[33] Asam yang jahat

31.4K 1.4K 20
                                    

Happy reading:)

08:45
Laboratorium

Saat ini siswa dan siswi kelas XI IPA 2 dikumpulkan di Laboratorium untuk pelajaran kimia. Mereka sedang sibuk memakai alat safety untuk keamanan mereka.

" Nih jas lab lo " Caca menodorkan jas lab berwarna putih sama seperti milik siswa dan siswi lain pada Syena. Syena menerima sodoran itu dengan senyum tanda terima kasih.

Cika ikut menghampiri mereka " Sye, pake sarung tangannya " seru Cika ketus. Tetapi Syena menggeleng tidak mau.

" Gak ah, panas " Huh! Bosan Cika mendengar balasan seperti itu. Mereka semua tahu, Syena paling anti untuk memakai sarung tangan saat berada di laboratorium.

" Biarin Cik, nanti kenapa napa dia juga yang ngerasain " Syena hanya mengerucutkan bibirnya. Tapi bukan berarti sindiran dari Dira membuatnya berubah untuk memakai sarung tangan tersebut. Tidak!

Suara Pak Darmo untuk memulai pelajaran sudah menggema diruangan tersebut, ia menjelaskan ciri ciri dari larutan kimia " Asam sulfat teknis atau Sulphuric acid, technical H2SO4. Zat cair yang tidak berwarna, larutan ini bersifat racun, sangat korosif jika terkena kulit, nah, kalian mesti hati hati, larutan ini juga menimbulkan luka yang parah, dan dapat merusak kain. Asam sulfat teknis digunakan sebagai asam kuat-- " Jelasan Pak Darmo diputus oleh seorang guru piket bernama Bu Mesta.

" Maaf ganggu Pak " Ucapnya sopan.

Pak Darmo tersenyum dan mengangguk " Gak papa Bu, ada apa ya? "

" Bapak dipanggil sama orang tua siswa " Bu Mesta tampak mengeluarkan secarik kertas " Bapak wali kelasnya Diana Kinanti Damayu kan? " lanjutnya.

Baru mendengar nama itu, Pak Darmo langsung mengerti. Pasti orang tua Diana akan mengurus surat pindahan anak tersebut " Baiklah Bu, terimakasih " Bu Mesta mengangguk lalu pergi.

" Nak, Bapak ada perlu di kantor, silahkan kalian belajar sendiri dulu. Saya tidak lama kok. Oh iya, hati hati sama alat dan larutan yang ada disini ya" Semua murid hanya mengiyakan saja.

Selepas kepergian Pak Darmo, otak Syena mulai menimbulkan ide ide yang bisa dibilang sok ide. Ntah la. Ia mendekati tabung erlenmeyer yang berisi larutan asam. Di samping tabung tersebut, ada pipet tetes untuk meneteskan larutan, dengan wajah polos khas anak kecil, yang seperti melihat mainn baru, diraihnya pipet tetes dan tabung erlenmeyer secara bersamaan. Syena mulai mencelupkan pipet tetes kedalam tabung dengan memencet karet ujung dari bagian pipet tetes, lalu di lepasnya agar larutan tadi masuk.

Gadis itu mengangkat pipet tetes tadi " Coba makan bisa gak ya " Ia menggeleng sendiri " Nanti gak halal gimana? ah gak usah deh " Lalu dilihatnya tangan kiri yang sedang memegang tabung erlenmeyer " Coba di tangan ah " Emang dasar otak segra, Syena menjepit karet pipet tetes, yang otomatis mengeluarkan larutan asam.

" AAAAAAAAAAA MAMAAAAAAAAAAAA " Teriak Syena. Sontak semua mata beralih pada dirinya yang menjatuhkan tabung erlenmeyer ke lantai. Suara heboh dari teman teman sekelasnya mulai berdatangan.

" SAAAKIIIIIIIIIIIIIITTTTT " Tangisnya pecah " SAAAAAAAAKKKKKKIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTT hiks TOLOOONGGG " Reynand orang yang pertama kalinya menghamiri Syena.

" hiiks... Rey, sa-sakiiit " Syena menunjukkan luka bakar di tangan krinya.

Segera Reynand menarik lengan kanan Syena, membawanya ke watafel untuk memcuci luka bakar itu agar tidak mendengar jeritan lebih lama lagi dari Syena. Selanjutnya ia mencuci dengan larutan 1% Na2CO3 . lalu dibilas dengan air lagi, dan terakhir Reynand memberikan salep untuk mengobati luka sialan itu.

Syenand [Sudah Terbit Check‼️] hahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang