"Sendirian aja neng!"
Sanha yang datang dengan membawa sebuah bucket penuh berisi popcorn serta dua gelas minuman menyikut lengan Lucy. Membuat gadis yang sedang terduduk itu sedikit terkejut, namun tersenyum setelahnya.
"Ini aku beli popcorn yang rasanya mix. Kamu lebih suka yang manis apa asin?" tanya Sanha, memberikan segelas minuman rasa lemon tea kepada Lucy.
"Aku suka dua-duanya san." jawab sang gadis menatap isi popcorn yang saat ini berada diatas paha Sanha.
"Kamu nggak tanya aku suka yang mana?"
"Emang kamu suka yang mana?"
"Aku suka yang iniii!" Sanha menoel hidung Lucy dengan jari telunjuknya.
Keduanya lantas terkekeh bersamaan. Menyandarkan punggung mereka masing-masing ke dinding.
Beberapa orang berlalu-lalang di hadapan mereka. Membawa makanan, minuman, maupun cemilan yang akan menjadi teman yang pas dikala menonton film.
Terlihat juga cukup banyak pasangan muda-mudi yang sedang berpegangan tangan memasuki ruang bioskop sesuai film yang telah mereka pilih.
"Berapa menit lagi film kita cy?"
Lucy melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. "Sekitar 10 menit lagi san."
Sembari menyeruput minuman, Sanha menganggukkan kepalanya. Masih ada sedikit waktu untuk mengobrol dengan gadisnya sebelum film-nya mulai.
"Kamu suka horror nggak san?" tanya Lucy yang kebetulan melihat sebuah poster film horror di hadapannya.
"Nggak lah!" Sanha mengerutkan kedua alisnya, mengikuti arah pandangan Lucy dan ikut melihat poster. "Gila, serem cy! Darahnya keluar dari mata!" lanjutnya lagi sambil menutup kedua matanya.
"Pacar aku sukanya film kartun yaaa!"
Gemas sendiri, Lucy mengulurkan tangannya keatas, mengacak rambut Sanha pelan. Tentu saja Sanha tidak menyukai film horror. Terlihat dari pilihan Sanha akan film yang sebentar lagi akan mereka tonton.
"How To Train Your Dragon 3" adalah film yang Sanha pilih. Ia bilang, ia telah menunggu lanjutan film ini dari sangat lama. Entah sudah berapa kali Sanha mengulang untuk menonton seri pertama dan kedua sambil menunggu seri yang digadang-gadang menjadi cerita terakhir dari film bertema naga baik itu.
"Oh iya cy, sampe sekarang masih ada yang SMS kamu?"
Lucy menganggukkan kepalanya. Tangannya kian merogoh tas, mencari ponselnya dan memberikannya kepada Sanha. "Ada san, tapi udah beres kok."
Bola mata Sanha kini naik dan turun, diikuti dengan gerakan jempolnya yang meng-scroll layar ponsel milik Lucy.
"Ini...kamu yang bales?"
Setelah melihat anggukkan kepala Lucy, Sanha membulatkan matanya lebar. Tak menyangka atas hal yang ia baca barusan.
0812-56xx-xxxx
| Masih belom putus sama Sanha? Gila sih, nyali lo ternyata besar ya. Gue kira bakalan kecil dan cacat juga kaya mata lo.
0812-56xx-xxxx
| Sadar dong woi, lo tuh cuma cewe cacat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Heterochromia Irridium || Yoon Sanha
Fanfiction"Lo itu unik. Gue sama sekali gak ada niatan buat ngehina perbedaan yang lo punya. Justru karena itu, gue jadi tertarik buat lebih deket sama lo." Itu kalimat yang selalu dilontarkan Sanha kepada Lucy, si gadis pemilik warna iris mata yang berbeda...