Siapa Dia Sebenarnya

29 6 0
                                    

Inginku berharap itu dirimu yang telah pergi lalu kembali membuka harapan tinggi itu hadir lagi
Akankah kau tarik ulur lagi? Setelah kau terbangkan aku tinggi lalu kau memaksaku pergi, tanpa kau pikir disinipun aku punya hati

—Cinta yang Tak Seharusnya—

👑👑👑

Hening, semua terfokus pada pembicaraan rapat penting kali ini. Saat sesi tanya jawab semua antusias untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik, harus sama-sama berkerja sama memajukan sebuah organisasi. Tak lupa komunikasi yang baik menjadi modal utama dari sebuah perkumpulan.

Nia dengan lembutnya menerangkan ketika ada pertanyaan. Nia tidak pernah marah ketika temannya tidak melakukan tugasnya dengan baik. Pikirnya, lebih baik memperbaiki sama-sama daripada harus marah-marah yang tidak berujung perselesaian.

Tugas mengemban amanah sebentar lagi akan usai. Posisi dirinya akan terganti oleh generasi yang baru. Sejauh ini gadis itu melaksanakan tugasnya sebagai ketua rohis dengan baik. Dia dijuluki 'kakak Terbaik' oleh anggota rohis junior.

"Ada pertanyaan lagi?" Tanya Nia kepada teman-teman seperjuangannya. Namun semua menggelengkan kepala.

"Baiklah, kita tutup rapat regenerasi kali ini." Nia menutup balpoin ungu miliknya dan merapikan buku-buku yang di gunakan tadi.

"Kita ucap hamdalah bersama-sama." Lalu semua mengucapkan Alhamdulilahi rabbil 'alamiin.

"Rapat kali ini kita tutup, terima kasih kepada teman-teman yang mengikuti rapat dengan baik. Jazakumullah Khair. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab semua.

"Gue pulang duluan ya Nia." Pamit yesha.

"Oke, fi amanillah." Nia beranjak setelah Merapikan semua buku-bukunya.

"Kamu gak pulang? Udah sore loh." Tanya Nia pada Fadlan.

"Bentar lagi, lagian rumah gue Deket."

"Oh yaudah, aku pulang duluan ya. Assalamualaikum." Pamit Nia sembari menenteng tasnya.

"Waalaikumussalam."

***

Setelah sampai di rumah gadis itu langsung dihampiri asisten rumah tangganya.

"Neng, neng." Teriak bi Imas mengejar langkah kaki Nia. Gadis itupun menoleh.

"Ada apa bi?"

"Ini neng, ada bunga." Bi Imas menyerahkan buket bunga.

"Dari siapa?."

"Bibi juga gak tau, bibi lagi nyapu di depan eh udah ada bunga tergeletak di depan pintu. Bibi baca ada tulisan 'untuk Hanania' ya bibi langsung kasih ke eneng."

Nia bergeming, niat sekali orang itu mengirim bunga setiap hari. Apa maksud dan tujuannya? Nama pengirimnya pun dia tidak tau.

"Makasih ya bi." Nia tersenyum setelah mendapat kalimat jawaban dari ART nya itu.

Nia membaca segulung kertas di dalam buket tersebut.

Assalamualaikum..
Kalo kamu penasaran siapa saya, kamu Dateng ke taman sehati di jln. Manguk jam 5 sekarang. Aku tunggu:)

Cinta Yang Tak SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang