Kalo liat typo langsung comment aja yaa, biar nanti aku benerin:')
......
Abian dan Ayana nampak kelelahan sepulang sekolah. Hari ini memang sangatlah menguras tenaga. Terlebih panasnya matahari yang kian membakar. Abian langsung melempar tasnya keatas sofa. Sedangkan Ayana duduk di sebelah Abian. Mengeruk udara yang sempat sulit ia dapatkan sedari tadi.
"Aya sayang, udah pulang. Selamat ulang tahun ya." Bunda Ica yang keluar dari ruang tengah langsung memeluk Ayana. Mencium pipi kanan dan kirinya.
"Iya nih, makasih banget ya bunda." Ayana balas mengeratkan pelukan bunda Ica. Membiarkan Abian dengan wajah kusutnya tergeletak di atas sofa.
"Ekhem! Lupa anaknya yang mana kayanya," sindir Abian merasa diacuhkan.
"Mau banget bunda peluk juga?"
"Enggak, biasa aja."
"Eh, sayang gimana kalo kita bikin kue aja? Bunda lagi gak sibuk ini." Senyum wanita bernama Ica ini memang terlihat begitu hangat.
"Gak bisa bunda." Abian menolak ajakan Ica.
"Kenapa si kamu sensi banget? Orang bunda ngajakinnya sama Aya. Mau juga bunda ajakin bikin kue?"
"Bukan gitu, soalnya Bian mau ngajakin Aya nonton malem ini. Kuenya besok lagi ya bun. Ya kali ganteng gini maenannya masak-masakan."
"Ouhh gitu, ya udah besok aja kita buatnya. Malem ini Aya nonton aja sama Bian dulu." Ica kemudian melirik Abian. "Tapi ingat, gak sampe kemalaman loh ya, hati-hati"
"Iya bunda." Jawab Ayana mengangguk ramah.
.
.
.
.
.
Download and Play Music
I Love You Boy - Suzy
Cukup menyebalkan memang mengantri tiket bioskop. Terlebih film yang akan mereka Selami termasuk deretan film yang digandrungi banyak kalangan. Bahkan rilisnya sudah sangat dinantikan sejak masih dalam tahap rencana.Namun hal seperti itu menjadi sangat maklum untuk pecinta film romantis seperti Ayana. Tidak dengan Abian, namun untuk Ayana memang apa yang bisa ia tolak?
Filmnya terus berlangsung, Ayana serius mengikuti ceritanya, bahkan sampai dibuat baper oleh akting yang terlewat baik oleh aktor tampan di dalamnya. Berbeda dengan Abian tentunya, yang justru tidur pulas tidak mempedulikan perkara film yang sangat membosankan menurutnya.
Ayana tersadar dengan Abian yang malah tertidur setelah ia mengajaknya bicara. Namun tidak ada jawaban dari lawan bicaranya karena Abian yang sudah tidak sadar dengan daratan saat ini.
"Bian nanti abis ini kit--- huft malah tidur, dasar Tarzan."
Tanpa sadar ujung bibirnya menukik, mengukir senyum yang terlewat manis. Ayana menatap Abian yang sudah tidak sadar, meneliti secara detail sudut dari sudut wajahnya. Menggemaskan.
Ada sosok malaikat yang entah mengapa bisa Ayana lihat dari wajah yang terpejam itu. Lembut dan penuh kehangatan. Selama ini sosok itulah yang melindunginya, menjaga dan menetralkan kondisi hatinya layaknya mesin. Jika dipikir lagi, masalah Ayana selama ini sangatlah berat, namun dirinya selalu lupa setiap kali sosok malaikat tersebut memeluknya.
'Gue bodoh banget, dua tahun ini gue banyak banget buang waktu bercanda, jalan, main bareng lo. Kemana aja gue? Ninggalin sahabat yang jelas ada buat perjuangin senyuman gue, demi mertahanin luka yang gue sebut-sebut cinta. Dasar bodoh!' Ayana membatin sambil terus memandangi wajah Abian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Down
Ficção Adolescente"Lihat, aku butuh tempat untuk bersandar, bahu yang menerima tangisku, dan pelukan yang mendengarkan keluhku. Tapi dimana kamu?" . . . . . . Boleh follow dulu lah sebelum baca, biar lebih akrab sisss (◍•ᴗ•◍)❤ Boleh komentar tapi gak jahat. Dilarang...