Jangan Salahkan Hijrahku

68 6 0
                                    

Salahkan saja diriku, jangan hijrahku

-Hanania Nafisha-

•••

Seseorang menarik paksa tanganku ketika aku ingin membeli makan di kantin

"Sini lo, ikuti gue!" Ucapnya sembari terus menarik tanganku

"Sakit kak!"

"Berisik lo." Katanya, hingga tiba di koridor gudang sekolah yang terlihat sudah ada kak Maya beserta anggota gengnya yaitu kak Revi dan kak Mela

"Nih may gue udah bawa ni anak."

Kak Maya hanya tersenyum kecut dan terus mendekatiku. Aku hanya bisa pasrah dan sangat takut karena kalau mereka melakukan ini pasti mereka bermasalah dengan orang itu, termasuk diriku yang tak tahu apa masalahnya. Aku terus membaca istighfar dalam hati.

Kak Maya berjalan memutari ku seraya berkata tepat di telingaku "pakaiannya udah kek ustadzah, sok suci!"

"Apa maksud kakak?"

"Seorang ketua rohis yang terlihat ALIM, Sholehah berpakaian Syar'i tapi di belakang pacaran, katanya hijrah tapi main cinta haha lucu Lo."

"Oww ketua rohis yah hahaha" kata kak Revi sembari tertawa.

"Denger ya! Abyan milik gue, lo gak pantes deketin dia! Apalagi lo bertopeng dengan pakaian ginian supaya dapet cintanya Abyan? Hah, Mimpi Lo!"

"Nia gak ada hubungan apa-apa kak sama kak Biyan." ucapku dengan wajah tertunduk.

"Sok polos! Gue tahu lo suka sama dia, jangan naif jadi orang!. Buka jilbab panjang lo. Ngakunya lo udah hijrah tapi kenyataan lo masih Deket sama cowok!"

"Nia dekat sama kak biyan Hanya sebatas eskul kak, gak lebih."

"Omong kosong!"
Kak Maya mendorong tubuhku hingga mengenai tembok, rasanya sakit sekali. Air mata pun mengalir dari pelupuk mataku, aku sangat takut ya Allah lindungilah Nia

"Lo bilang hanya sebatas ekskul? Gue lihat lebih dari itu be*o!"
Aku terus menangis merasakan sakit karena kata-kata kak Maya yang sangat tajam.

"Gak tau diri emang ni anak udah tahu Maya suka sama dia ehh malah di embat juga sama ni anak." ucap kak Revi.

"Sok suci! Ieuwww! Jijik gue, gak cocok sama pakaiannya. Hajar aja may!" timpal kak Mela.

"Dasar perempuan sok suci Lo!" Tangan kak Maya bersiap ingin menamparku, aku terus menangis dan menutupi wajah dengan kedua tanganku.

"Maya!" Teriak seorang laki-laki
"Ngapain lo, Lo mau nampar dia? Cewek sadis emang lo."

"Dito?" Ucap kak maya kaget.

"G-ggue..." ucapnya gugup.

"Apa? Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. Lo ngebully lagi kan?"

"N-nggak dit, ini gak kaya yang Lo lihat."

"Gak punya malu emang lo, lo tuh udah kelas 12 harusnya Lo bisa jadi contoh yang baik buat adek kelas lo!"

"Tapi dit..."

"Ayo Nia kita pergi!" Kak Dito menarik tanganku dan bergegas pergi.

"Sial!!! Kenapa dito muncul." ucap Maya.

Cinta Yang Tak SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang