05 ; basketball

1.2K 208 22
                                    

Selembar surat pemilihan ekstrakurikuler dari kepala Sekolah dapat menggemparkan seluruh siswa di kelas 11 IPS 3 pagi ini.

Ada yang bersedih karena ekstra yang akan ia pilih tidak ada. Ada yang senang karena guru ekstra mereka adalah guru favorit mereka sendiri. Dan ada juga yang tidak peduli dan memilih untuk tidur daripada harus meributkan hal kurang penting seperti itu.

"Doy, lo pilih ekstra apa? BBC ya?" tanya Chani kepada Doyeon, membuat Doyeon mengerutkan keningnya sejenak.

"BBC apaan chan? Emang ada ekstra baru yang namanya BBC?" ujar Doyeon sambil membaca dengan teliti lembaran kertas ekstrakurikuler yang sedang ia pegang.

"Bacot-bacot club."

"Anjir lo, gue kirain serius!" Doyeon menonyor kepala Chani seperti yang biasa ia lakukan kepada orang yang sudah ia kenal sejak kecil tersebut.

Doyeon dan Chani sudah berteman sejak kecil, saat mereka berumur sekitar 6 tahun. Mereka bahkan 1 SD, 1 SMP, 1 SMA, dan bahkan sekarang mereka 1 kelas.

Mungkin Chani bisa dinobatkan sebagai orang yang paling bosan daa kebal mendengar bacotan Doyeon selama 11 tahun lamanya.

"Lo ikut apa cy?" Doyeon menyenggol lengan Lucy dengan lengan kirinya. "Ikut Cheers yuk bareng gue!"

Lucy menggelengkan kepalanya pasti. Sudah jelas ia tidak akan mau mengikuti ekstrakurikuler cheers. Lucy yakin, bahwa pengikut ekstra itu pasti adalah para gadis yang sangat cantik serta populer. Ia tidak ingin dihina lebih parah bila ia berani mengikuti cheers.

"Lah lo ikut cheerleader lagi doy?" celetuk Chani lagi. "Ati-ati doy, kalo lo kena bagian yang diatas, lo jatoh terus mati gimana? Sayang dong."

"Sayang apanya? Sayang ya kalo cewek secantik gue mati?"

"Sayang duit gue buat sumbangan kematian lo."

"CHANI TIMOTHY AMPAS!"

Satu tonyoran mendarat lagi di kepala Chani. Kali ini pukulan yang diberikan Doyeon 3 kali lipat lebih keras daripada yang pertama tadi.

"Doy, kalo gak ikut ekstra boleh gak?" tanya Lucy tiba-tiba. Lucy sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti salah satu dari 20 macam ekstrakurikuler yang ada. Ia lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan membuat kerajinan tangan, daripada harus mengikuti ekstra yang pasti akan membuatnya semakin dihina karena kekurangan dalam dirinya.

"Wah, nggak bisa deh kayaknya cy, semua anak harus ikut." jawab Chani seraya memegangi kepalanya yang terasa pening karena pukulan Doyeon tadi.

"Eh iya cy, gimana kalo lo ikutan Science Club aja bareng gue? Ada banyak sih pilihannya. Coba itu lo baca yang bagian paling bawah." Chani menunjukkan Lucy tulisan yang ia maksud di kertas ekstrakurikuler milik gadis itu.

"Yee si badak. Promosiin terus aja tuh sc Geografi kesayangan lo. Yakali udah belajar lama banget pas pelajaran, eh ditambah belajar lagi. Bisa gila!" ucap Doyeon sambil memutar kedua bola matanya.

"Gue sih ikut Science Club yang Geografi cy. Enak sih, gurunya juga seru. Santai juga belajarnya, jadi nggak monoton gitu." Chani terus saja mempromosikan SC Geografinya kepada Lucy tanpa memperdulikan ucapan dan bacotan Doyeon.

Lucy mengangguk sembari mengamati bagian pada kertas yang tadi Chani tunjuk. Sepertinya lebih baik ia mengikuti Science Club seperti yang Chani ikuti. Setidaknya ia tidak akan bertemu dengan lebih banyak orang dibandingkan bila mengikuti ekstrakurikuler non akademik seperti Doyeon.

"Yaudah chan, gue ikut Geografi aja sama lo."

Mata Chani langsung berbinar saat mendengar ucapan Lucy. Sebagai ketua Science Club Geografi, sudah seharusnya ia menarik lebih banyak orang untuk ikut bergabung bersama dengan timnya.

Heterochromia Irridium || Yoon SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang