1~

12.1K 321 1
                                    

Matahari Pagi tampak masuk di celah jendela Kaca,menunjukan hari sudah beranjak pagi,sinar itu masuk ke mata seorang gadis yang tengah tertidur dengan Pulasnya.

Suara seorang lelaki pun terhiraukan bagai angin sumilir yang lewat.
"Ini anak bisa nggak sih,Menghargai suara merdu gue yang terbuang sia-sia cuma buat bangunin kebo satu ini"Leon menatap kesal Adik perempuan satu-satunya yang tengah tertidur nyaman dengan balutan selimut.
"Vania!! Ya elah adek gue! Bangun napa!"Dengan suara yang menglegar sampai cicak di dinding menyelinap masuk di celah gara-gara mendengar suara 8 oktaf leon.

Vania yang merasa dirinya terganggu pun membuka mata perlahan dengan mengeliat manja seolah-olah manusia yang ada di depannya cuma patung yang lagi ngobral.
"Pagi bang! Jam berapa nih?"Tanya vania santai

"jam tujuh kurang 10 menit bego! Pake tanya lagi nih anak! "Celoteh Leon sambil memutar bola mata malas.

"Apa! Astaga! Lo tega bener nggak bangunin gue!"Vania bergegas menuju kamar mandi.

"Lo pikir dari tadi gue teriak-teriak kek gini maksudnya apa? Lomba nyanyi suara tinggi?"

"Iya-iya! Banyak omong aja lu! Pergi sono!"Teriak vania dari dalam kamar mandi.

Dengan perasaan kesal bercampur sebal leon keluar dengan membawa tas yang bergelantungan di punggung nya.

"Gue Duluan yah!"Teriak Leon  yang kemudian turun dari kamar Adiknya itu.

Sekitar 10 menit kemudian vania turun dengan tergesa-gesa,mencari seseorang yang dia pikir akan menunggu nya.

"Bun!! Bang le mana?"panggil Vania

"adek! Bang leon udah duluan"ucap bundanya yang berada di dapur

"awas aja lo! Main tinggal aja!,bun aku berangkat!"teriak vania yang pergi keluar dan mencari mobil yang seharusnya berada di sini.

"Gue bego apa gimana sih! Udah tau mobil di bengkel! Pake di cari segala lagi!"Vania menepuk jidatnya berharap kebodohan yang hinggap di pagi hari segera hilang.
Vania berlari sampai di perempatan komplek untuk mencari angkot yang biasanya lewat di sekitar sini.

Tak lama kemudian terdapat  angkot yang akan lewat,Vania melambai agar angkot tersebut berhenti,tanpa basa-basi vania langsung naik.

Setelah perjuangannya pagi ini untuk berangkat ke sekolah,Ternyata semuanya sia-sia.Apa yang di lihat nya kali ini ada mimpi buruk.Vania turun dan melihat kedepan gerbang dengan tatapan Kecewa,gerbang sekolah telah di tutup rapat.

"Astaga!! Mampus gue ketahuan Telat sama bu henny!"ujarnya sambil kebingungan

Kemudian dia teringat akan pintu belakang yang mengarah langsung ke kantin dekat kelas vania,tanpa berfikir panjang vania lari menuju ke arah pintu belakang.

Lalu saat beberapa Langkah dia berhenti saat suara baritone seseorang membuat jantungnya berpacu cepat.
"eh Lo yang lari!!"panggil seseorang dari belakang

"aduh ketahuan beneran deh gue!"dengan ragu vania menoleh ke belakang

"Lo telat kan!"tatapan laki-laki itu seolah-olah ingin memakan nya hidup-hidup.

"eh pak ketos"jawab vania dengan cengiran.

"gue belum bapak-bapak,sekarang karena lo telat,ikut gue!"tarik laki-laki itu.

"eh eh! Dasar ya! Hanya karena lo Ketua OSIS terus lo seenaknya tarik-tarik gue"

Kalian tau? Pemilik dari suara baritone tersebut? siapa lagi kalo bukan Arlend,Lelaki yang biasanya memiliki paras dingin seolah-olah berubah menjadi menyebalkan di depannya.

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang