Kita Akan Tetap Menjadi Teman

37 4 3
                                    

Waktu akan silih berlalu, hari akan terus berganti tak menentu
menorehkan tinta-tinta merah muda dan abu
Hingga suatu saat nanti bayangan masa Lalu tak lagi hinggap dalam bayangku
Cukup doa wakil dari rasaku yang semu

-Maya Zennaya Kalbadri-

-Cinta yang Tak Seharusnya-

|Selamat Membaca|

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang menemani suasana makan malam kali ini. Tidak ada tatapan, tidak ada percakapan semua saling fokus pada makannya. Suara-suara pengunjung restaurant menjadi pelengkap suasana saja.

Bagi seorang Nia, dia sudah lama tidak pergi makan malam bersama teman laki-laki. Mereka datang begitu saja kerumahnya tanpa ada janji terlebih dahulu. Awalnya Nia menolak, tetapi setelah Maya memohon-mohon akhirnya gadis pemalu itupun mau untuk diajak makan malam bersama.

Selayaknya kebanyakan remaja mereka seperti sedang berkencan tetapi suasana terlalu menegangkan. Sesekali Alwi mencuri-curi pandang pada Nia, dan Nia hanya menundukkan kepalanya.

"Kenapa pada tegang ya?" Kini Maya angkat bicara merenggangkan suasana yang tegang.

Alwi hanya berdehem ria, sedangkan Abyan hanya tersenyum sembari nenaik turunkan alis kanannya pada Maya.

"Nia?" Maya melirik gadis cantik berbalut jilbab syar'i berwarna lavender tersebut.

"I-iya kak?" Gadis itu menjawab kemudian meraih sehelai tissu dan mengelap bibirnya.

"Kenapa? Makanannya gak enak ya?"

"Enak ko kak Alhamdulillah, Nia suka." Jawabnya tersenyum.

"Terus kenapa? Kaya yang gak nyaman."

"Nia canggung kak."

Maya tergelak "ohh karena ada Abyan ya?" Maya melirik kearah Abyan yang mulai memasukan potongan steak daging kedalam mulutnya lalu Abyan pun melirik kearah Maya.

"Abyan?" Alwi terheran, alisnya terangkat.
"Kenapa dengan Abyan?" Alwi bertanya kembali.

"Kak Alwi masa gak tahu, kan Abyan sama Nia itu..." Ucapan Maya terhenti.

Abyan Langsung memotong ucapan maya "gue sama Nia kan temen satu eskul kak, dan sekarang Nia adalah ketua dari rohis. Nah pasti Nia ngerasa canggung kalo ada gue, secara kan gue ketua pada masanya. Iya kan Nia?" Abyan terpaksa melakukan ini karena ia tidak mau jika kakaknya mengetahui kalau ia mencintai perempuan yang sama.

Alwi menunggu jawaban dari Nia.
"Iya kak, jadi aku sedikit canggung." Jawab Nia berbohong sambil tertawa kecil.

Maya sedikit tak paham kenapa mereka tidak jujur saja.

"Ohhh." Alwi ber-Oh ria dan melanjutkan makannya.

"Emm, Nia Lo mau gak anter gue beli pakaian syar'i. Secara kan gue gak tau apa aja yang harus dibeli. Gue gak tau namanya. Kalo sama Lo kan gue bisa minta saran juga."

"Kapan kak?"

"Kalo sekarang mau gak?" Tanyanya, Nia langsung melirik jam tangan tosca miliknya.

Cinta Yang Tak SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang