Rasa Ini

202 13 0
                                    

    Akulah si pengagum hebatmu. Aku tak bisa berkata banyak, hanya bisa melihatmu dari kejauhan, merindukanmu dalam diam dan menundukkan pandangan dengan senyum tanpa ucapan

-yuli Siti-

🍂🍂🍂

"Kakak ko melamun" terdengar suara mahar adiku yang sedang memperhatikanku di pintu kamarku

"Nggak ko, kakak gak ngelamun. Kakak hanya sedang berimajinasi dek" jawabku padanya supaya dia gak mikir macem macem

"Yaelah kak kak berimajinasi kok kaya orang yang lagi sedih. Kakak ada masalah? Kalau kakak ada masalah, kakak boleh cerita ke adek kak" dengan wajah cemas kemudian melangkahkan kakinya menghampiriku yang sedang duduk di kursi

"nggak sayang, kakak gak ada masalah de, sekalipun ada in syaa Allah kakak bakalan cerita ke Adek" dengan menatap wajah adikku sambil tersenyum

"Iya deh kak, janji ya" menyodorkan jari kelingkingnya yang mungil

"In syaa Allah de" menyodorkan jari kelingkingku juga

"Masya Allah rupanya adik kakak udah dewasa juga ya hehe perhatian pula" godaku padanya sambil mencubit pipinya yang lumayan tembem

"Iiiiiii sakit kak hmm" sambil mengusap usap pipinya yang bekas ku cubit

"Hahahaha" tawaku meledek

"Ehh kak apa kabar sama si kak abyan? Tadi pasti kakak ketemu kan sama dia?" Ucapnya dengan penasaran

Deggg..
"Allahuakbar! Allahuakbar! ya Allah kenpa mahar nanyain kak Biyan yang jelas aku tadi melamun karena memikirkankannya. Apa yang harus ku katakan. Ohh Allah..." lirihku dalam hati
Mukaku berubah menjadi cemas dan aku tak bisa mengontrol detak jantungku yang semakin cepat ketika ku mendengar nama abyan

"Kak, kak kakak!!! Ko kakak jadi ngelamun lagi sih?"

"Ehh nggak ko hehe. Alhamdulillah kak Biyan baik dek. tadi kakak gak ketemu dia. Mungkin dia sibuk, dia kan jadi panitia MPLS" alasanku padanya

"Hmm gitu ya kak"
"Iyaa de" ucapku padanya

Allahuakbar Allaaaaaaahuakbar..... Suara adzan isya terdengar dikumandangkan

"Tuh adzan, yuk kita sholat dulu de! Berjamaah yuk! Udah lama kan kita gak sholat berjamaah berdua hhe"

"Hehe maaf kak adek lagi ngga sholat" menolaknya dengan senyum

"Ohh gitu, iya deh lain kali aja ya" ujarku padanya

"Siap kak!. Aku ke kamar dulu ya kak"

Mahar lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamarku berada di lantai 2    

                                     ***

Mahar POV

Aku melangkahkan kakiku menuju kamar, dengan merasa aneh atas sikap kak Nia yang tak biasanya. Aku membaringkan tubuhku diatas kasur yang nyaman, sikap kakak nya tadi selalu ada di difikirkan nya. Aku melihat sebuah novel kesukaan ku yang belum selesai ku baca. Yah hobi ku membaca novel

Rasanya tak seru jika membaca novel tanpa cemilan, aku segera turun ke bawah untuk mencari makanan di kulkas dapur

"Apa ya? Hmm" ku lihat memang banyak makanan di kulkas
Aku ambil saja beberapa makanan ringan kesukaanku

Cinta Yang Tak SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang