12 : Beautiful Vanessa [Revisi]

1.1K 88 12
                                    

Mengapa ingin menjadi sepertiku? Haruskah kuberi tahu betapa rumit hidupku?
Dear, Hujan

##

Dua minggu berlalu semenjak Vanessa menandatangani kontrak kerja dengan Lilianne. Hasil konsultasinya dengan psikiater berjalan cukup lancar, Vanessa dibolehkan untuk mencari kesibukan lain di luar sekolah guna mengisi waktu luangnya selama hal itu tidak terlalu memberatkan. Vanessa pada akhirnya memilih setuju dengan tawaran Lilianne, Harry pun begitu mendukung, Maurisa juga demikian meskipun awalnya ia tidak mengizinkan karena khawatir Vanessa akan kelelahan.

Dan nyatanya, Vanessa memang kelelahan, seminggu terakhir Vanessa telah menjadi anak didik Rubby Long, sebuah agensi model yang cukup sukses di bidangnya. Vanessa tidak debut dalam waktu dekat mengingat masih ada banyak hal yang harus ia pelajari untuk menjadi model profesional sebagaimana senior-seniornya yang begitu sempurna di mata Vanessa.

Latihan Vanessa tidak main-main, pelatihnya--Miss Vanya--bahkan mulai mengatur apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsinya untuk menjaga bentuk tubuh dan kulit. Vanessa merasa tulang-tulangnya remuk redam karena banyak melakukan pose-pose yang luar biasa menurutnya. Belum lagi dengan olahraga yoga yang membuatnya harus memutar, melenturkan, bahkan memelintir tulang dan tubuhnya. Vanessa ingin sekali berteriak bahwa ia menyerah, tapi entah mengapa ia tidak suka bekerja setengah-setengah. Bagaimanapun ia ingin menyelesaikannya.

Pagi Minggu yang damai, tidak ada jadwal latihan yang menguras tenaga dan emosi, Vanessa menikmati hari bersantai rianya sembari berbaring di sofa dekat jendela, mendengarkan musik yang mengalun melankolis dalam gendang telinganya. Angin sepoi-sepoi berembus pelan melalui jendela kamar yang ia buka lebar-lebar.

Hampir saja ia kembali terlelap kala suara notifikasi ponselnya meraung keras. Vanessa terkejut, mengutuk kebodohannya yang lupa menyetel mode silent. Dengan malas ia melirik sebuah pesan masuk dari Raffa, akhir-akhir ini mereka cukup sering berkomunikasi karena kepentingan pekerjaan.

Raffa: Kata mommy lo ada pemotretan hari ini, langsung siap-siap. Setengah jam lagi gue jemput.

Me:
Ya

Gadis itu mengerang dramatis, kesal karena mulai sekarang tidak ada lagi weekend damai untuknya. Vanessa memang belum menjadi model resmi dengan lisensi sebuah agensi. Tapi ia sudah beberapa kali pemotretan, khusus untuk busana rancangan Lilianne yang tidak berada dalam list limited edition alias baju-baju yang bisa ditemukan dengan mudah di butik Lilianne's yang sudah tersebar di sembilan kota besar seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya promosi pradebut, menarik sempati para fashionista untuk mulai mengagumi kemolekan Vanessa jauh-jauh hari sebelum dirinya menjadi model besar setahun mendatang.

Dan benar saja, nama Vanessa Arshinella melejit dengan angka yang cukup drastis, Instagram official Vanessa sudah menyentuh angka tiga ratus ribu pengikut dalam kurun waktu satu minggu saja dan masih akan terus bertambah. Vanessa tidak paham bagaimana cara menghadapi banyak orang yang mendadak sudah menjadi penggemarnya, bahkan warga Cakrawala berbondong-bondong mencari tahu tentangnya.

Beruntung akun Instagram itu tidak diurus olehnya sendiri, ada beberapa penanggung jawab untuk akun media sosialnya sehingga Vanessa tidak perlu begitu repot.

Vanessa tidak pernah tahu bahwa ternyata brand Lilianne's berada di posisi cukup membanggakan, busana casual yang classy rancangan Lilianne selalu menjadi ciri khas dan diincar banyak fashionista bahkan sosialita, kalangan selebriti dan anak-anak muda turut menggemari rancangan Lilianne yang dianggap sangat berkelas tapi juga santai di saat bersamaan.

Dear, Hujan [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang