Nia kebingungan harus mencari adiknya kemana lagi, ini sudah tengah malam masih belum ada perkembangan informasi dari adiknya. Mereka sudah berkeliling mencari mahar.
"Kita harus cari kemana lagi, Jakarta sudah kita putar-putar." Kata Wahid yang sudah putus asa.
"Ayah, jangan pernah menyerah. Ini bentuk ujian dari Allah karena Allah sayang. In syaa Allah, Allah pasti ngelindungi Ade yah."
"Dimana kamu har, kemana lagi ayah harus mencarimu." Ujar lirih keputus asaan Wahid.
Parto sangat menyesal, ia tak tega hati melihat majikannya sesedih ini akibat ulah keteledorannya. Andai dia bisa mengorbankan dirinya, akan ia korbankan demi majikannya. Majikannya selalu baik terhadapnya.
"Tuan, apa sebaiknya kita melapor polisi?" Usul Parto disela-sela ia terpokus memperhatikan jalan.
"Belum dua puluh empat jam to, tidak semudah itu melapor."
Parto terdiam, lagi-lagi sarannya tidak didengar.
Semoga Allah melindungi neng mahar tuan.
"Yah Nia juga udah menelpon temen-temen ade, mereka juga gak tau Ade dimana."
"Gurunya kamu udah coba hubungin?"
"Udah yah, gurunya juga tidak tau keberadaan Ade."
"Ya Allah, cobaanmu sangat berat. Lindungi putriku ya Allah."
Nia sangat sedih melihat situasi sekarang, batu kali ini pula Nia melihat ayahnya sangat lemah dan sesedih ini.
Ponsel Nia bergetar ia segera melihat siapa yang menelepon.
"Siapa kak? Itu mahar ya?" Tanya ayah dengan semangat.
Nia menggeleng, "ummi yah."
Lagi-lagi harapan untuk segera menemukan putrinya kembali sirna.
"Assalamualaikum, ummii"
Waalaikumussalam, gimana adikmu kak?
"Eum.. eeee..." Nia sangat ragu untuk berbicara yang sebenarnya, ia takut ibunya memikirkan mahar yang akan mengakibatkan ibunya sakit.
Kak?? Adekmu udah ketemu?
Nia tak menjawabnya. Ia melirik kearah ayahnya, berharap ayah mengatakan sesuatu tapi ayahnya sedang gelisah memikirkan mahar.
Kak??
"Euh, iya ummi.... eum ummi yang tenang ya. Aku sama ayah masih cari ade, ummi gak usah khawatir. Ini udah malem ummi, lebih baik ummi tidur ya. Doain yang terbaik buat adek."
Mendengar itu Marissa menangis, "gimana bisa belum ketemu? Kalian yang bener nyarinya! Ummi gak bisa tidur sebelum adikmu ada disini."
"Pokonya ummi tenang aja, sekarang ummi harus istirahat. Nia tutup ya ummi. Assalamualaikum."
Kak? Kak??
"Maaf ummi Nia gak kuat." Ucapnya lirih.
***
"Kak Alwi.." sontak mahar sangat terkejut ketika yang menolongnya adalah Alwi, lelaki yang keluargana cari.
Mahar merasa takut jika yang akan dibunuh oleh affar adalah Alwi. Saat setelah mereka beradu mulut dan saling menyerang akhirnya Affar berhasil dibuat lemah tak berdaya oleh Alwi. Segera mungkin Alwi melepaskan ikatan mahar.
"Kamu tidak papa?" Tanya Alwi yang mulai membuka kain penutup mahar. Mahar hanya menggeleng dan masih terseguk-seguk.
"Ayo kita harus segera pergi dari sini!" Titah Alwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Seharusnya
SpiritualCinta itu fitrah dan di dalam Islam diperbolehkan perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi Islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu, dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengo...