Wahai hati? Apa yang sedang kau cari? Masihkah kau berharap dia? dia milik Allah, jika memang benar cinta itu karena Allah curilah cinta Allah maka kau akan mendapatkan dirinya
--Cinta Yang Tak Seharusnya--
❤️❤️❤️
Matahari terbit mulai menampakkan cahayanya dan mulai meninggalkan malam yang gelap gulita. Aku baru teringat kalau hari ini ada acara rutinan kajian di mesjid yang selalu aku datangi bersama sahabat sabahat shalihah ku, sahabat hijrahku yang selalu ada saat aku merasakan pahit manisnya ujian hijrah. Kami sudah janjian untuk datang semua, dan bertemu di mesjid itu. Kajian dimulai pukul 8 pagi, kebetulan hari ini adalah hari Sabtu dan sekolah pasti libur. Sengaja aku berangkat tidak diantar pak parto karena pak parto selalu bulak balik rumah sakit lantaran Dinara yang masih sakit. Rencana sahabat-sahabatku ingin menjenguk dinara, sekalian saja aku sambil kesana.Turun dari taxi aku sedikit berjalan kearah taman untuk menuju mesjid itu
"Hanania!!" Teriak seorang wanita bercadar hitam lengkap dengan gamis hitam sangat tertutup, terlihat sangat anggun. melambaikan tangan nya ke arahku. Aku menyipitkan mata berusaha mengenali. Dia pun mendekat
"Hilya? Apa benar kamu hilya?" aku sangat mengenali cara jalannya
"Iya Nia ini aku hilya" sembari menepuk nepuk dadanya. Terlihat dari matanya kalau dia sedang tersenyum
"Maa syaa Allah hilya, kamu terlihat beda" ucapku sangat kagum
"Alhamdulillah aku baru merasakan manisnya hidayah in syaa Allah Istiqomah"
"Maa syaa Allah, semoga selalu Istiqomah" air mataku menetes perlahan "aku terharu, kapan aku bisa seperti itu menjalankan Sunnah Rasul, sedangkan aku yang hanya berpakaian sedikit berbeda saja teman teman sekolah melihat ku aneh. Apalagi kalau aku bercadar, sekolahku hanya SMA biasa bukan madrasah"
Aku merasakan pelukan hilya yang memelukku menenangkan tangisku "udah sayang, jangan Menangis, jika kamu mau kamu boleh melepas pasang cadar"
"Maksudmu?" Aku melepaskan pelukan hilya
"Iyah, kamu bisa melepas pasang cadar, ya pada saat kamu sekolah kamu tak usah memakainya. Tapi saat kamu keluar kamu boleh mengenakannya" jawabnya sembari menghapus air mataku yang tengah terharu
"Apa boleh begitu?"
"Boleh kok karena cadar itu tidak wajib, hanya sunnah" jawab hilya meyakinkan
"Aku masih ragu" menghela nafas "aku takut aku masih belum bisa menjaga pandangan terhadap kaum laki-laki"
"In syaa Allah kamu bisa ia, namanya juga belajar kan. Dibiasakan akan terbiasa"
"Bantu aku hil"
"In syaa Allah aku bantu pasti itu""Temen temen katanya udah ada di mesjid, ayo nia" Kami pun berjalan menuju mesjid kemudian masuk kedalamnya menuju tempat akhwat. melirik kanan kiri dan benar saja Gita melambaikan tangannya "Nia sini!" Teriak Gita dari arah paling depan. Aku dan hilya menyusul kesana
"Assalamualaikum ukhty" ucapku sembari bersalaman dan bercipika cipiki
Mereka menatap tak kenal pada hilya. Dan menanyakannya padaku "nia ukhti ini siapa?" Tanya Gita
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Seharusnya
EspiritualCinta itu fitrah dan di dalam Islam diperbolehkan perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi Islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu, dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengo...