32. Senam Aduhai

21 13 5
                                    

Secerah matahari yang terbit pagi hari ini, halaman rumah Abian pun terlihat sangat ceria dengan kegiatan senam. meskipun hanya diikuti oleh empat orang termasuk wanita bernama Ica yang sedang menjadi instruktur senam di depan.

Mereka semua kelihatan sangat bersemangat, kecuali Abian. Cowok itu sepertinya sangat malas diajak senam karena tentu saja dia malu diperhatikan para tetangga.

Apalagi instrumen yang dipilih bundanya itu lagu goyang dumang dan goyang itik. Lengkap dengan gerakan-gerakan yang menurutnya sangat menggelikan. Mana bisa Abian melakukannya?

Sementara bunda Ica sibuk berteriak untuk memimpin gerakan.

"Satu... dua... tiga... empat... lima... enam... tujuh... delapan..."

"Kiri... kiri... kiri... kiri... kiri... puter kanan."

"Goyang... lagi... putar... putar lagi..."

"Yaelah gue malu bangettt anjir," umpat Abian yang sudah mulai kesal dengan gerakan-gerakan aduhai ini.

Dia berniat untuk kabur namun gagal karena bunda Ica yang ternyata sadar bahwa anaknya akan pergi itu langsung menarik Hoodie Abian sampai cowok itu batuk-batuk karena tercekik.

"Malu bundaaaa," rengeknya lagi.

Ayana sampai sakit perut menahan tawa melihat tingkah Abian saat senam.

Senam ini berlangsung sekitar satu jam sampai matahari sudah mulai terasa sinar hangatnya. Harus Ayana akui, bunda Ica menang luar biasa saat menjadi instruktur senam. pantas tubuhnya tetap langsing dan awet muda.

Ayana menghampiri Abian yang sedang tepar di teras rumahnya. Membawakan air dingin karena pasti dia sedang kehausan sekarang.

"Kenapa lo?" tanya Ayana yang melihat wajah cowok itu ditekuk. Terlihat sangat lesu.

"Sakit," keluhnya sambil memegangi pinggang.

"Ini bukannya sehat, sakit iya," lanjutnya.

Ayana terkekeh geli melihat tingkah lucu Abian. Tentu saja senam juga tidak semudah kelihatannya, untuk Abian yang biasanya bermain basket mungkin memekikkan otot dengan senam akan sedikit melelahkan.

"Haha, salah siapa lo terlalu bersemangat."

"Semangat palalu, males banget gue anjir kalo ngga dipaksa mah. Kapok." Cowok terus saja mengeluh. Tanpa ada henti-hentinya.

Sedang asik mengeluh, tiba-tiba saja serombongan sahabat mereka datang. Padahal Abian sengaja tidak menghubungi mereka karena hari ini dia hanya ingin bersama keluarganya dan juga Aya. Tapi lihatlah yang datang, mari kita absen.

1. Heli

2. Baskara

3. Rian

4. Laskar, dan

5. Lucas

Abian bisa gila kalau seperti ini. Kenapa mereka semua malah datang padahal dia sedang tidak ingin diganggu. Ya mereka pasti akan sangat menganggu.

"Kalian kok ngga bilang-bilang mau dateng kesini?" tanya Ayana Excited, berbeda dengan cowok disebelahnya.

"Kalian ngapain si kesini. Gue lagi family time tau, pulang gih pulang jangan ngerusak," usir Abian yang mulai emosi.

"Yaelah baru aja nyampe anjir. Lebih seru kali family timenya rame-rame, iya gak?" Rian meminta suara teman-temannya dan langsung mendapat anggukan dari mereka.

"Namanya family time tu family aja... pamili, lo pada ngerti pamili gak si?" Abian masih terus-terusan protes.

Baskara mendekat untuk menepuk pundak Abian. "It's oke Bian, kita udah kaya keluarga kok. Apapun masalah lo kita pasti ada di belakang lo. Ayo guys kita masuk." Ucap cowok itu dengan sok dramatisnya.

Let Me DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang