25~

3.5K 104 0
                                    

Cahaya matahari masuk pada mata gadis yang tertidur lelap pada ranjang miliknya,sementara waktu menunjukkan pukul 06.45,Sorot matahari pun tak membangunkan tidur nyenyaknya.
"Dek bangun,tunggu in bang leon tuh di bawah"Panggil Lia
"Masih ngantuk bun"Vania-
"Ntar ke sekolahnya terlambat"Lia-
"Ya udah iya,tapi suruh bang leon tunggu in jangan di tinggal"Vania-
"Iya adek"Jawab bundanya.

Vania bergegas mandi dan merapikan diri,setelah dipikir-pikir tidak ada yang tertinggal dia langsung turun
"Pagi!"Vania-
"Lo lama amat deh!"Gerutu leon
"Serah gue lah"Vania
"Untung lo adek gue!,kalo bukan udah gue buang lo ke sungai Amazon,biar sekalian di Makan Ular Anaconda"Leon-
"Yaelah! Cuma nunggu bentar aja ribet amat punya abang!"Vania-
"Husst! Leon,Vania! Sekarang makan keburu telat kalian!"Ucap Reyned
Mereka berdua diam tak berkutik,dan melanjutkan Sarapannya
"Bun,yah,aku berangkat dulu"Vania
"Iya bun,yah,leon juga berangkat dulu"Leon
"Iya,hati-hati,dan leon! Jagain adeknya!"Lia menatap kedua anaknya yang dari tadi Bergurau tidak jelas
"Siap bun"Jawab leon

Saat di perjalanan menuju sekolah..
"Dek,gue mau kasih kabar baik nih!"Celetuk Leon
"Kabar baik apaan nih?"Vania-
"Gue udah resmi pacaran sama thalita"jawab leon.
Vania menoleh pada leon.
"Jadi beneran lo pacaran sama Thalita? Jahat lo bang! Udah nggak bilang sama Gue! Nggak ada makan-makan!,eh tau-taunya udah jadian!"Celoteh Vania
"Bukan nggak bilang dek,cuma lupa mau bilang"Leon-
"Alesan aja lo bang"Vania
"Serah lo deh! Dan gue ingetin ya! Nggak ada yang namanya makan-makan!"Leon-
"Gue doa in biar nggak langgeng"Vania-
"Amin..,Eh! Apa lo bilang barusan!"
"Apa ya gue lupa!,udah ah dah sampai Sekolah,gue duluan"Vania-
"Beneran deh! Dulu Bunda nyidam apa lagi! Sampai gue punya adek kek dia!"Leon menggerutu kesal
"Ya elah bang! Buruan napa! Lo mau matung obral di situ!"Teriak Vania pada leon yang masih di dalam mobil.
"Iya-iya gue turun,dasar nggak sabaran!"Leon-

Setelah melalu beberapa koridor.
"mau gue anter nggak sampai kelas lo?"Leon-
"Nggak usah. Gue bisa sendiri"Vania-
Saat ingin pergi,Thalita datang dengan senyuman hangat yang terukir di raut wajahnya pagi ini,senyum nya itu di tunjukan bukan saja untuk leon tapi juga untuk Vania
"Pagi van,yon"ucap thalita ramah.
"Pagi juga"Jawab vania
"Mau ke kelas van?"Tanya thalita
"Iya tha"Jawab Vania
"Nasib-nasib! Cogan di anggurin nih"Sindir leon pada vania dan Thalita yang sedang berbincang-bincang
"Sama adek sendiri aja cemburu lo! Apalagi thalita sama cowok lain,mau bunuh diri lo?"Canda Vania
"Gue masih sayang hidup kali!"Leon-
"Udah ah! Capek gue ngomong sama lo bang,gue duluan ya tha"ucap vania

Vania berjalan menuju kelasnya,tiba-tiba.

Bruk!

Rena menabrak vania dan menumpahkan segelas minuman
"Eh! Up! sorry gue nggak sengaja!"Ucap Rena sambil tersenyum licik.
"Lo punya mata nggak! Udah tau gue jalan lo malah tabrak gue!"Vania menjawab
"Gue tau! Lo pasti sengaja kan!"Tambah vania lagi-
"Hah? Sengaja? Gak guna gue nabrak cewek kek elo!"Rena-

Pandangan mata tertuju pada Mereka,Arlend yang melihat vania sedang adu mulut dengan rena segera menghampirinya
"Ada apa ini?"Arlend bertanya kepada salah satu dari mereka
"Lo tanya sendiri cewek lo!"Rena menjawab
"Apa-apaan ini! Udah jelas yang salah lo! Pake nggak ngaku segala!"Caci Vania
"Dia nuduh gue sembarangan lend!"Rena-
"Van apa bener dia nabrak kamu dengan sengaja?"Arlend bertanya
"Aku yakin lend,dia sengaja nabrak aku!"Vania-
"Emang lo punya bukti?"Rena-
"Cih! diem lo"Vania-
"Iya van,kamu ada bukti kalo rena nabrak kamu?"Arlend bertanya
Pertanyaan arlend seolah-olah menyimpulkan bahwa dia lebih percaya pada Rena.
"Oh! Jadi kamu nggak percaya! Kamu bela in dia!? Udah jelas-jelas gue jalan disini! Tapi dia malah nabrak gue terus sengaja numpahin minumannya ke seragam gue!"Vania-
"Nggak gitu van"Arlend-
"Nggak gitu! Gimana emangnya? Kamu cuma nggak lihat dengan kejadiannya lend! Kamu hanya dengerin orang lain ngomong! Bukan Fakta dari apa yang lo lihat sendiri! Dan bela in orang yang udah jelas salah!"Bentak vania
"Nggak van,maksud aku nggak gitu"Arlend
"Udahlah lend! Aku capek ngomong sama kamu!"Vania-
Vania melangkah pergi meninggalkan Arlend dan Rena yang tersenyum girang.

Arlend ingin mengejar vania,tapi gadis itu sudah berjalan cukup jauh untuk di kejar,arlend frustasi dan saat ingin kembali ke kelas.
"Lend tunggu in aku!"Ucap Rena
"Diem lo!"ucap Arlend yang kemudian pergi meninggalkan rena.

Vania berjalan menuju toilet,dia ingin membersihkan bajunya yang terkena noda minuman,air matanya terurai,tertetes sedikit demi sedikit,Kenapa arlend malah membela Rena?,Kenapa arlend seolah-olah tak percaya apa yang telah dia ucapkan?

"Vania! Lo nggak papa"teriak linel heboh
"Lo habis debatkan sama Rena,astaga baju lo"Nita-
Vania menghapus jejak air matanya
"Gue nggak papa kok"Jawab vania dengan senyum yang terpaksa
"Keadaan lo yang kek gini,masih aja lo bilang nggak papa"Linel-
"Kita udah denger semuanya van"Nita.
Air matanya turun lagi,vania memeluk kedua temannya.
"Udah lah van,lo nangis aja sepuas lo,nggak bakal ada yang denger"Linel
Vania semakin terisak,mengingat semuanya sungguh membuat luka yang membekas.
"Gue capek nel,nit,Gue ke UKS dulu"Vania-
"Iya,biar kita temenin"Nita-
"Nggak papa kalian tinggal in pelajaran?"Vania-
"Ya elah udah ah! Buruan ke UKS".

Saat Vano dan Nathen melewati UKS,mereka melihat vania,nita,Linel sedang ada disana,
"Ngapain mereka di sana?"Vano-
"Nggak tau gue"Nathen
"Bilang arlend yok!"Vano

Setelah mendengar ungkapan dari kedua sahabatnya,arlend langsung bergegas Ke UKS,Nita dan linel yang mengetahui kedatangan arlend Mereka memilih meninggalkan vania dan Arlend untuk menyelesaikan masalah nya terlebih dahulu
"Van aku mohon dengerin dulu penjelasan aku"Arlend memohon
"Aku denger kok,kan punya telinga"jawab vania
"Tadi itu,bukan seperti apa yang kamu pikir"jelas Arlend
Vania masih kesal dengan arlend saat ini,untuk mendengar penjelasan itu pun,vania sudah malas.
Merasa penjelasan nya tidak di hiraukan arlend memeluk gadis itu tanpa protes.
"Kalo orang ngomong di dengerin"Arlend
Vania memberontak,tetapi semakin vania melepaskan, Arlend semakin mengeratkan
"Lepas arlend!"Pinta Vania
"Nggak,maaf in dulu"Arlend-
"Iya,udah,kamu pengen aku mati,aku ke habis an oksigen bego!"Vania-
Arlend melepaskan pelukan itu,Vania hanya menghembuskan nafas kasar.
"Tadi bilang apa? Bego?"Arlend
"Bukan! Tapi Tolol!"Vania-

Cup!

Arlend mencium singkat bibir gadis itu.
"Masih mau bilang gitu lagi? Mau aku bungkam pake ini?"arlend menunjuk bibir nya
Sementara vania membeku
"Arlend!! Pergi!! Dasar omes!! Kalo ada yang lihat gimana!"Teriak vania,membuat linel,Nita,masuk ke dalam
"Nggak bakal ada"jawab arlend santai
Linel dan Nita yang cengoh melihat kedua temannya sedang pacaran hanya mengelus dada
"Apalah gue yang hanya jomblo lumutan ngelihat orang pacaran pada mesra-mesraan"Linel-
Vania langsung memeluk arlend,dan menahan malu sambil menelungkupkan kepala pada dada bidang arlend.
"Tuh kan ada yang lihat!"Vania menepuk dada arlend
"Nggak ada kok van,cuma setan lewat aja di dengerin"Arlend

Tiba-tiba vano,Nathen dan leon masuk
"Heh para jomblo! Ganggu mereka pacaran aja!"Nathen-
"Lo juga jomblo oon!"Jawab mereka serentak.
Nathen hanya nyengir serasa orang tanpa dosa.
"Gue? Jomblo? Bentar lagi nggak kok"Jawab Nathen
"Emang siapa yang mau sama cowok Sinting kek elo?"Linel-
"Tuh nita nganggur"Jawab Nathen ngasal
"Pala lo peyang!"jawab nita

Akhirnya mereka tertawa riang di UKS,dan menikmati senda gurau bersama-sama..

Takdir Dan Waktu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang