Festival tahunan SMA Palapa kembali digelar tahun ini setelah 3 tahun lamanya tidak pernah terlaksana lagi.
Festival tahunan yang mengusung tema "Self Love" ini seperti biasa diadakan selama 3 hari berturut-turut pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Sebagai seorang OSIS, tentu saja akhir-akhir ini Lucy sibuk di sekolah, bahkan sangat sibuk. Sudah sekitar 2 minggu ia tidak bisa pulang tepat waktu dan selalu berada di sekolah hingga pukul 7 sampai 8 malam.
Apalagi hari ini hari Kamis, dimana besok adalah hari dimana festival tahunan itu dimulai.
Panggung megah nan indah telah terpampang nyata di lapangan sekolah. Semua telah disiapkan secara teliti dan lengkap melihat Jinjin selaku mantan ketua OSIS Palapa juga turut serta dalam kepanitian festival.
Jinjin adalah sesosok ketua OSIS yang didamba-dambakan oleh seluruh guru dan karyawan sekolah. Ibarat paket lengkap, otak sekaligus wajah Jinjin terlihat hampir sempurna.
Ia pintar dalam hal akademis maupun non akademis. Apalagi kemampuan Public Speaking Jinjin yang sudah tidak perlu diragukan lagi.
Namun sayang, tinggi badannya sering diejek dan dihina oleh adiknya sendiri.
"174 cm udah termasuk tinggi ya, jaga mulut lo!"
"Apanya yang tinggi? Sini sini coba dah kita ukur." Sanha mendekat dan berdiri di samping Jinjin, membandingkan tinggi mereka dengan merentangkan telapak tangannya keatas kepala Jinjin.
"Beda banyak bang, banyak."
"Ya elo-nya aja yang gede kaya algojo san. Bodo amat serahhh"
Begitulah kira-kira keseharian kedua kakak adik itu di rumah. Jika Sanha mulai membahas tentang tinggi badan, Jinjin akan langsung mengambil headphone dan mendengarkan musik.
Ah satu lagi kelebihan Jinjin yang membuatnya hampir sempurna. Ia bisa membuat dan me-aransemen lagu sendiri.
Entah sudah berapa banyak lagu yang telah ia buat, serta entah sudah berapa banyak pula gadis yang telah ia buatkan lagu spesial.
"Manaaa bang cewe luuu?" Teriak Sanha kearah MJ. "Eh lupa kagak ada cewe yaa HAHAHAHAHA"
"Emang lo udah move on bang?"
"JELAS BELOM LAH HAHAHAHA..."
"SIALAN EMANG LAMA-LAMA CEWE LU SEMUA GUE EMBAT YA!"
Kekacauan terjadi lagi dan lagi di ruang latihan. Entah bantal sofa, botol minum, maupun stik drum telah melayang dimana-mana.
Padahal malam ini adalah malam terakhir latihan band mereka sebelum perform besok di festival.
"Yaampunn pacar akuu udahh datengg!"
Pertarungan sengit antara MJ dan Sanha langsung terhenti ketika pintu terbuka, menampilkan si cantik Lucy yang masih menggunakan rompi OSIS kebanggaan SMA Palapa.
Sanha menggenggam pipi gadisnya dengan kedua tangan. "Cantik banget sih, pusing aku tuh."
"Bo..ong ih.. orang aku lagi jelek banget sekarang..."
Rambut dicepol atas, muka lelah dan beminyak, badan penuh keringat.
Sanha langsung menggelengkan kepalanya sambil mengelus rambut Lucy pelan. Baginya, Lucy akan tetap dan selalu cantik kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun.
"LATIHAN WOY BUKAN PACARANN!" teriak MJ melemparkan bantal kearah Sanha.
"Ibb lah je." saut Jinjin sambil membuka mulut menerima suapan nasi goreng dari Suyeon, sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heterochromia Irridium || Yoon Sanha
Fanfiction"Lo itu unik. Gue sama sekali gak ada niatan buat ngehina perbedaan yang lo punya. Justru karena itu, gue jadi tertarik buat lebih deket sama lo." Itu kalimat yang selalu dilontarkan Sanha kepada Lucy, si gadis pemilik warna iris mata yang berbeda...