Happy reading:)
03:52
Rumah SyenaReynand memelankan gas mobilnya saat sudah dekat dengan rumah si 'kutu air' belakang Reynand. Akhirnya mobil berhenti pas didepan rumah tingkat yang elite persis seperti rumahnya dan rumah tetangga lain.
2 menit ia berhenti, si pemilik rumah tak kunjung turun. Apa tadi pintu Syena terbuka terus jatuh dijalan, lalu terlindas gerobak sampah tanpa ia sadari?
Ia menoleh ke arah Syena. Mengapa gadis ini suka sekali tertidur dalam mobilnya?
" Bangun " Reynand menarik beberapa helai rambut Syena, lalu ditariknya pelan.
Ada jawaban? Tentu saja tidak. Reynand menghela nafas pelan, mencoba sabar. Lalu ia menekan klaskson mobilnya 5detik agar Syena terbangun. Tak peduli dengan tetangganya sendiri yang mungkin kaget.
Syena tersentak, ia kaget dengan kasarnya suara klakson itu " adooooh, brisik ih " Ia memukul lengen Reynand.
Lah? Dipukul? , Bantin Reynand.
" Udah nyampe " Reynand memandang lurus tanpa minat melirik 'kutu air' disampingnya.
" Iiiih emang kita mau kemana? Rey ajak Sye kemana sih? " Ucap Syena dengan ngantuk.
" Cepet sana turuuun! " Perintah Reynand.
Syena menoleh ke arah jendela, membukanya, lalu melihat halaman rumahnya sendiri. Beberapa saat baru ia teringat sesuatu.
" Oh iya. Gak bilang dari tadi sih. Sye kan no remember " Syena berjeda, kemudian, tanpa rasa malu sedikit pun, ia menguap lebar seperti kudanil "Hoooaaamm, hehe, ngantuk " ia tersenyum manis, bagi Reynand.
" Sye turun ya Rey. Rey hati hati bawa mobilnya. Dadaaaaa " Syena turun dari mobilnya, lalu melambai tangan.
Tanpa membalas, Reynand memilih menutup kaca mobil, tapi tertunda karena panggilan Syena " Reeeeeyy tunggu, gak boleh gitu, senyum dong " Ucapnya dengan gembira.
" Gak perlu " Ujar Reynand singkat. Saat ia ingin melanjutkan menutup mobil, suara Syena kembali berbunyi.
" Reeey! Senyum! " Syena melototkan matanya. Terlihat gemas.
Reynand tidak mengindahkan seruan 'kutu air' dibalik pintu mobilnya. Entah sudah keberapa kali, ia kembali menutup jendela, tapi tiba tiba ada sebuah tangan menerobos jendela.
" BEGO! NANTI KEJEPIT TANGAN LO! " Reynand membentak Syena.
" Senyum dong Reeey, baru Sye tarik tangan Sye " Syena tersenyum.
" Sye, tarik tangan lo " Seru Reynand melembut. Tidak ada gunanya membentak Syena. Percuma, ia tidak akan takut.
" Rey senyuuuuum iih " Balas Syena gemas. Reynand menghela nafas pelan. Kemudian ia tersenyum simpul, menuruti sang 'kutu air'.
Syena tersenyum puas, ia menarik tangannya dari jendela " Hehehe, sering sering senyum ya. Dadaaaa " Usai mengucapkan kata itu, ia berbalik, lari menuju pintu rumahnya.
🍫🍫🍫
Usai memanjakan badan di kamar mandi, Syena menuju kasurnya duduk berhadapan depan Laptop kesayangannya. Baru saya memencet tombol power, suara nyaring berbunyi masuk ke telinganya.
TIING TOONG
" Siapa seeeh? Baru juga Sye mau nonton pororo! " Ia mengerucutkan bibirnya.
Syena turun dari kasur, berjalan menuju pintu dengan suara kaki di hentak hentakkan. Persis seperti bayi gorilla yang marah. Gak deng.
Gadis yang memakai piyama, Celana panjang dan baju panjang berwarna ungu, bermotif garis garis Ungu, Pink, dan Putih itu megang knop pintu dan memutarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syenand [Sudah Terbit Check‼️] haha
Teen FictionNyari Cerita cewek polos yang ngeselin, dan ketemu seorang laki laki dingin, mantan badboy? Nyari cerita tentang persahabatan juga? DISINI! [!] Warning, dapat menyebabkan gregetan, keringat dingin, dan serangan jantung. *gak! gak selebay itu kok, he...