Bab 1 (tertukar)

180 12 2
                                    

# IYYAS

Beraksi lagi ...

Sebagai cewek berambut pendek yang kerjanya hanya mencopet.
.
.

Iyyas melirik tas milik seorang cewek berambut lurus panjang, kelihatannya tas tersebut berisi barang-barang yang cukup berharga.

Seorang cowok berdiri di samping cewek modis tadi. Dan Iyyas sudah menebak bahwa cowok itu adalah pacarnya si cewek modis.

Tapi apa pedulinya, karena yang Iyyas pikirkan saat ini hanyalah tas si cewek. Hanya saja Iyyas belum mendapat kesempatan bagus, dia sedang menunggu waktu yang tepat.

Pasar Malioboro sangat ramai hari ini, selain padat oleh penduduk setempat, para pendatang dari daerah lain pun tak kalah banyaknya. Lumayanlah untuk memberi kemudahan pada Iyyas saat merampas tas itu, lalu kabur dan menyelip di antara pengunjung pasar.

Dua orang yang menjadi objek incaran Iyyas masih sibuk pilih-pilih baju yang bersablonkan candi borobudur, atau hanya sekedar sablonan berbentuk seuntai kalimat.

Masih sabar ...

Gadis modis tadi membeberkan sebuah baju ke depan muka pacarnya. Senyum sumringah terhias di bibir si gadis, sementara pacarnya hanya merespon dengan anggukan datar.

"Gas, kamu mau kan, beli baju yang sama kayak aku ?"

"Hm"

Si cewek bersorak girang. Diapun segera menemui penjual baju yang letaknya ada di dalam toko.

Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Iyyas. Dia ikut masuk ke dalam toko, di lihatnya si gadis incarannya tengah membayar pada penjual baju.

Dan untungnya, tas gadis itu di letakan begitu saja di bawah meja kasir.

Iyyas menyeringai. Umpan yang sangat bagus.

Dengan santai Iyyas mendekati meja kasir, bibirnya bersiul-siul. Gelagat gadis berambut pendek itu memang terkesan mencurigakan, namun sepertinya sekeliling tak begitu peduli.

"Eh, sorry" ucap Iyyas saat sengaja menenggor bahu si gadis modis.

"Jalan pakai mata dong" ketus si gadis. Lalu melengos tak peduli.

Iyyas hanya mengangguk. Lalu tanpa sepengetahuan si gadis, Iyyas berjongkok, dan meraih tas yang di letakan di bawah meja kasir.

Tanpa menunggu waktu, Iyyas segera menjauh dari sana.

Namun sialnya, si gadis modis segera menyadari sesuatu.
Dia menoleh ke belakang, saat itu Iyyas juga menoleh padanya.
"Mampus, deh !" umpat Iyyas seraya mengambil langkah seribu.

Mata gadis modis melebar saat tahu tasnya di bawa lari oleh Iyyas, refleks Ia langsung berteriak nyaring.
"Copet ... !!!"

# ITHIYAH

Mendengar suara pacarnya berteriak, Bagas langsung menemuinya di dalam toko baju.
Ia melihat muka Ithiyah sangat panik saat berlari ke arahnya.

"Elo kenapa, Thi ?"

"Tas aku sayang, di copet sama cewek"

Untuk sesaat Bagas terdiam. Perasaan, tadi dia tidak melihat cewek pencopet, atau cewek yang terlihat mencurigakan.

"Bagas, kok diem aja sih ?"

"Tapi, mana mungkin nyari satu orang di kerumunan pasar ini, Ithiyah ?"

Bagas mencoba menenangkan Ithiyah, walaupun gadis itu tetap bersikeras agar Bagas mengejar pencopet berambut pendek tadi.

Harusnya Ithiyah juga sadar, bahwa posisi mereka sekarang adalah pasar teramai di Jogjakarta, jadi mana mungkin bisa menemukan satu orang di keramaian itu.

ANTARA ITHIYAH DAN IYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang