[34] Apa itu Prioritas?

30.7K 1.3K 21
                                    

Happy reading:)

10:35
Kantin

Setelah melakukan perundingan cukup lama dengan mereka berdelapan tentang 'mengapa Syena kepikiran untuk mencicipi setetes Asam pekat layaknya mencicipi kuah opor ayam' akhirnya mereka sampai di kantin untuk memanjakan cacing cacing kesayangan mereka. Dan, sekarang, tumben tumbenan nih mereka pada mau makan berdelapan. Kan cucok meong gitu liatnya mah.

" Tapi kalau sempet Sye cicip-- " Belum sempat kalimatnya tuntas, seseorang menatapnya tajam dan memotong pembicaraannya.

Dira memicingkan matanya " Udah deh Sye! Jangan lo lanjutin okey!? "
Gadis yang dituju hanya memasang wajah kesal.

Syena mengambil sesendok demi sesendok sambal hijau demi membuat Dira peka bahwa dirinya merasa kesal. Tapi bukannya Dira yang peka, malah laki laki yang duduk dihadapanya meraih mangkuk bakso Syena. Ia menukarkan mangkuk bakso miliknya yang belum tersentuh.

" Iiih iih... Bakso Sye!1!1!1 " Makin lecek aja tu muka " Rey mah ngeseeeeeeliin! " Reynand gak mengubris sedikit pun. Ia memakan bakso Syena dengan santai. Mungkin kurang lebih Syena memasukkan 9 smpai 10 sendok tadi.

Sepuluh menit mereka lalui untuk berdebat karena Keenan menuangkan cuka sebotol di mangkuknya. Mereka siap siap untuk pergi ke kelas. Dimulai dari Syena yang berdiri dan diikuti yang lain.

" Iiih ikut ikut aja si " Serunya sinis.

Ethan gemas sendiri melihat Syena. Ia memiting Syena dengan gerakan cepat. Reynand yang telat sadar, langsung menarik Ethan paksa.

Tatapan tajam nan mematikan tapi gak sampai mati ditujukan untuk Ethan seolah berkata 'dia keseleo, gue patahin tulang lo!'

Ethan ya Ethan! Laki laki itu cuma nyengir nyengir sambil ngerangkul Caca " IIIH APAAN SIII " Teriak Caca yang sampe mecahin kaca. G.

" Gini nih gak pernah di rangkul ama cowok cakep " menyisir rambut dengan jari jarinya membuat Caca mencibir.

Mereka berdelapan berjalan santai tanpa mendengar bisikan bisikan kagum dan iri dari orang orang yang sudah mereka lalui. Baru sampai di tangga, tiba tiba Syena hampir jatuh ke lantai kalau tidak di tangkap Reynand. Reynand menggeram melihat kecerobohan gadis ini. Bagaimana jika Syena jatuh dan terluka!? Pikirnya geram. Ia berjongkok di hadapan Syena lalu tangannya dengan lincah mengikat tali sepatu Syena.

" Adooo lepas lagi hiihiihi " Kikiknya karena sengaja menarik tali yang sudah Reynand ikat. Masih sabar aja Reynandnya tu!

Tapi didalam hati Syena, ia bahagia dapat diperhatikan dengan baik oleh Reynand. Lalu, sampai kapan?

Dirasa sudah benar, Reynand berdiri dan berjalan mendahului Syena, Cika, Caca, dan Dira. Diikuti Ethan, Aldo, dan Keenan dibelakang Reynand, dan terakhir disusul mereka berempat.

" Heh ngerepotin aja lo Sye! " Caca menarik 4 helai ujung rambut Syena membuat anak monyet itu meringis.

Syena menabok lengan Caca pelan lalu menyengir " Rey aja gak papa kok Sye repotin, wle! " Lidah berwarna merah itu dijulurkan untuk Caca. Ralat, untuk kalian semua yang iri.

" Eh punuk onta! Sekarang emang lo bisa ngerepotin Rey terus. Tapi, entar ada saatnya si Rey punya seseorang yang bakal dia jadiin sebagai prioritas. Gak selamanya elo Sye " Kata Cika bijak.

Hening

Syena mulai berpikir. Langkahnya terhenti saat mereka sampai di puncak tangga.

" Rey gak mungkin ninggalin Sye! " Serunya dengan mata berkaca kaca. Cika jadi tidak enak sendiri nih!

🍫🍫🍫

Jam kos!

Apalagi kalau bukan kenikmatan yang tiada tara, atau surga dunia? Dimana tempat mereka memulai siaran langsung, bergosip, mempromosikan olshopnya, mabar Mobile legends, dan nonton bersama. Tapi itu tidak berlaku untuk anak anak yang rajin nan kutu buku.

Tapi untuk kali ini, Syena hanya terdiam. Pikirannya pergi kemana mana. Apa benar Reynand akan meninggalkannya? Siapa yang akan Reynand prioritaskan nanti? Kapan Reynand akan meninggalkannya? Mengapa Reynand---

BRAK!

Max datang membawa gulungan yang tebal " WOOII BESOK ADA BAZAR NIH! " Dengan tidak santainya Max membuat beberapa murid terkejut, termasuk Syena. Pertanyaan di pikurannya saja belum selesai. Huh dasar Max! Tapi tidak apa apa lah. Toh itu menarik untuknya.

" Max? " Syena menganggkat tangan kanannya bertanda ia ingin bertanya " Bajarnya ada dimana? "

Alis Mas berkerut " Bajar pala lo peang! Bazar bego! " Ia memukul meja dengan gulungan kertas berisi daftar menu menu.

" Iiih tau ah! Ngeselin " Syena mencibir sendiri.

Max tidak melanjutkan, ia berjalan ke meja meja untuk membagikan selembaran kertas daftar menu itu pada murid di kelas ini.

Ketika Max sampai di meja Syena, mata itu sudah menatap tajam.

" Gue colok mata lo mau!? " Max menunjukkan pena yang tadi diambil asal dari meja musuhnya--- Syena.

Gadis bermata coklat itu menjulurkan lidahnya, lalu dia berdiri mengibaskan rambutnya agar mengenai wajah Max, dan kembali duduk. Ada ada saja!

Ia mengerjap matanya. Terasa sedikit gatal karena ujung rambut Syena masuk ke mata. Ia mengucek matanya sendiri agar gatal itu hilang " Dasar bocah! " Max memukul kepala Syena dengan gulungan kertas tadi.

Mata Syena membelalak " MAX! " Ia menendang tulang kering Max membuat yang di tendang mengaduh kesakitan.

" SAKIT SYENA! " Serunya kesal.

🍫🍫🍫

15:45
Sorey
Update nich eke ciin. Dibaca ya... Oh iya, kalau ceritanya agak ngacok + pendek, maap maap aja ya, wkwk. Soalnya sekarang ini sering nugas. Banyak tugas kelompok juga. Sibuk aku tu! *eeaak
*Krik kriiik...
Yaudah, gitu aja curhatnya *jjq,-
Jangan lupa di
Vote+comment loooo!!

BYEEEEEEEEE :*

Syenand [Sudah Terbit Check‼️] hahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang