pengenalan

382 19 4
                                    

04.30
Dreeeet.. dreet... Dreet... Getaran alarm dari ponsel membangunkanku dari tidur. Aku segera bangun dan mematikan alarm

"Hmm masih ngantuk" gumamku dalam hati.

Yah seperti biasa aku tak bisa menghilangkan kebiasaan tidur lewat jam 1 malam

Segera ku pergi ke toilet untuk mandi dan berwudhu, lalu sholat

Dan memakai seragam putih abu dengan balutan kerudung panjang kesukaan ku. Orang orang berfikiran ini terlalu berlebihan karena cuman aku satu satunya di sekolah yang berpakaian seperti ini. Jujur saja ini sangat nyaman ku pakai.

Rutinitas di pagi hari ummi selalu menyiapkan makanan di meja makan dan mengajakku untuk segera sarapan bersama kedua adikku dan ku lihat ayah sudah ada di meja makan.

"Kak.. dek.. ayo sarapan dulu" ucap ummi padaku dan kedua adikku dengan senyumnya
"Siap ummi" balasku dengan senyum lalu duduk di kursi meja makan

Yah aku adalah anak pertama, adikku yang pertama bernama Maharani Annisa. Dia baru duduk di kelas 3 SMP. adikku yang terakhir bernama Dinara nur fazza dia baru saja memasuki SD usianya masih 7 tahun.

Ibuku bernama Marisa. Kami memanggilnya dengan sebutan ummi. Dan ayah ku bernama Wahid.
Setiap pagi sampai malam ayah sibuk di kantor nya. Wajar saja ayah adalah CEO di perusahaan terkenal di Indonesia dan sudah terkenal sampai asia. Terkadang ayah sering pergi ke luar kota hanya untuk mengecek cabang perusahaannya yang berada di beberapa kota.

***

Setelah sampai di sekolah, aku baru melihat lagi tulisan nama sekolah SMAN 1 Qibly. Aku menarik nafas sambil menutup mata dan mengeluarkan nafas sambil tersenyum bahagia karena sudah satu bulan aku tak datang ke sekolah efek liburan yang terlalu lama wkwk. Kerinduanku pada sosok guru-guru, ataupun kegaduhan di kelas saat jamkos tiba.

Siswa siswa mulai berdatangan, ku lihat sekitar lapang sedang ada kegiatan. Yah seperti biasa setiap tahun pasti akan ada peserta didik baru yaitu kelas 10 yang sedang melaksanakan kegiatan MPLS, yang dipandu oleh anak anak OSIS, mpk, maupun panitia lain.

"Teringat satu tahun yang lalu" gumamku dalam hati sambil menarik bibir kanan melanjutkan langkahku

"Hufftt tak sabar aku ingin bertemu Dina" ucapku dalam hati
Dina adalah Sahabatku dari SMP.

"Hmm kok gak lihat kakak itu ya? Hmm kemana dia? Apa dia masuk hari ini? Sambil celingak-celinguk memperhatikan sekitar area sekolah
"Astaghfirullahaladzim, ya Allah Nia! Apa yang sedang aku fikirkan. Kenapa juga aku harus tau keberadaan dia. Toh dia bukan siapa- siapanya aku. Sambil menggaruk kepalaku yang kurasa tidak gatal. "Ya Allah maafkan aku" ucapku dalam hati

Aku mulai menaiki tangga menuju kelas baruku yang berada di lantai dua koridor sebelah kanan. Terlihat tulisan kelas 11 MIPA 2.

Aku melihat sosok Dina yang sedang melamun di balkon sambil melihat ke bawah lapang melihat kegiatan MPLS kelas 10

"Daarrr!" Teriaku sambil menepuk bahu Dina yang sedang asyik melamun

"Astaghfirullah" dengan membalikkan badan lalu kita tertawa bersama

"Aaaaa Nia! kamu mengagetkan ku saja!"

"Hahahaha assalamualaikum Dina, maaf ya Din, abisnya kamu malamun jadi aku kagetin hahaha"

"Waalaikumussalam.. Hmm gak lucu tau!. Untung aja jantungku gak copot" dengan muka cemberut

"Lihat apa sih? Ohh aku tahu nih kamu pasti lagi ngincer adek kelas yang ganteng ya? Hihihi" candaku padanya

"Ihh apaan sih Nia! Gak gitu juga kali" jawabnya sambil menahan tawa

"Iya deh hahaha. Lagian aku kan rindu sama sahabat aku yang paling bawel ini. Udah lama kan kita gak ketemu. Liburan ini terlalu panjang Din wkwk" rayuku padanya

"Lebay kamu" ketus Dina

"Maaf ya hehe" sambil cengengesan

"kebiasaan Hanania Nafisha tuh kaya gitu jail nya gak ketulungan, untung kamu sahabat aku" dengan nada kesal tapi tertawa juga

"Yaudah yuk masuk" pintaku padanya dengan menarik tangannya
"Hmm" mengikutiku masuk kelas

Mereka pun memasuki kelas
Kegiatan belajar mengajar pun terlaksana, ya walaupun tidak semua guru masuk karena mungkin baru pertama masuk sekolah lagi jadi masih agak bebas

🎶🎶🎶 Suara bel pulang terdengar dan para siswa bersiap siap untuk pulang, begitu pun dengan Nia

Sampai saat aku menunggu jemputan pun aku tak melihat kak biyan. Ko aku rindu ya, ya Allah maafkan aku yang tak seharusnya memiliki rasa seperti ini

Dan akhirnya suara klakson mobil terdengar menyadarkan lamunanku. Ohh ternyata pak Parto sudah datang.

Pak parto adalah supir pribadi keluarga ku dia sudah lumayan lama kerja di rumahku, dari semenjak aku duduk di bangku SD kelas 6

"Ayo neng kita pulang" mengajakku dari dalam mobil

"Iya pak" aku pun masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah

°°°°

Assalamualaikum
Semoga suka ya dengan cerita nya. Maafkan jika banyak kesalahan, baru belajar dan baru pertama kali membuat cerita hehe.

Silahkan bila ada yang mau memberikan saran, saran dari kalian sangat berarti😁

Jangan lupa vote ya..😊

Syukron, jazakumullah khairon katsiron

In syaa Allah part selanjutnya segera hehe

Cinta Yang Tak SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang