.

"Masih pagi woy, udah berduaan aja."

"Jangan iri doy, jomblo sih elo!"

"YOOJUNG MENTANG-MENTANG UDAH PUNYA GEBETAN!"

Kicauan suara terdengar dari mulut Doyeon dan Yoojung, se-joli yang mulutnya sama sekali tidak bisa di rem. Membuat semua siswa yang sedang berkumpul di lapangan menoleh kearah Sanha dan Lucy.

"BUCIN TEROSS, LUPA TEMEN SEKARANG!" teriak Rocky dari barisan yang cukup jauh dari barisan Yoojung dan Doyeon, melihat lapangan SMA Palapa yang sangat luas.

Sanha lantas memberikan tas Lucy ke pemiliknya, lalu bergegas untuk menemui teman-temannya di barisan sebelah sana.

Memang terlihat simpel, hanya membawakan tas miliknya dari depan gerbang sampai lapangan. Namun, hal itu cukup membuat pipi sang gadis merona dan senyum-senyum sendiri.

Heterochromia Irridium || Yoon SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang