[38] Telefon

30.2K 1.3K 51
                                    

Happy reading:)

11:18
Sekolah

Apa kalian memiliki teman, sabahat, saudara, atau pacar yang sudah membaik dari marahnya ketika diberi sebucket bunga, lalu kembali marah dengan beralasan 'kejadian tadi' ? Kalau tidak, Selamat!

Syena kembali mengingat kejadian yang memaksa nembuat dirinya harus kembali dari shopping dari stand bazar. Sekarang ia hanya berdiam diri walaupun sebenarnya ia tak tahan, dan gatal untuk berbicara.

Disaat banyak orang yang ingin menikmati acara dengan menonton berbagai macam pentas seni yang terjadi dipanggung, ke delapan orang yang sedang 'mencoba akur' ini sepakat untuk cabut mendadak ke kantin sekolah yang tak banyak dimampiri murid.

Cukup! Syena tak tahan untuk berdiam lebih lama. Ia ikut berbicara saat ada debat diantara Dira,Cika,Caca,Ethan,Aldo, dan Keenan. Reynand? Hanya anteng memakan semangkok soto.

Ia menulikan pendengaran yang padahal lagi heboh hebohnya.

" Itu apa tu namanya kalau bukan ngomong? " Cika menaikkan dagunya menantang Syena.

Yang di tantang mengerucutkan bibirnya " Ish! Kan Sye gak betah cuma dieeem aja, dieeem aja! "

" Nah tu ngerti! Ngapa lo sok sok-an diem? " Timpal Dira.

" Tau ah! Tapi kan Sye gak bias-- " gadis itu tak melanjutkan karena terdengar suara deringan telfon. Dan keadaan mendadak hening.

" Selamat siang Reynand " Terdengar kekehan dari sebrang telefon sana karena Reynand tak sadar bahwa ia sudah me-lodspeaker kan sambungan itu.

" Masih ingat dengan saya? " Tanya seseorang yang pasti berjenis kelamin laki laki.

" Ada apa? " Balas Reynand dingin.

Lagi. Laki laki itu terkekeh " Kamu pasti masih ingat dengan permintaan saya bukan? "

" Kita tidak punya urusan lagi! Selamat siang "

Klik

Ia mematikan sambungan itu. Merasa tidak ada suara, ia menoleh dan mendapati teman Syena dan Syena menatap penuh pertanyaan. Sedangkan temannya menatap curiga.

" Om Dion? " Tanya Aldo. Reynand mengangguk seadanya.

Ethan menyerngit " Kenapa lagi itu om-om tua bangkak? "

" Biasa " Sudah mengetahui, mereka bertiga ber-oh ria. Tidak seperti satu gadis menatap dengan penuh penasaran.

" Om Dion? " Ia berjeda " Omnya Rey? " Tanyanya polos.

Sempat bingung apa yang harus Reynand katakan. Apa ia harus jujur? Atau berbohong?

Ia memilih menggeleng. Karena emang Dion bukan Om Reynand

" Jadi? " Kepo nya mulai muncul. Bingung caranya menjelaskan, Reynand memberi kode Aldo untuk menjawab. Merasa dapet kode seperti itu, dengan berat hati, Aldo menjalankan tugasnya. Doa kan semoga Aldo sabar.

" Om Dion itu bukan Omnya Reynand. Dia orang yang... Gimana ya bilangnya, pokoknya dia itu yang punya sirkuit gitu deh. Nah terus dia minta Rey balik ke sirkuit " Jelasnya.

Syenand [Sudah Terbit Check‼️] hahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang