20. Just Go Away

89 44 7
                                    

Download and play music
Goodbye - Wendy (Red Velvet)

...

Ayana

Bian gue gak nginep ya, gue ada acara sama temen. Lo gak usah khawatir gue aman.


.......

Ayana mematikan notifikasi teleponnya. Sungguh ia tidak ingin membalas semua pertanyaan Abian yang menjurus larangan dan kekhawatiran.

Ayolah Ayana, jangan terlalu berharap. Abian mempunyai Gaura yang lebih ia khawatirkan. Memang siapa kamu?

Disinilah Ayana, setelah mendapat sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal.

+628xxxxxxxxxx

Mamah tunggu kamu di hotel Praya deket pantai. Lantai 7 kamar 201.
read

Ayana langsung membaca pesan tersebut. Di kondisinya yang merasa seorang diri seperti ini, tentu ia membutuhkan sosok wanita itu. Wanita yang sangat ia rindukan.

Ayana memasuki Area parkir hotel Praya sesuai dengan informasinya. Langkahnya terburu setelah membayar beberapa lembar uang rupiah kepada supir taksi. Ini kesempatannya bertemu dengan sang mama, dan ia bisa kembali hidup tenang bersama wanita itu. Kehidupan hangat dan penuh kasih sayang seperti dulu lagi.

Bukan hanya Ayana rupanya yang ada di hotel tersebut. Tapi juga Ken, yang melihat gadis itu samar-samar dari balik kaca mobilnya. Matanya terus memastikan kalau gadis yang sedang lari serampangan itu adalah Ayana atau mungkin hanyalah salah lihat. Namun dirinya semakin yakin ketika sekilas wajah itu menoleh ke arahnya. Ada kekhawatiran lah, yang membuatnya ikut turun dan berlari mengikuti kemana arah Ayana berlari.

Ayana memasuki sebuah lift. Sulit bagi Ken untuk membuntutinya sampai di dalam lift, jika Ayana melihatnya apakah ia justru membuatnya terganggu? Mungkin saja malah membuat Ayana kabur setelah melihatnya. Maka Ken memutuskan untuk menurunkan topi hitamnya sampai menutupi wajah, bersembunyi dibelakang punggung seseorang yang juga sedang memasuki lift tersebut.

Mark semakin khawatir melihat Ayana yang nampak gusar dan cemas selama di dalam lift. Matanya bahkan terlihat memerah seperti orang ingin menangis. Semua yang ada didalam diri Ayana terlihat misterius untuk dimatanya. Ken tidak mengerti sama sekali tentang apa yang terjadi. Dia hanya bisa yakin bahwa, sesuatu yang tidak beres pasti sedang terjadi.

Gadis itu keluar ketika berada di lantai 7, kebetulan sekali pria yang sedang Ken pergunakan sebagai tempat persembunyian juga keluar di lantai 7 jadi tidak terlalu membuatnya dibcurigai ketika ia sama sama berhenti di lantai 7.

Ken melihat Ayana yang memasuki sebuah ruangan. Sampai di sini usahanya, ia tidak mungkin ikut masuk bukan?

Sedangkan Ayana telah sampai pada tujuannya, matanya berbinar terang ketika melihat wanita yang sangat ia rindukan. Namun tidak bisa bertahan lama, senyumannya mulai pudar tatkala seorang pria dewasa dan seorang anak laki-laki kecil yang mungkin berusia 4 tahunan itu memeluk wanita bernama Ana.

"Mamah, dia sia---"

"Bagaimana kabar kamu, nak?"

Ayana mengangguk canggung dan kebingungan.

"Mamah sebenarnya lagi gak ada waktu. Mamah juga gak lagi berlibur di Jakarta, mama harus balik lagi ke Singapura." wanita itu memotong pertanyaan putrinya yang mungkin sama sekali tidak penting.

Hati Ayana rasanya sakit bagai tercabik-cabik. Kenapa wanita itu bisa mengatakan hal seperti itu, disaat mereka baru saja bertemu.

"Maksud mamah apa si?"

Let Me DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang